Ahok.Org – Penggunaan KTP palsu demi mendapat Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Menjadi perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dia meminta agar para oknum yang membuatkan KTP palsu agar dipidanakan.
Basuki mengaku telah meminta bantuan pihak kepolisian untuk mencari oknum-oknum tersebut. “Ini lagi diurus, kita mau pidanakan,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (1/4/2013).
Basuki mengatakan, penemuan oknum KTP palsu itu berada di daerah Petukangan, Jakarta Selatan. Namun, ia akan memberi fokus untuk mempidanakan oknum Pemprov DKI yang melancarkan pembuatan KTP DKI bagi warga luar DKI yang hanya ingin mendapatkan fasilitas KJS dan KJP.
“Ini mirip sebuah persekongkolan yang besar. Terus melibatkan orang-orang yang bergerak di jaminan kesehatan dan segala macam juga untuk mengantisipasi permasalahan kependudukan ini. Pokoknya harus dibongkarlah,” kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Basuki juga mengaku telah memerintahkan Asisten Kesejahteraan Masyarakat Mara Oloan Siregar, Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil Purba Hutapea, dan Inspektorat DKI Jakarta Franky Mangatas untuk menginvestigasi penyalahgunaan tersebut. Menurut dia, Askesmas dapat mengambil sampel dari data nama orang-orang yang mendapat rujukan di puskesmas.
Nama-nama itu dicek, terutama untuk nama-nama dengan nomor resi KTP baru. Setelah itu, pihak Dinas Dukcapil DKI untuk menyelidikinya kembali dan menghubungkan data-data itu dengan data untuk petugas puskesmas.
“Karena banyak sekali orang-orang luar kota datang memanfaatkan itu. Misalnya, dia datang berobat, langsung tahu KJS, dia mendapatkan KTP palsu terus pura-pura masuk lagi lewat puskesmas, untuk mendapatkan pelayanan gratis,” kata Basuki.[Kompas.com]
Mantab Bpk BTP.
Sekalian saya usulkan diadakan audit kependudukan dari tingkat RT, RW, Lurah, Camat & Walikota.
Sudah banyak kasus KTP & KK yang pemilik rumah/ Alamat sebenarnya (yang berhak) tidak tahu didompleng, ditumpangi, didoubel oleh orang yang tidak berhak (sudah pindah, meninggal, fiktif dll). Hal ini banyak disalah gunakan seperti: pilkada/pemilu, data alamat fiktif untuk (NPWP, BPKB, SIUP, TDP, PBB, AKTA NIKAH, AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN, dll).
Ini sering disebut Aspal (asli tapi palsu).
SALAM JAKARTA BARU
coba Dinas Kependudukan turun kelapangan, cek lewat rumah kerumah….kelihatan ktp bodong turunnya dari oknum sekitar dinas ini….
Betul Bro hattori.
Adakan operasi kependudukan door to door. Cocok kan data yang di computer dengan yang dilapangan. Beri saksi bila ada pelanggaran.
Jakarta adalah Ibu Kota Negara Republik Indonesia harus menjadi contoh yang baik Tertib Administrasi Kependudukan.
SALAM JAKARTA BARU
Satu lagi pak Basuki: untuk pengurusan KJS, karena antrian panjang saat ini banyak calo pengurusan dengan biaya Rp 50rb. ini pengakuan teman saya sendiri pak. Mungkin apabila rencana pemasangan CCTV di Kelurahan dan Puskesmas jadi terlaksana, akan meminimalisir hal ini pak.
Untuk masalah pemalsuan KTP harus diusut tuntas sampai ke akar2nya agar para pemalsu KTP ini jera kalau menurut saya semua ini terjadi karena orang dalam juga yang bermain disitu. Saya dukung Bp. Basuki terus harus berani melawan oknum seperti ini karena sdh berjalan lama.
Mantap Ahok, belum pernah selama ini oknum Pemda/lurah dan calo KTP di pidanakan,semoga kedepan oknum/calo nakal hilang dari birokrasi DKI.Bravo JB
Semoga benar dilaksanakan, agar membuat orang yang coba2 nyalo & menimbulkan berbagai kebrengsekan urusan kependudukan tersebut jera. Tapi kalau hanya wacana.. ya.. sami mawon…
waduuuh…sekarang kok sy bisa iri .. sama warga jakarta yaa… padahal jakarta beritanya kebanjiran..kemacetan..kepanasan.. enakan juga tinggal di bogor :). eeeh.. sekarang punya pemda yg ksatria.. hmmm.. kapan yaa sy juga bisa merasa di bela oleh pemda bogor?