Jokowi Optimistis Pajak Progresif Mampu Kurangi Kemacetan

7
200

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo optimistis penerapan pajak progresif kendaraan mampu mengurangi kemacetan di DKI. Kebijakan itu telah teruji di beberapa negara.

“Saya kira negara lain berhasil, kita lihat di Jakarta,” ujar Jokowi kepada wartawan saat ditemui di Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (17/11/2013).

Jokowi mengatakan, Pemprov DKI masih menghitung berapa besar pajak progresif yang akan diterapkan untuk pembelian unit kendaraan lebih dari satu itu. Ia meminta agar pajak itu naik tinggi. “Nanti dilihat aja berapa pajaknya, masih dihitung-hitung,” ujarnya.

Sebelumnya, nada pesimisme dilontarkan Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI, Iwan Setiawan. Ia mengatakan, kebijakan itu bisa jadi tak berpengaruh bagi pengurangan kendaraan bermotor. Berkaca pada saat pajak progresif pertama kali diterapkan di Jakarta tahun 2011, rupanya masih tidak mampu mengerem ledakan kendaraan bermotor di Ibu Kota. Buktinya, dari 2011 hingga 2013 ini, jumlah kendaraan bermotor kian bertambah.

“Jumlah kendaraan bermotor pada tahun 2011 mencapai 13.347.802. Pada tahun 2012 malah meningkat 14.618.313. Artinya, jumlah kendaraan malah meningkat cukup tinggi,” ujarnya.

Saat ini saja, pihaknya mencatat rata-rata ada 1.550 sepeda motor serta 600 roda empat baru tiap harinya. Bahkan, lanjut Iwan, saat Bank Indonesia (BI) menerapkan aturan bahwa untuk melakukan kredit kendaraan bermotor haruslah membayar down payment sebesar 30 persen dari nilai jual, jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta tetap tak bisa direm.

Kebijakan ini pun, lanjut Iwan, bukan tanpa celah soal teknisnya. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk menghindari pajak ini. Misalnya, membeli kendaraan kedua atau ketiga memakai atas nama orang lain yang memiliki alamat berbeda, atau pembelian kendaraan bermotor dilakukan bukan di Jakarta, melainkan di kota lain. [Kompas.com]

Demi Blok G, Jokowi Ubah Pintu Keluar Stasiun Tanah Abang

7 COMMENTS

  1. mahalin aja pak pajaknya. tapi banyakin transportnya donk pak. sekarang kurang pak kurang banget. usul pak, gimana kalo pak ahok benerin daleman perusahaan transport aja ppd, mb, kopaja, mm, dll, supirnya digaji, berentinya gak sembarangan jadinya, titik2 macet jadi terurai. penumpang dipaksa tertib jalan ke halte, tapi haltenya dibagusin pak, tiap bus dikasih gps tracker jadinya penumpang tau bus yg mau dateng apaan dan berapa lama lagi. kalo pusing detailnya hubungi saya pak.

  2. pajak progresiv masih banyak celah untuk mengelabui pajak, harus segera dibarengi pelaksanaan ERP, masa kadaluarsa mobil di wilayah DKI Jakarta, ongkos parkir jam-jam an minimal 10 rebu/jam (parkir didaerah terlarang denda 500rebu).
    Untuk motor dilarang memasuki daerah protokol yg ada ERP nya……. 🙂

    • Pajak progresif saja saya kira kurang efektif karena yang memadati jalan2 Jakarta tidak hanya kendaraan dari DKI saja akan tetapi juga mobil2 dari daerah penyangga yakni Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, yang tentunya pajak progresif tidak dapat dikenakan kepada mereka. Guna menanggulangi tambah parahnya lalu lintas karena membanjirnya mobil murah (hehehe yg katanya mobil untuk pedesaan) selain pajak progresif tsb diatas saya kira ERP, biaya parkir yg mahal, penindakan tegas parkir liar, pengaturan nomor ganjil genap, relokasi pkl, penindakan tegas thd pelanggaran lalu lintas, perlu diterapkan. Tentu saja transportasi publik yang aman dan nyaman harus dapat menjangkau seluruh sudut Jakarta dan daerah penyangganya. Keseriusan dan konsistensi aparat pelaksana mutlak diperlukan. Selamat bekerja dan berjuang Bung Jokowi/Ahok. GBU.

  3. ya jelas kalau pajak progresifnya hanya rendah coba bikin naik 100% kalau masih banyak juga naikan 200% masih juga tinggi kendaraan naikan lagi, kecuali untuk kendaraan perusahaan tidak berlaku.

  4. Sekedar masukan, saya beli mobil used car thn 2001 di kanada seharga $5,000, saya bayar tax dan insurance $350/bulan, jadi $4,250/tahun atau sama dng Rp 46juta/tahun.
    bisa diterapkan di Jakarta kalau mau tidak macet karena program mobil murah.
    sebagai contoh, mobil Honda Civic 2013 harganya $22,000. di jakarta mungkin sekitar Rp425 juta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here