Apa Kata BTP Soal Hasil Polling Capres?

25
526

Ahok.Org – Secara mengejutkan nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) muncul sebagai capres paling potensial. Sang Wakil Gubernur, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun angkat bicara. Apa katanya?

“Itu kan survei Jakarta, ya pasti gubernur nomor 1 dong. Capres kan seluruh Indonesia bukan hanya Jakarta yang pilih,” kata Ahok sembari tersenyum.

Hal ini disampaikan di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2013).

Menurut Ahok, belum tentu juga Jokowi direstui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto. Karena Mega dan Prabowo yang menjagokan Jokowi-Ahok di Pilgub DKI.

“Mana tahu Pak Prabowo dan Bu Mega merestui gimana. Tanya ke Pak Jokowi deh, gue nggak tahu,” katanya.

Ahok lantas bercanda seandainya dia diajak maju Pilpres oleh Jokowi. Sementara tugas di DKI Jakarta masih banyak yang harus dituntaskan.

“Kalau Pak Jokowi capres, aku diajak gimana? Pasti mau gosip kan, gosip aja. Belum sudah setahun kerja udah digosipin. Ini aja udah puyeng,” katanya sambil menunjuk tumpukan surat di meja kerjanya.

“Ngurus Jakarta aja sudah mabok, ngurus rumah susun saja saya sampai marah-marah kemarin, gimana ngurus Indonesia,” tandasnya.

Dalam survei yang dilakukan oleh Pusat Data Bersatu (PDB) pimpinan Didik J Rachbini menunjukkan Jokowi sebagai capres potensial dengan elektabilitas tertinggi, melampaui Megawati dan Prabowo Subianto.

Namun PDI Perjuangan tak merestui Jokowi melangkah Pilpres 2014. PDI Perjuangan menghendaki Jokowi menuntaskan tugasnya di DKI, Jokowi sendiri menyatakan dirinya belum memikirkan Pilpres 2014.

“Saya nggak ada mikir (capres 2014). Nggak mikir, sama sekali nggak mikir,” ujar Jokowi di Balai Kota hari ini.[Detikcom]

25 COMMENTS

  1. Menurut saya pak Jokowi layak nyapres, tapi jangan 2014, tapi 2019. PR beliau untuk Jakarta masih sangat banyak.
    2019:
    Presiden : Joko Widodo
    Wapres : Harry Tanoe
    Pak BTP jadi Gubernur DKI
    Bagaimana menurut anda…???

    • Keliatan perbedaan fisik wagub yg agak kurusan dibanding 100 hari yg lalu. Ada benarnya beliau memang lebih melimpahkan kegiatan dan pikiran utk mencapai goal2 Pemprov DKI, bukan cuma soal menguras banjir dan birokrat yg malas, tapi juga sampai menguras berat tubuhnya! 🙂

      Ujian terberat biasanya di pertengahan masa jabatan atau menjelang akhir jabatan, bukan awal masa jabatan. So keep up the great work, JOKOHOK! Stay strong & healthy.

  2. ngeri kalo pak jokowi jadi presiden
    pasti blusukan keseluruh indonesia, ga dijakarta/jawa aja
    kebayang ga ribuan pulau di indonesia dibangun dengan baik?
    bakalan jadi apa indonesia?
    dalam beberapa tahun indonesia bakal jadi negara maju, bakal jadi negara adidaya internasional
    NGERI

  3. Saya mendukung Pak Jokowi menjadi Presiden 2019 , minta dengan sangat kepada Pak Ahok untuk bersedia menjadi Gubenur menuntaskan masalah Birokrasi Jakarta yang penuh instrik korupsi sampai ke jenjang ketua RT/RW. Jangan ada lagi RT/RW yang urus izin domisili dan usaha dan surat pengantar KTP

  4. Kl Jokowi maju capres di 2019, cawapres paling tepat buat ngedukung ya koh ahok. Klpun Ahok ga jadi cawapres yg paling sesuai adalah menjabat sbg Mentri PU

    Ga kebayang itu birokrat2 di PU kl atasannya lurus kaya koh akoh…

  5. MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK

    Kalau ngikutin arus (sistem politik yang bobrok dan brengsek ini)… yaaa, Capres harus dapat restu dulu dari Pimpinan Parpol — dan itu sama artinya dengan adagium (berbasis filosofi-politis) yang pernah dilontarkan oleh BTP (Ahok) dalam kapasitasnya sebagai Wagub DKI Jakarta : “cuma ikan yang mati yang ikut arus”. Kata padanan untuk makhluk yang sudah mati adalah : BANGKAI. Sedangkan dalam konteks berfikir yang lurus (tidak jungkir-balik), benar, visioner, progresif dan revolusioner : KALAU JUTAAN RAKYAT SUDAH PERCAYA (“trust” kata Pak Jokowi/Gubernur DKI Jakarta) — ngapain ngurusin/mikirin pimpinan Parpol. BIARKAN SAJA PIMPINAN PARPOL MERENUNG-RENUNG SAMBIL NUNGGING KE ATAS LANGIT! Dalam sistem yang bobrok dan brengsek : Trust (kepercayaan) dan legitimasi (dukungan) politik jutaan rakyat Indonesia lebih berguna daripada setumpuk peraturan dan undang-undang yang sudah lama terbukti tidak pernah menyelesaikan bermacam persoalan — justru semakin banyak peraturan dan undang-undang malah semakin bertambah jumlah persoalan. INI YANG NAMANYA DIALEKTIKA JUNGKIR-BALIK DAN SUNGSANG-SUMBEL — gak pernah terukur kualitas keberhasilannya. Sekali lagi (seperti nasehat BTP) : “Jangan jadi ikan mati yang ikut arus.”

  6. betul bro,tapi sejogyanya biar jakarta beres dulu lah,karena jokohok kalau 2014 maju nyalon capres dan cawapres,bro bahaya mengancam,walaupun dukungan dari rakyat penuh,tapi birokrasi yg sudah tertanam sekian puluh tahun akan meledak jadinya,dan seharusnya pada pilpres 2014 yg harus menjadi seorang pres itu yg betul2 bertangan dingin tapi luwes,dan benar2 berjuang untuk rakyatnnya,jangan sebentar2 ada kunjungan keluar negeri yg meng hamburkan uang rakyat,dan pula kunjungan itu bukan untuk rakyatnya, tapi hanya untuk kepentiongan dirinya dan keluarganya,memboroskan uang rakyat dan hasilnya nihil

  7. betul bro,tapi sejogyanya biar jakarta beres dulu lah,karena jokohok kalau 2014 maju nyalon capres dan cawapres,bro bahaya mengancam,walaupun dukungan dari rakyat penuh,tapi birokrasi yg sudah tertanam sekian puluh tahun akan meledak jadinya,dan seharusnya pada pilpres 2014 yg harus menjadi seorang pres itu yg betul2 bertangan dingin tapi luwes,dan benar2 berjuang untuk rakyatnnya,jangan sebentar2 ada kunjungan keluar negeri yg meng hamburkan uang rakyat,dan pula kunjungan itu bukan untuk rakyatnya, tapi hanya untuk kepentingan dirinya dan keluarganya,memboroskan uang rakyat dan hasilnya nihil

  8. MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK

    Buat @Anthony Setiawan dan semua Sidang Pembaca Yang Budiman di Ahok.Org : Karakteristik kepemimpinan model Jokowi-Ahok SUDAH DIBUTUHKAN SEJAK PILPRES-PILPRES KEMARIN (2004, 2009, dan Pilpres sebelumnya) — bukan hanya dibutuhkan di tahun 2014 atau di tahun 2019. Cuma… sejarah menghendaki karakteristik kepemimpinan 2 sosok fenomenal ini harus muncul dulu di periode 2012 dan sebagai Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta, bukan sebagai RI-1 dan RI-2, padahal sebelumnya juga kan hanya Walikota Solo dan Bupati Beltim — dimana dorongan popularitas yang bersumber dari bio-politik 2 sosok ini sudah jauh meroket ketika dinobatkan sebagai Pemegang Otoritas Kota Jakarta. Bahkan sudah ada hasil survey yang menyatakan popularitas 2 figur fenomenal itu sudah menerobos jauh melampaui era, ruang serta waktu. Ratingnya : DI ATAS RATA-RATA, BROOO…! Jadi, kalau alasannya birokrasi dan pemborosan uang negara JUSTRU HARUS PEGANG OTORITAS RI-1. Sistem yang bobrok dan brengsek seperti skrng ini bukan hanya meracuni Kota Jakarta saja tapi sudah merata di seluruh pelosok penjuru negeri. Bukan hanya memboroskan dan merampok uang negara saja tapi juga bikin kempes kantong rakyatnya. Ini cuma salah satu contoh kasus : setahun lebih saya melakukan observasi (sosial-politik) di hampir semua wilayah Jawa Tengah (bahkan mulai dari Cirebon hingga ke Jatisrono, perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur). Dan saya menemukan indikasi bahkan fakta bahwa hampir di setiap kabupaten di Jawa Tengah selalu ada masyarakat korban percaloan PNS, dan yang menggerakan bisnis percaloan PNS ini bukan tukang genjot becak tapi GEROMBOLAN OKNUM PNS JUGA. Dalam skala satu kabupaten, jumlah korbannya tidak sedikit, Bro… bisa mencapai jumlah ratusan bahkan ribuan orang. Terutama di wilayah Brebes dan Tegal, itu bisa berjumlah ribuan. Dan masing-masing korban sudah menyetor uang yang tidak sedikit : minimal di atas Rp 2 juta bahkan ada sampe 12 juta, dan dengan janji pasti LOLOS JADI PNS. Sampai sekarang nasibnya masih terkatung-katung : ada yang sudah 8 tahun dijanjikan tapi tak kunjung diangkat jadi PNS. Bisa dibayangkan, Bro… kalau di seluruh Jawa Tengah ada 1 juta orang yang jadi korban praktek percaloan PNS maka jika dikalikan : 1000000 orang X Rp 4.000.000,- jumlahnya adalah… (biar Presiden, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Menteri Dalam Negeri yang suruh menghitungnya, Brooo…) Waaaaaah… pokoknya luar biasa deeh rusaknya ini Indonesia. Oleh karena itu : MENJADI SANGAT WAJAR APABILA SELAIN ADA HASIL RISET YANG TIDAK MENGAGETKAN (biasa-biasa saja) KEMUDIAN MUNCUL FACEBOOK “GERAKAN MEMAKSA JOKOWI NYAPRES 2014”. ini adalah tuntutan sejarah, dan bukan sekedar animo atau trust dari masyarakat nasional — dimana kehadiran kepemimpinan Jokowi-Ahok memang sudah sangat dibutuhkan dalam skala nasional. Dan siapa pun diri kita (termasuk para pimpinan Parpol) tak perlu “memenjarakan” potensi dan kemampuan 2 figur fenomenal itu agar seperti “katak dalam tempurung” — hanya berkaok-kaok di hutan beton kota Jakarta. Hingga momentum dan peluang politiknya benar-benar sirna tak berbekas dan kita semua (bangsa Indonsia) tetap terjerumus dalam lobang comberan sistem yang bobrok, brengsek, pengap, bau, kotor, dan sangat menjijikan ini… ENTAH, SAMPAI KAPAN…?

  9. it’s mean un-matured yet political system, political party get stagnation in regeneration of their best candidate.
    result of survey indicated something wrong in democratic system applied, un-believeable. foam democracy. ups, cultural approach being forgotten in this case.
    do respect with Jokowi statement, latest paragraph.

  10. Kesetian para pemimpinyg sebaiknya harus dipertahankan dimulai dari Partai,pasangan,seperti jokowi yg menurut survei paling populer jadi capres kalaupun maju harus atas usungan/persetujuan PDIP,begitu juga Ahok,kalau atas dorongan partai dan pasangan lain sdh pasti hanya cari jabatan bukan tulus niat berbakti tuk rakyat dan bangsa.semoga kawin cerai seperti “Binatang” tdk terjadi di negri ini.

  11. MOTIVATORIUM SOSIAL-POLITIK

    Buat @Macbeth, @Toga, dan semua Sidang Pembaca Yang Budiman di Ahok.Org : …..

    Hanya di dalam sistem yang bobrok dan brengsek seperti sekarang inilah yang membuat hal-hal seperti itu bisa terjadi. Khusus buat @Toga : dalam konteks BINATANGISME dan habitat BINATANG POLITIK — apa memang dikenal istilah kawin-cerai seperti di dunia selebritis Indonesia? Naaaah… untuk hal yang satu itu seharusnya bertanya dulu kepada PIMPINAN GEROMBOLAN BINATANG POLITIK ITU… Sekedar catatan : Pak BTP (Ahok), lewat beberapa statement politiknya, adalah sosok yang sangat paham tentang betapa bobroknya sistem di negeri ini…

  12. Jokowi ahok masih tersandera oleh beban tugas sebagai Gub-wagub. Bila rakyat indonesia memang menginginkan meraka maju menjadi Capres, sebaiknya rakyat tidak hanya meminta saja. Tetapi ikut terlibat dalam percepatan pelaksanaan program jokowi ahok dalam setahun ini. Rakyat indonesia jangan hanya meminta saja, tapi berikan apa yg kita bisa lakukan utk mendukung program mereka. Sehingga perubahan yang jokowi ahok inginkan, bisa terwujud dalam 2013 ini. Khususnya rakyat dki jakarta mendukung program jokowi ahok dgn terlibat langsung, spt penataan waduk pluit, bantaran ciliwung, penggunaan busway, gedung2 & perumahan membuat sumur resapan. Dengan begitu, kinerja jokowi ahok bisa terlihat langsung dalam 1 tahun ini. Tentunya dibutuhkan juga peran & dukungan birokrat (PNS) dalam pelaksanaan program jakarta sehat & jakarta pintar.
    Ketika program program mereka telah berjalan dgn dukungan seluruh rakyat sebelum pemilu 2014, maka mereka dapat dengan ikhlas maju sebagai Capres-wapres 2014. Sebaliknya bila rakyat hanya meminta saja, tanpa mau ikut terlibat dalam program mereka, hal ini akan percuma, karena mereka masih disandera beban tugas Gub-wagub yang belum selesai pada 2014, pastinya mereka tidak akan rela maju Capres 2014. (IMHO)

  13. Buat @Joko : (waaaaaah…) ini jadi model diskusi LINGKARAN SETAN, gak akan pernah selesai sampai KIAMAT. 2 sosok istimewa ini kualitas (mindset) berfikirnya dan aksi-aksi fenomenalnya sudah dibaca bukan cuma oleh kalangan warga negara Indonesia yang ada di seluruh pelosok penjuru negeri tapi sudah dunia internasional. Jadi,jika menggunakan pendekatan sosial-politik yang seperti itu bisa sama artinya kita terjebak pada pola siklus DIALEKTIKA SUNGSANG-SUMBEL DAN JUNGKIR-BALIK — gak kelihatan lagi mana sesungguhnya substansi persoalan yang harus masuk dalam PRIORITAS UTAMA untuk disentuh. Biar Jokowi-Ahok jadi Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta SEUMUR HIDUP, KALAU PERLU SAMPAI KIAMAT, tapi jika 2 figur ini tidak mampu menghindar dari jerat sistem yang bobrok dan brengsek ini maka 2 SOSOK FENOMENAL INI AKAN GAGAL MENGELOLA JAKARTA — sedangkan momentum serta peluang untuk posisi yang jauh lebih baik, lebih tepat, dan jauh lebih bermanfaat buat KEADILAN RAKYAT INDONESIA akan menjauh sebelum 2 sosok ini benar-benar dianggap gagal. Semoga tidak terjadi hal seperti itu…

  14. Ditinjau dari Status Joko Wi dgn SBY…..Ya beda jauh, yg satu LAKEPALA DAERAH dan yg satunya PEMIMPIN NEGARA.
    Mari semuanya kita ajak untuk mengukur status kedua jabatan ini :
    Yg satu berstatus KEPALA, berarti OTAK YG BERADA DIDALAM KEPALA, pasti punya otak yg a
    Yg satunya lagi berstatus PEMIMPIN, berartI….PE – MIMPI – N, Nah disinilah yg.seharusnya sosok seorang yg.berstatus PEMIMPIN itu harus punya IMPIAN utau CITA-CITA yg.sangat super tinggi dan luar biasa lebih dari sekedar pandai dan cerdas.
    Diantara keduanya ini kayaknya kok terbalik, justru Joko Wi punya MIMPI Yg.hebat, sedangkan SBY Cuma cerdas di KEPALANYA sa ja…….Terimakasih.

  15. Ditinjau dari Status Joko Wi dgn SBY…..Ya beda jauh, yg satu LAKEPALA DAERAH dan yg satunya PEMIMPIN NEGARA.
    Mari semuanya kita ajak untuk mengukur status kedua jabatan ini :
    Yg satu berstatus KEPALA, berarti OTAK YG BERADA DIDALAM KEPALA, pasti punya otak yg sangat cerdas, pandai, berwawasan luas dan luar biasa.
    Yg satunya lagi berstatus PEMIMPIN, berarti….PE – MIMPI – N, Nah disinilah yg.seharusnya sosok seorang yg.berstatus PEMIMPIN itu harus punya IMPIAN utau CITA-CITA yg.sangat super tinggi dan luar biasa lebih dari sekedar pandai dan cerdas.
    Diantara keduanya ini kayaknya kok terbalik, justru Joko Wi punya MIMPI Yg.hebat, sedangkan SBY Cuma cerdas di KEPALANYA sa ja…….Terimakasih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here