DKI Ingin PPD Terintegrasi Bus TransJakarta

3
226
BUS PPD - Foto Tempo.co

Ahok.Org – Pemprov DKI Jakarta terus berupaya untuk membenahi sistem transportasi kota Jakarta. Salah satunya yaitu membujuk Perum Peroesahaan Pengangkoetan Djakarta (PPD) untuk menempatkan bus miliknya terintegrasi dengan bus TransJakarta.

“Kami lagi mau merayu mereka (PPD) ke jalur kanan (jalur busway). Semua prosesnya bertahap,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2013).

Ahok mengatakan, PPD tak akan rugi jika merelakan bus-bus binaannya terintegrasi dengan TransJakarta. Terlebih Pemprov DKI akan memodali PPD dengan menghibahkan 1.000 unit bus.

“Sekarang kalau mereka mau menginvestasi, mereka bisa dapat keuntungan. Dengan harga tiket Rp 5 ribu, penumpangnya bisa naik TransJakarta gratis. Untuk modal nanti kami bisa siapkan 1.000 bus,” katanya.

Namun, jika PPD enggan, maka Pemprov DKI terpaksa bertindak sendiri. Jika itu terjadi maka PPD terancam akan gulung tikar.

“Jadi revitalisasi kita nggak pakai cara lama lagi. Berapa yang jelek terus diganti sejumlah itu. Kita dorong mereka untuk pindah, investasi, kalau tidak mau ya kita yang lakukan. Nah kalau kami yang lakukan, mohon maaf saja, mereka nanti hilang sendiri. Sopir-sopirnya kami ambil, kasih gaji yang lebih besar,” kata mantan anggota Komisi II DPR RI ini.[Detikcom]

Terkait: Basuki Ingin Bus Kota di Jakarta Dilengkapi WiFi

3 COMMENTS

  1. lho katanya PPD mo diambil alih pak ma Pemprov..udah dibeli saja sahamnya 100%..Jakarta butuh badan transportasi yg terintegrasi..Jabodetabek transportation land

    • Untuk apa membuang uang mengurus perusahaan usang, penawaran dari pemprov sangat baik. Jika ppd menolak maka pemprov dgn armadanya bisa mengambil alih eks supir ppd setelah gulung tikat utk bekerja pada pemprov. Tidak perlu memiliki beberapa perusahaan transportasi karna hanya akan membebani dan memecah fokus kerja perusahaan.

  2. kayak ga tahu warisan dan cara-cara lama mengelola perum negara aja. didalamnya penuh liku-liku dan banyak kepentingan ikut terlibat, sehingga menjadikannya seperti kehidupan sapi yg cacingan, biarpun dikasih makan tetep kurus, akhirnya malah mati!!! Akhirnya cuma ada pilihan, mau ikut bebenah memajukan Jakarta Baru atau mati merana???Ini sebuah pilihan…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here