Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan masih memiliki kesabaran untuk menunggu data petugas kebersihan Dinas Kebersihan (Dinsih) DKI Jakarta.
Saat menerima laporan dari Kepala Dinas Kebersihan Saptastri Ediningtyas, Ahok telah menemukan kasus permasalahan baru dalam pelaksanaan tugas petugas kebersihan. Pihaknya berjanji akan segera meng-upload temuan baru tersebut ke Youtube.
“Ini sudah kita tunggu data lagi untuk di plot. Nah kita temukan kasus baru pas rapim (rapat pimpinan). Nanti saya upload ke You Tube,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (12/5).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mencontohkan adanya perbedaan seragam petugas kebersihan dan tumpang tindih penempatan petugas kebersihan oleh dua dinas. Yaitu Dinas Kebersihan serta Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI.
“Saya kasih contoh. Petugas kebersihan pakai baju apa? Oranye. Petugas kebersihan Dinas Pertamanan pakai baju hijau. Coba kamu lihat, orang yang nyapu di depan (balai kota) pakai baju apa? Pagi-pagi ini yang nyapu itu pakai baju oranye dan hijau. Artinya tempat itu kelebihan orang, tumpang tindih. Makanya saya minta datanya. Kalau kayak itu, artinya, banyak data siluman. Ya sudah saya tunggu saja datanya ,” jelasnya.
Hal yang sama juga terjadi di Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah. Sudah satu tahun, dia memberikan instruksi agar warga yang menyewa di rumah susun (rusun) ganti KTP dan kasih surat perjanjian. Lalu pembayaran rusun tinggal di debet melalui rekening Bank DKI.
Tetapi kenyataannya, sekarang masih banyak yang penyewa membayar iurannya dengan uang tunai, kemudian menyewakan sebagai tempat kos.
“Saya mau ganti KTP, surat perjanjiannya nggak dikasih. Saya sudah tahu nih siapa yang main. Yang kayak gini sudah mulai berlapis,” tuturnya.
Berkaitan dengan data petugas dinas kebersihan, mantan anggota Komisi II DPR RI ini meminta Dinas Kebersihan memberhentikan petugas kebersihan yang baru. Jadi yang dipertahankan hanya petugas kebersihan yang lama saja.
“Ya makanya saya minta pecat itu yang baru-baru. Mereka sekarang lagi dipanggilin dulu. Belum ada data pastinya, kita lagi cocokin sama Bank DKI. Dinas Pertamanan juga nggak jelas, kayaknya mereka juga main nih. Kayak pegawai honorer saja, begitu dikasih kesempatan, langsung pada ngaku semua,” paparnya. [Beritasatu.com]
emang gurih uang rakyat daripada uang hasil keringat sendiri … begitulah kira2 pikiran para pns dan pejabat di negara ini
Uang keringat sendiri asin Bro , uang rakyat manis kalau ngga ketahuan , tapi kalau ketahuan lebih pahit dari empedu ,belon kudu nginep di hotel prodeo
Hehehehe
Iya Pak Ahok. yang begitu harus bapak turun tangan langsung ke bawah. bnar2 shock terapi ke bawahan sehingga sulit mereka berkelit. kalau di bawah sudah kena tangkep bapak kan, yang di tengah2 akan mikir sejuta kali untuk main petak umpet dalam hal kerja ke bapak. Pelan tapi pasti akan beres bapak buat hasilnya 🙂
–
Penataan prosedur kerja di lapangan untuk pegawai lapisan paling bawah ( akar rumput ) musti dikendalikan langsung di tangan bapak Ahok. begitu juga permohonan e-budgeting dari sudin2 DKI yang bikin rusuh agenda kerja bapak, locked aja, jadi hasil kerja mereka tidak ada dan terus mutasikan satu persatu dan kasih pensiun dini kalo perlu. dengan cepat, habislah orang2 lama di sudin2 bermasalah tsb hehehee… mantap pak Ahok ! met kerja ya pak ! 🙂
kalau petugas kebersihan “malas” untuk bersihkan Jakarta, kita bisa sediakan teknologi yang “cocok” untuk mereka, iRobot membuat solusi untuk kebersihan, produknya yang terjangkau adalah robot pembersih lantai.
http://www.irobot.com
saudara-saudari berminat untuk beli? 🙂
kalau kita jadi petugas kebersihan… lumayan juga khan kalau sebagian kerjaannya dibantu mesin 🙂
bak penampungannya juga bisa dibuat mengikuti orang yang pegang controlnya…
solusi ini sudah ada… tapi untuk “suitcase”, untuk bak penampungan belum… Indonesia mau jadi yang pertama? mungkin bukan untuk semua, tapi beberapa saja… untuk promosi program kebersihan Jakarta Baru…
http://www.youtube.com/watch?v=hucNBe5sgY0
untuk yang irobot… bisa… bagian atasnya dimodifikasi sedikit: untuk pasang slogan-slogan, misal: “please keep Jakarta clean… ” atau pesan-pesan lainnya… operasional: di airport atau terminal, jadi banyak orang yang lihat…
Kalo pak Jokowi blusukan hanya untuk memantau proyek, tapi tidak bisa melihat sampai PNS yang korupsi waktu dan lain-lainnya.
SARAN saya untuk pak Ahok (sebentar lagi jadi Gubernur DKI) libatkan masyarakat jakarta untuk video pejabat pns yang malas kerja, shoping, baca koran saat kerja, bahkan sampai pungli, diupload ke youtube sebagai buktinyata. Warga yg berhasil diberi reward.
Bagus nih sarannya , buat seperti di detik.com pasangmata.com , upload gambar PNS yg nyeleneh .
Gambar /video yg di upload diberi hadiah misalnya Rp.1 Juta per gambar/video .
.
Ciptakan society control
Betul itu saran pak Rodi…