Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan pembangunan sembilan waduk baru di Jakarta akan dimulai pada Februari 2014 mendatang. Pembangunan waduk tersebut merupakan langkah Pemprov Jakarta untuk menanggulangi banjir.
“Februari dimulai. Tiga dulu, sisanya setelah itu,” ujar Jokowi kepada wartawan di Balaikota, Jakarta, pada Senin (27/1/2014).
Sebanyak sembilan waduk tersebut tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat. Beberapa di antaranya ialah di Cakung, Cilincing, Kali Tunjangan, Cengkareng, serta Pantai Indah Kapuk. Di Kali Tunjungan, waduk dibangun 90 hektar. Di Cengkareng, akan dibebaskan lahan seluas 120 hektar.
Waduk di Cakung dan Cilincing seluas 20 hingga 50 hektar serta 30 hektar untuk pembangunan waduk di PIK. Adapun tiga waduk yang akan diprioritaskan ialah Rorotan, Marunda, dan Cengkareng.
Jokowi menegaskan, pihaknya akan menempuh segala langkah agar membebaskan Ibu Kota dari banjir. Jika pembangunan sembilan waduk, ditambah dengan pembangunan dua waduk di hulu telah rampung, terlebih tahun ini warga bantaran telah direlokasi ke rusunawa, Jokowi yakin banjir di Jakarta berkurang signifikan.
Pembangunan sembilan waduk sebagai alternatif penanggulangan banjir Ibu Kota ini disampaikan pertama kali oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Bahkan, pria yang akrab disapa Ahok itu lebih meyakini pembangunan sembilan waduk lebih ampuh mengatasi banjir dibanding sodetan Ciliwung-Cisadane.
Mengapa pembangunan waduk menjadi prioritas? Sebab, ia telah melihat hasil positif dari normalisasi Waduk Pluit dan Ria Rio. Basuki mengklaim normalisasi waduk Pluit telah dapat membebaskan Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin dari banjir, sedangkan normalisasi waduk Ria Rio berdampak positif untuk kawasan Pulomas dan Cempaka Putih. [Kompas.com]
Mantap pak Jokowi. mending bangun waduk dalam propinsi sendiri daripada obok2 propinsi lain. jauh lebih baik dilihat dari sudut pandang manapun. ide briiliant pak ! 🙂
alhamdulillah…. terima kasih TUHAN lindungi pemimpin yang melindungi rakyatnya…sayangi pemimpin yang mengabdi dan menyayangi rakyatnya….
Yth. Pak Gub dan Pak Wagub,
Mohon jangan di kesampingkan masalah sampah di DKI, Pak. Mulai dari Lahan TPA, jumlah transportasi pengangkut sampah, petugas kebersihan, lahan untuk tempat sampah sementara, dan juga tong / kantong2 sampah.
Sangat perlu digiatkan pula aparat pemerintah dari Walikota, Kecamatan, Kelurahan, hingga RT-RW untuk masalah penanganan sampah.
Karena akan percuma jika punya waduk banyak tetapi saluran air / sungainya tersumbat sampah.
Memang saat ini kita semua masih fokus terhadap masalah2 pasca banjir, namun mohon perhatiannya juga atas management sampah setelahnya Pak.
Terima kasih.