Gubernur Ganti Kepala Dinas Pertamanan

5
279

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengumumkan penggantian Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Widyo Dwiyono. Widyo digantikan oleh Yonathan Pasodung, yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah.

Pengumuman Yonathan sebagai sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kadis Pertamanan dan Pemakaman tersebut dikatakan oleh Jokowi saat ia berkunjung ke Waduk Ria Rio, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (19/8/2013) siang. Dalam kunjungan itu, Jokowi memaparkan program penataan waduk seluas 9 hektar tersebut.

“Yang sebelah barat, diurus Dinas Pertamanan,” ujar Jokowi sambil menunjuk Yonathan.

Wartawan yang mengenal Yonathan sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda terkejut. Jokowi pun menjelaskan bahwa Widyo telah memasuki masa pensiun. Oleh sebab itu, harus ada penggantinya. “Pak Widyo sudah pensiun, sekarang dipegang sama Pak Yonathan. Sama sajalah,” ujarnya.

Yonathan pun tersenyum. Ia membenarkan tentang tugas barunya tersebut. “Mulai hari ini tugasnya,” ujar Yonathan.

Secara terpisah, Widyo membenarkan bahwa dirinya memasuki usia pensiun. Ia mengatakan, Jokowi tak memperpanjang masa jabatannya. Ia pun menyerahkan sepenuhnya keputusan soal siapa yang menggantikannya kepada Gubernur. “Rencananya, besok baru saya terima surat keputusannya dari Gubernur,” ujarnya.[Kompas.com]

5 COMMENTS

    • Tua nye Tua ape? Klo Tua nye, TUA bnyk pengeTAU an, boleh Pake Guna Nasehat pe ngalam2an.’ Klo Tua Tua kelapa, santen nye kentel.’ Sama Pengetua sekolah2 kita hormat bakti’ ‘jangan Jadi ‘Kwalat’ klo ga pade Sayang/ Hormat pd Nasehat Ortu’ Para Ortu juga,:” jangan bnyk ngeYel ngoce2, Anak Muda jg jgn pade sok aksi. Ya gitu de’ yg se imbang. Yg Manusiawi’ Kate P.Baz Wakil nye, P. Jokowi,” P. Pengetua2 yg Baik Salam Sejahtera’

  1. Kiranya pimpinan yg baru ini juga bisa menertibkan para pengggali kuburan di TPU Semper. Jakarta Utara yg sering melakukan pemerasan dan pungli secara terang-terangan dan kasar kepada keluarga almarhum yg hendak dikubur disana. Bayangkan saja untuk menggali kuburan mereka meminta ongkos jasa sampai 3 juta rupiah kalo tidak dikasih mereka tidak akan mengerjakannya padahal kita sudah membayar ongkos resminya di kantor dinas TPU-nya sebesar Rp. 200,000,00. keluarga yg sudah ditimpa musibah ditinggal orang yang dicintai masih juga diperas,sungguh terlalu. Sepertinya mereka bekerja sama dengan karyawan dinas TPU karena tidak ada karyawan dinas TPU yg menemani kita ke lokasi pemakaman. Jadi kita akan dihadapkan langsung dengan para penggali kubur tersebut. Mohon segera tindakan tegasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here