Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, meminta memerintah pusat menambah jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Penambahan ini untuk mengimbangi tingginya kebutuhan gas untuk angkutan publik di DKI. Terlebih, sebanyak 310 unit bus Transjakarta dari Cina yang direncanakan akan didatangkan ke Jakarta akan tuntas pada bulan Januari ini.
“Jumlahnya memang harus ditambah, karena yang sekarang sangat minim,” kata Jokowi, di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (2/1).
Jokowi meminta agar tahun ini, SPBG ditambah menjadi 18 titik. Rencananya penambahan SPBG ini akan dibangun oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Pertamina. Sebab, dengan datangnya ratusan bus baru, maka jumlah bus Transjakarta bertambah hingga 700 unit. “Total busnya saja sudah mencapai 700 unit, jadi penambahannya memang harus dilakukan,” ujarnya.
Sementara pada 2015 mendatang, jumlah SPBG akan ditingkatkan menjadi 45 SPBG. Karena tahun ini Pemprov DKI akan menambah 1.000 bus Transjakarta lagi. Selain itu, akan ada 3.000 bus sedang yang juga menggunakan BBG.
“Sekarang hitungan kita masih cukup untuk 700 bus, tapi tahun depan harus sampai 45 SPBG. Itu urusan swasta dari Pertamina dan PGN. Yang jelas saya sudah sampaikan secara tertulis bahwa kita ingin memakai gas, dan mereka sudah oke jadi nanti tinggal tagih saja,” tandasnya. [Beritajakata]
pak Gubernur n pak Wagub, tolong suarakan harga gas LPG naek 50rebu, terlalu berat buat rakyat!
Jangan rakyat sudah digiring dari minyak tanah ke gas LPG dizaman SBY-JK, sekarang akibat monopoli Pertamina dan cucitangannya pemerintah pusat….harga seenak udelnya…
Sebenarnya kita produksi gas sendiri apa import???
halahh…pak hattori kebanyakan nuntut…LPG 12 kg memang buat golongan mampu…biarin aja naik, anggaran subsidi sudah kebanyakan…hutang negara sdh bengkak…ingat anak cucu nanti yg harus nanggung hutang gara2 golongan menengah yg sekarang banyak nikmatin subsidi
Bung Ziff, selama diskriminasi antar warga terus dilakukan pemerintah, maka selama itu pula, bangsa kita tidak akan pernah bersatu, sehati dan sepikir, sebab selalu dikotak2kan oleh pemerintah. lalu diadu domba. Jangan bicara tentang nanggung hutang anak cucu bila perkara korupsi masih sangat luar biasa terjadi di Indonesia. para koruptor inilah yang bikin anak cucu tanggung hutang.
–
Betul apa kata bung Hattori. Kalau pertamina mau main harga pasar, lepas monopoli dan biarkan swasta juga bisa tawarkan harga sama bahkan lebih murah dari pertamina. saya sangat meragukan bahwa warga akan tetap gunakan produk pertamina yang pelayanannya parah begitu bila banyak swasta yang terjun dalam bisnis ini. Pertamina merugi banyak karna banyak koruptor yang isap uang disitu. dan rakyat yang harus menderita untuk menutup kerugian tsb. itu namanya SADIS 🙂
Pak Gubernur & Pak Wagub, subsidi BBM Premium akan dicabut. subsidi Gas Elpiji 12 kg tiba2 dicabut sehingga naik lebih dari 50%. Kenapa 2 hal vital yang menjadi dasar kehidupan warga tidak direncanakan saat membicarakan UMR pak ? untuk apa naik Rp. 200 ribu UMR kalau kenaikan kebutuhan pokok hingga lebih dari 50% ???
–
Apa bisa refil gas tabung elpiji rumah tangga di SPBG juga pak ? tolong masalah ini segera dapat perhatian bapak2. Berat sekali kenaikannya pak. terima kasih.
@bro ziff: semua penyedia barang tambang yg sifatnya monopoli spt Pertamina, untuk harganya harus dikontrol pemerintah dan DPR…kalau mau dilepas harga pasar pengusaha swasta boleh jual setara ama Pertamina…jadi tdk ada monopoli.
Bicara org kaya tentu tdk akan miskin dgn kenaikan harga gas, tapi bukan itu intinya.
Sambil menunggu BBM subsidi dicabut dari wilayah DKI Jakarta…
Saya mau beli mobil/motor pakai Gas kalo SPBGnya sudah banyak di tahun 2015 nanti. Selain murah dan hemat karena premium di tahun2 mendatang sdh tidak akan di subsidi lagi oleh Pemerintah.
Makanya jangan seneng demo-demo naik gaji… soalnya percuma…. naik gaji paling 20%, tapi bahan kebutuhan pokok naik 50%…….
jgn pusing2 pak, langsung labas aja ke kendaraan Listrik. Bapak bisa bikin Stasiun Pengisian Bahan Bakar Listrik / SPBBL. listrik itu bapak bisa bikin Pembangkit Listrik Tenaga Surya / Panas bumi. Itu yang saya sarankan karena Surya itu sangat menguntungkan terutama untuk lampu jalanan, pos parkir mall, dan kegiatan pemerintah / pabrik. Kalo panas bumi, seperti yang sudah saya katakan bahwa indonesia memiliki kurang lebih 60% panas bumi dari seluruh dunia.
Bapak bisa mempertimbangkan lagi kembali
T.K.
tenaga surya untuk kendaraan umum, bisa digunakan semaksimal mungkin diatas kendaraan umum itu, jadi tidak perlu repot-repot lagi membagun SPBBL, Kalo panas bumi, kan carinya nggak terlalu sulit. Mungkin masalahnya tinggal di Keuangan / Pembangunan SPBBL. Lagi pula kemungkinan Tenaga surya dan panas bumi tak pernah habis hingga 50 thn kemudian
Yang merusak ekonomi bangsa kita adalah elit-elit di pemerintahan yaitu di eksekutif, legislatif, yudikatif, dan aparat yang rame-rame berjamaah mencuri kekayaan negara.Khususnya bbm mereka mainkan yang dengan sengaja melanggengkan import dengan harga internasional dengan cara melarang pembangunan kilang-kilang minyak didalam negeri sehingga kita tidak bisa memproses minyak dari bumi kita sendiri. LNG (gas) yang melimpah justru dijual ke Luar Negeri dengan harga murah (ke Cina) yang seharusnya bisa untuk konsumsi rakyat dengan harga murah. Aspal Buton yang kwalitasnya bagus dijual ke LN sedangkan kita pilih impor aspal yang kwalitasnya jelek sehingga infra struktur jalan cepat rusak. Semoga 2014 Indonesia dipimpin presiden yang tulus, jujur,tidak korupsi, tegas,berani ambil risiko (mati), dan berpihak kepada rakyat banyak, tidak mementingkan diri sendiri, keluarga atau kelompoknya, tidak tunduk kepada Asing (Right or Wrong my Country).Semoga.