Basuki: Orang Pindah Naik Bus, Pra-ERP Tak Berlaku

5
194

Ahok.Org – Untuk meminimalisir kemacetan, Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang sebelumnya mewacanakan stiker hologram sebagai salah satu kebijakan pra-ERP mengatakan, kemungkinan DKI tak jadi menerapkan ganjil genap maupun stiker.

“Kalau ternyata orang mulai pindah ke bus dan kendaraan longgar, kita mungkin tidak akan lakukan pra-ERP,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (18/11/2013).

Ia melanjutkan, akan terlebih dahulu melihat situasi yang ada setelah ratusan bus sedang dan transjakarta datang. Apabila bus sudah datang, jalur transjakarta steril dari kendaraan pribadi, dan warga mulai mau beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal, maka DKI pun akan melaksanakan kebijakan penanggulangan kemacetan lainnya.

Kebijakan itu bukanlah kebijakan ganjil genap maupun kebijakan stiker hologram. Namun, kebijakan parkir meter dan pajak progresif. Kebijakan parkir meter merupakan kebijakan yang sebelumnya telah diterapkan di Kota Boston, Oklahoma, Houston, New York, Chicago, Los Angeles, dan China. Misalnya, jika tarif parkir per jam Rp 3.000, dan hanya parkir setengah jam, maka sisa Rp 1.500 tidak bisa kembali, namun bisa dipakai saat parkir lagi di lokasi yang sama.

Apabila ada pengendara yang bayar parkir satu jam tapi ternyata parkir selama tiga jam, petugas parkir akan mengecek apakah kendaraan tersebut membayar atau tidak, sesuai waktu parkir dan akan diberi tiket untuk tarif kelebihannya.

“Makanya, orang mikir parkir mahal, lebih saya parkir yang murah dan naik bus. Jadi, kita tidak perlu lagi ada stiker hologram dan ganjil genap,” kata Basuki.

Sementara pajak progresif, Basuki menegaskan, Pemprov DKI akan menerapkan pajak setinggi-tingginya agar masyarakat tidak lagi tertarik untuk membeli mobil. Rencananya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan menerapkan pajak progresif sebesar delapan persen untuk pembelian mobil keempat.

“Inti kita melalukukan ini semua bukan karena uang. Kita ingin membatasi kepadatan kendaraan,” ujar Basuki.[Kompas.com]

5 COMMENTS

  1. bangun gedung2 parkir, sebagai penampung kendaraan di perbatasan masuk Jkt.
    Terintegrasi dgn bus feeder busway.
    Jadi naik mobil cukup parkir disana, masuk kota jkt via bus TJ dll.

    • O ya, tiket bus/busway/kereta api, harus diberikan, baru dapat tarif parkir murah, menghindari orang yg parkir, lalu ke Mal terdekat, atau mereka yg berkantor sekitar situ.
      Parkiran khusus pengguna transportasi umum!

  2. naruh ide, bagaimana kalau perusahaan (wajib), sekolah n kampus2 diminta membuat bus karyawan atau pelajar yang boleh ikut ke jalur busway.jadi kan orang akan lebih mikir klo lebih enak pake bus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here