Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjelaskan alasannya tak hadir di acara pencanangan pasar bebas bahan berbahaya di Pasar Cibubur, Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2013).
Ia mengaku tak suka diatur-atur karena sudah ada banyak pejabat yang hadir dalam acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tersebut.
“Saya enggak suka diatur-atur, itu kurang efektif. Di sana (Cibubur) kan sudah ada Pak Menteri, Bu Menteri, Wali Kota, dan BPOM. Lebih baik saya ngurusin masalah Jakarta,” kata Jokowi di Balaikota Jakarta.
Acara di Pasar Cibubur dihadiri Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. Selain itu, hadir juga Wali Kota Jakarta Timur HR Krisdianto, Kepala Dinas Kesehatan Dien Emmawati, dan Direktur PD Pasar Jaya Djangga Lubis. Acara tersebut sedianya dimulai pukul 08.30, tetapi terpaksa diundur sekitar 30 menit untuk menunggu Jokowi. Acara akhirnya dimulai tanpa kehadiran Jokowi.
Sempat beredar kabar, Jokowi tak hadir ke Pasar Cibubur dengan alasan kondisi kesehatan yang sedang menurun. Namun, kabar itu dibantahnya. Jokowi mengaku dalam kondisi sehat walafiat.
Di waktu yang nyaris bersamaan, Jokowi memilih untuk blusukan ke Kelurahan Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, untuk meninjau lokasi proyek pembangunan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) West II. Jokowi datang ke lokasi itu untuk menepati janjinya kepada warga yang memintanya datang dan segera menggelar audiensi.
Dari Jakarta Selatan, mantan Wali Kota Surakarta ini berbelok arah ke Jakarta Utara menuju makam Mbah Priok di Tempat Pemakaman Umum Dobo, Kelurahan Koja. Di sana, ia bersilaturahim dengan ahli waris Mbah Priok dan warga sekitar.
“Siapa yang bilang saya mau ke Cibubur? Saya mendingan urusin masalah Jakarta, urusin proyek JORR W2, Mbah Priok. Kita komunikasi dengan warga,” ujarnya.[Kompas.com]
Berarti kerjanya Menteri Perdagangan dan Menteri Kesehatan nggak efektif ya pak…
Emang ada tu staff pemerintahan selama ini ada yang EFEKTIF ?????
Emang ada tu orang pemerintahan and menteri menteri nya yang tahu bener and bener bener mau peduli ama negaranya (Indonesia) ????
Kalo semua memang ada ma, negara Indonesia ma uda jadi negara yang super duper besar.
Wong kaya gini aje dimane selama ini yg korupsi membabi buta and yang mimpin negaranya and staff2 nya ngak becus (cumen becus omong and kasih alesan doang and hidup dalam dunia mimpi nya mereka mereka), negara Indonesia masih boleh dibilang negara yang besar and kaya.
Coba kalau saja semua staff and pemimpinnya bisa kaya Ahok N Jokowi, wah uda ngak kebayang tu gimane besarnya negara Indonesia ini.
Tolong de semua warga Indonesia pada terbuka matanya, berpikir panjang jangan gampang terkena atau percaya ama omongan ato alesan pejabat2 tanpa bukti. Demo tu semua pejabat and pecat tu semua pejabat yang cumen bisa omong doang and cari alesan. Wong sebenarnya yang lebih gede dari pemerintah pan rakyat nya. Mana ada pemerintah sih kalau ngak ada rakyat.
Mana ada uang di pemerintah kalau bukan dari rakyat. So pejabat and pemimpin pemerintah ma sebenarnya cumen staff nya rakyat. Jangan seperti selama ini nich terbalik.
Pemerintah yang punya kuasa and rakyat yg di tindas.
Nurut saya ma sekarang ini ma rakyat ma kaya kerja rodi untuk pemimpin and staff pemerintahnya.
So mulai de terbuka matanya and cari pemimpin2 yang seperti Ahok n Jokowi ini, yang mau bener2 kerja bukan omong and cari alesan doang de.
Gitu juga para wartawan tu mulai de kasih laporan atau komen2 yang tertuju untuk mencari pemimpin yang kaya Ahok n Jokowi.
rasanya lama bener nunggu 2014, sudah eneg liat menteri-menteri berlomba bikin kebijakan yg bermasalah dan merugikan rakyat….
Kalo Pak Jokowi blusukan melihat masalah dan mencari penyelesaiannya.
Kalo mereka gak punya muka, makanya cari muka.