Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mencabut izin trayek pengusaha angkutan bila kedapatan ada sopirnya yang berlaku ugal-ugalan hingga menimbulkan korban jiwa.
“Kalau mereka (sopir) tetap enggak mengubah kelakuan, kita pasti cabut izin trayeknya. Jadi, kalau mereka enggak punya seleksi sopir yang baik, kita cabut trayeknya,” ancam Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (5/9/2013), menyusul terjadinya kembali kecelakaan di jalan raya yang melibatkan angkutan Kopaja.
Basuki menjelaskan, saat ini Pemprov DKI tengah mengupayakan ratusan bus baru berukuran sedang pada Desember mendatang. Setelah bus-bus baru itu datang, Basuki akan meminta pengusaha bus sedang untuk melakukan seleksi terhadap sopirnya serta mengubah perilaku ugal-ugalan saat berkendaraan. Jika tidak, pihaknya tak segan-segan mencabut izin trayek.
Menanggapi peristiwa dua pengemudi bus Kopaja yang ugal-ugalan di kawasan Cengkareng hingga menyebabkan dua orang tewas, Basuki akan meminta Dishub DKI mengandangkan bus sedang yang sudah tidak laik jalan.
Ia juga meminta kepada para pengemudi untuk tidak protes ketika DKI mengandangkan kendaraan mereka, yang sebagian besar sudah tidak dilengkapi spidometer dan rem tangan.
“Kita tidak lepas kendaraannya saja masih begitu kelakuannya. Kita akan terus tangkap dan enggak ada ampun. Justru kita enggak mau ada korban-korban lagi melayang karena sopir ugal-ugalan,” tegas Basuki.
Seperti diberitakan, dua pengemudi Kopaja bernopol B-7357-LE dan B-7762-DG mengemudi kendaraannya secara ugal-ugalan hingga menyebabkan dua orang tewas dan tiga lainnya luka-luka.
Peristiwa tersebut terjadi di Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar), pada Rabu (4/9/2013) sekitar pukul 23.00 WIB.
Wakasat Lantas Polres Jakbar Komisaris Boediono mengatakan, kecelakaan lalu lintas tersebut diawali dua Kopaja, yaitu Kopaja 95 jurusan Slipi-Kalideres dan Kopaja 98 jurusan Tomang-Rawabokor, yang kejar-kejaran di Jalan Raya Daan Mogot, Jakbar.
Keduanya meluncur dari arah Grogol menuju Cengkareng. Sesampainya di sekitar halte Jembatan Gantung tak jauh dari stasiun pengisian bahan bakar untuk umum, Kopaja 95 menabrak Kopaja 98 yang berada di depannya.
Setelah menabrak, sopir Kopaja 95 membanting setir ke kiri dan menabrak truk yang sedang parkir di tepi jalan. Akibat tabrakan tersebut, sisi kanan hingga bagian depan Kopaja 95 rusak.
Kopaja 98 rusak di bagian depan. Peristiwa ini menelan lima korban, yaitu dua tewas dan tiga luka. Semua korban berasal dari Kopaja 95.
“Kedua sopir Kopaja kini buron, sementara seluruh korban sudah kami evakuasi,” kata Boediono.
Korban meninggal adalah kondektur Kopaja 95 dan seorang penumpang bernama Yuliani Rumiris (19), warga Pangkalan, Kali Deres. Yuliani meninggal dalam perjalanan ke RSUD Cengkareng.
Sementara korban luka berat bernama Bustomi (35) dibawa ke Rumah Sakit Hermina Daan Mogot, sedangkan penumpang bernama Novi Aprilia (25) dan satu penumpang lainnya yang mengalami luka ringan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.[Kompas.com]
Awas banjir bos sudah september jangan banyak terima tamu dan udangan yang hanya memenuhi orang2 yg pengin poto dan ketemu sama Bpk B2. giliran nanti banjir bapak yang kena lempar kotoran kerbau kemuka Bpk B2,trima kasih maaf klo kasar bos.
sekalian kandangin tuh yang lempar….
Sebenarnya sopir ugal-ugalan ini sudah lama terjadi disebabkan karena mengejar penumpang untuk memenuhi setoran. Hanya sayangnya petugas tidak pernah tegas sehingga kecelakaan berulang-ulang terjadi. Lagipula dari pimpinan tertinggi di DKI seolah tidak ada kepedulian. Sekarang dengan kepemimpinan JB baru ada perhatian antara lain soal management, soal kelengkapan bis, soal sopir, soal kir dlsb.Tampaknya selama ini dari pimpinan teratas sampai kebawah tidak punya gagasan yang bagus dan keberanian serta ketegasan mengambil tindakan, semua berjalan tanpa arah dan tujuan. Semoga Jakarta Baru akan akan mereformasi semuanya.
beberapa hari yg lalu saya pergi ketanah abang tujuan ke blok A jalannya sudah lancar tidak seperti yg saya bayangkan sebelum saya pergi hanya setelah melewati blok G menuju blok A jalanan mulai macet bingung kenapa ya. eeh ternyata banyak masih banyak mikrolet yg ngetem didepan pintu masuk parkir blok A dan ini yg menyebabkan macet tapi aneh ada petugas dishub didepannya bukannya mengatur malah dibiarkan aja mikroletnya pada ngetem padahal lalu lintas dibelakangnya macet. tolong pak Kadishub anak buahnya disidak lagi jgn sampe pak jokowi dan ahok yg harus sidak lagi.
^^^ namanya juga mental pesuruh, jadikalau ga disuruh ya ga jalan..???!!! Jangan ngomong mengajukan gagasan-gagasan, yg ada dikepalanya cuma ada bagaimana pertebal kantong sendiri!
Bbrp memang mengejar setoran, tp banyak jg yg memang gak punya otak, kepingin kebut2an, bahkn mencelakai org….contoh, metromini kencang lalu sengaja mengarah ke kendaraan lain/motor misalnya..yg dari arah berlawanan, membuat org kagok…
Seleksi ketat para sopirnya dan didik disiplin yg keras!
supir ugal2an, apalagi sampe nyawa orang lain melayang, cocoknya di penggal aja kepala nya…