Rekayasa Cuaca Segera Dilakukan di Jakarta

0
129

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan, rekayasa cuaca di akan segera dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir di Jakarta. Rekayasa cuaca dilaksanakan atas kerja sama tiga pihak, yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana, TNI Angkatan Udara, serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

“Surat permintaannya sudah dibuat tadi pagi sama Pak Lasro (Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana DKI Jakarta),” kata Jokowi kepada wartawan di Balaikota Jakarta, Senin (13/1/2014) sore.

Jokowi mengatakan, belum dapat memastikan kapan rekayasa cuaca bisa dilaksanakan. Namun, ia mengatakan bahwa rekayasa cuaca itu akan dilaksanakan saat musim hujan di Jakarta mencapai puncak.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan puncak hujan di Jakarta terjadi pada Januari dan Maret 2014. “Makanya, saya minta dari sekarang disiapkan segera,” ujarnya.

Rekayasa cuaca adalah teknik memecah awan berisi titik hujan sebelum jatuh di tempat tertentu. Caranya, yakni dengan mena burkan garam ke awan tersebut sehingga air di awan itu jatuh. Rekayasan cuaca menelan anggaran hingga mencapai Rp8 miliar.

Secara terpisah, Kepala BNPB Syamsul Ma’arif mengatakan, modifikasi cuaca akan dilakukan pada Selasa (14/1/2014) besok pukul 10.00 WIB di Lapangan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur. “Besok launching pelaksanaan modifikasi cuaca pengendalian banjir Jakarta dengan penyebaran distribusi hujan,” kata Syamsul dalam konferensi pers di Kementerian Pekerjaan Umum, Senin (13/1/2014).

Untuk melaksanakan modifikasi cuaca itu, pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 28 miliar. Sebanyak Rp 20 miliar dari Pemprov DKI Jakarta dan Rp 8 miliar dari BNPB. Anggaran itu dialokasikan untuk pelaksanaan modifikasi sepanjang yang dibutuhkan.

Syamsul mengatakan, ada dua pola dalam pelaksanaan modifikasi cuaca, yakni dengan menyemai awan dan menghambat pembentukan awan hujan. Ia meyakini, modifikasi cuaca ini dapat mengendalikan turunnya hujan di Ibu Kota. Teknologi serupa juga pernah dilaksanakan pada tahun lalu. “Jadi, kita memindahkan hujan ke tempat lain, didistribusikan ke laut,” kata Syamsul.

Ia mengatakan, persiapan modifikasi cuaca ini telah dipersiapkan sejak 21 November 2013. Adapun beberapa perlengkapan yang disiagakan meliputi partikel generator, pos teknologi di beberapa lokasi di Jakarta, peralatan pesawat Hercules, dan sebagainya. Jika melihat kondisi cuaca di Jakarta saat ini, Syamsul mengatakan, maka Jakarta belum memasuki puncak musim penghujan. Oleh karena itu, modifikasi akan terus dilaksanakan hingga musim penghujan selesai pada Februari maupun Maret. [Kompas.com]

Terkait:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here