Konsep Jakarta Smart City Versi Ahok

9
326

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam berbagai kesempatan sering mengucapkan programnya membuat Jakarta menjadi smart city. Bagaimana sebenarnya konsep Smart City versi Ahok?

“Smart city itu termasuk membuat otak orang itu penuh, dompetnya penuh dan perutnya juga penuh. Kalau enggak bisa membuat ketiga itu, bukan smart city namanya. Yang lain-lainnya itu mah ekses saja, yang penting kan orangnya,” kata Ahok kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2014).

Untuk bisa mewujudkan gagasan tersebut, menurut Ahok ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain konsistensi untuk menata kota sesuai peruntukannya. “Jangan diubah-ubah, kalau memang untuk lahan hijau segala macam. Itu penting dan itu dasarnya,” tegasnya.

Berikutnya, bicara teknologi. Ahok mengklaim jalur wifi saat ini sudah terbangun sampai ke tingkat kelurahan. Ke depannya, giliran wilayah RT/RW yang digenjot untuk punya jaringan wifi.

“Lalu kita pengen semua tiang listrik kita itu diganti LED lalu dipasangin mikrocell, kan udah 4G sekarang. Tinggal dipasangin CCTV, yang nanti akan kita bagi ke polisi, TNI AD supaya mereka bisa bantu jaga keamanan, kita kerjasamalah,” jelasnya.

Tak kalah penting, soal transportasi. Dalam konsep Ahok, smart city berarti mendorong transportasi nyaman dan murah dengan cara mensubsidi transportasi umum.

“Tapi yang paling penting lagi, smart city itu berarti seleksi manusianya. Makanya anda gak boleh tutup kota Anda, supaya nanti terjadi seleksi alam. Yang paling kreatif dan inovatif, itulah yang akan tinggal di kota, lainnya akan otomatis tergeser,” ujarnya.

Seleksi ini akan dilakukan dengan cara menghilangkan kawasan kumuh. Namun bagi yang baru mencoba peruntungan, ia memastikan kotanya tetap ramah dengan adanya fasilitas rusunawa, pasar rakyat, PKL, termasuk fasilitas kesehatan dan pendidikan yang ditanggung pemerintah.

Lalu bagaimana dengan persiapan anggaran untuk mewujudkan cita-cita pembangunan smart city itu? Ahok menyatakan akan menerapkan sistem ‘barter’ dengan para pengusaha dan pengembang.

“Anggaran gak masalah. Kita tukar menukar, kan kita masih punya ruang bawah tanah, udara, dan pulau. Jadi nanti kita mau bargaining dengan pengusaha. Anda kita kasih hak untuk bangun ruang udara, bawah tanah maupun pulau, tapi anda bangunin saya dong transportasi, jalan inspeksi, rapiin waduk dan sungai,” ucap mantan Bupati Belitung Timur itu. [Detikcom]

9 COMMENTS

  1. Dear pak Ahok, wah konsepnya jangan hukum rimba gitu pak, tetap harus ada alokasi bagi yang kurang beruntung, karena alam juga membaurkan yang kuat dan yang lemah di satu area agar terlihat harmoni

    • lah…kan udah dibilang ama pak ahok, yang kurang beruntung diesdiakan rumah susun bos…. jadi keluarga yang miskin tinggal di rusun dan punya anak yang pintar dan bekerja bagus, maka keluarga itu kan jadi naik ekonominya oleh si anak. Nah kalo mereka bisa beli rumah sendiri maka mereka bisa pindah dari rusun. Kalo mereka gak mampu mampu juga, ya mereka tetap tinggal di rusun. Kalo mereka yang dirusun butuh bantuan, pemerintah lebih gampang menyalurkan bantuan, kan langsung transfer kerekening pribadi masing masing. Jadi gada potongan liar kayak BLT kemaren tuh kan disunat sunat oleh oknum.

  2. harga lampu LED akan lebih kompetitif kira-kira 2,5 tahun dari sekarang…karena paten-paten spesifik yang dipegang Osram dan Nichia akan expired di tahun 2017…

  3. harga warm “white” LED street lamp sekarang pun sudah cukup ok, Cree buat harga $99…kalau yang “bluish/kebiruan” kurang bagus karena efek ada discomfort untuk pengemudi… alternatif lain yang OK dari Optogan-Rusnano-Phillips… kelebihannya adalah di PROSES manufaktur… tahan lebih lama…mengatasi masalah temperatur tinggi (penyebab lifetime/efisiensi berkurang)…

  4. Dear Pak Ahok,
    Selain mengganti bus-bus bobrok, juga tolong perhatikan Pejalan Kaki. Makin lama pejalan kaki makin tersingkir oleh kelakuan motor dan PKL yg ga mau ngalah, malah galakkan mereka.
    Zebra Cross jg semakin meredup dan tdk ada perhatian dari aparat hukum agar kendaraan mau memberi jalan bagi Pejalan Kaki yg melewati zebra cross (mungkin krn warnanya sudah memudar, jadi dikiranya ga ada kali ya…cape deeeh).
    Terakhir JPO. Memang aman tapi tidak nyaman. Kotor dan banyak PKL. Kalaupun tidak ada PKL tapi tetap kotor dan gelap sehingga rawan copet.
    Tolong Pejalan Kaki diperhatikan ya Pak, krn mereka jauh dari polusi.

    Terima kasih.

  5. Manusia2 ngeyel nya tolong disentuh pak Ahok, kapan dong realisasi hukuman sangsi sosial, kerja sosial, denda maximal.
    Suruh mereka bersihkan got, tembok kotor, jalan/statiun bus yg kotor, layani orang miskin dgn makanan gratis (bubur ayam, kacang hijau dll).
    Mental diperbaiki, biar tertib, biar menjd org yg lebih sabar, memiliki empathy, menghormati org lain, dan kapok melanggar… Saya pribadi, kepingin banget liat sopir angkot yg ugal2an, macam metromini, ditangkap di tempat saat seenaknya nyerobot jalan, lalu dihukum masuk got, bareng kenek nya, bersihkan sampah!!!!

  6. sya blg wifi ga penting.yg penting yg ide yg uda pak ahok perna bilang.
    pipa utilitas bawah tanah yg tersusun rapih.yg menampung kabel listrik,fiber internet,air pam atau utilitas lainnya. yg terpadu dan gampang di maintenance.
    lalu saluran air yg gampang maintenance jg secara menyeluruh disemua area.dan sulit dilihat org biasa jd pada ga buang sampah.
    air pam jg dibuat menyeluruh jd tanah ga ambles.
    diluar negeri kan jarang pake tiang listrik.pakenya kabel bawah tanah.
    lalu ya jalanan mesti bebas lubang,saluran airnya jg lancar jd ga sempet genangan.
    skrg dijkt cuma hujan bentar lgs banjir.uda sgt kritis masalahnya.
    warga ga minta muluk” yg penting yg basic beres

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here