Ahok.Org – Tak hanya lurah dan camat yang terkena evaluasi kinerja secara rutin, hal serupa juga menimpa setiap kepala dinas yang ada di Pemprov DKI Jakarta. Menurut Wagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sejauh ini kinerja para Kadis tak secepat yang diharapkan.
“(Kinerja) tidak secepat yang kita bayangkan, memang sistem tender ini masalah,” ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2013).
Ahok mengatakan, tahun depan kemungkinan akan dilakukan evaluasi untuk sistem tender yang kerap bermasalah ini. Sejauh mana mereka mendaftarkan produk-produk yang selama ini tender, terdapat di katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah(LKPP).
“Semakin Kadis-kadis tidak melaporkan produk-produk yang tidak di e-katalogkan. Kenapa ada pengadaan yang lebih mudah tidak dilakukan gitu lho. Saya coba evaluasi model-model seperti itu,” ujarnya.
Selain itu, menyangkut proses evaluasi, Ahok meminta para Kadis mau mendengar keluhan masyarakat. “Kalau jadi pejabat tidak menganggapi aduan masyarakat, kamu tidak cocok jadi pejabat,” jelasnya. [Detikcom]
absurd ! KASIH LIMIT WAKTU kepada para Kadis menyusun laporan produk-produk mana di dinasnya yg belum di e-katalogkan?
Kalau ini mah bukan kelewatan lagi, bahkan mungkin kesengajaan memperlambat kinerja proyek pemprov yg seharusnya dipercepat!!! Masih ada yg obey kpd pemimpin lama kayaknya!
Sdh jadi modus, diundur2, waktu jd mepet, pelaksanaan harus cepat, biar buru2 kerja nya, pengawasan jd lemah….
““Semakin Kadis-kadis tidak melaporkan produk-produk yang tidak di e-katalogkan. Kenapa ada pengadaan yang lebih mudah tidak dilakukan gitu lho. Saya coba evaluasi model-model seperti itu,” ujarnya.
Selain itu, menyangkut proses evaluasi, Ahok meminta para Kadis mau mendengar keluhan masyarakat. “Kalau jadi pejabat tidak menganggapi aduan masyarakat, kamu tidak cocok jadi pejabat,” jelasnya.”
—
Jawaban utk kedua paragraf diatas:
‘Relasi Profit Keuangan’.
—–
Bikin Surat Pengantar di RT – “Kecrek! (minta sumbangan ‘sukarela’), 10K melayang agar surat tsb bisa didapat.
.
Lalu perpanjang KTP di Kelurahan – “10 rebu, gan! (minta sumbangan terinci), 10K melayang lagi agar KTP tsb bisa didapat stlh 3 hari menunggu proses selesai.
.
Akhirnya si doski lega bisa dapet perpanjangan KTP baru (stlh keluar total 20K dan menunggu 3 hari lebih).
Lebih murah/untung 10 rebu dari loss rekan saya yg lainnya di kelurahan lain (30 rebu total).
—
“Tak ada yg jalan dgn benar dan baik tanpa profit terlihat dimuka dulu. Lebih profitable, lebih diprioritaskan dulu, shg lebih cepat diproses.” – Mentalitas ala siapa/apa ya?
“Show me the money!”