Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak memungkiri selama memimpin Ibu Kota, namanya selalu berada di bawah bayang-bayang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Meskipun ada beberapa kebijakan yang dibuat oleh Basuki, namun nama Jokowi lah yang terangkat naik ke publik.
“Ya, memang begitu, saya selalu di bawah bayang-bayang Pak Jokowi. Selamanya juga begitu, orang bosnya dia. Namanya juga saya wakil, awak sikil (bahasa Jawa: badan kaki),” kata pria yang akrab disapa Ahok itu, di Balaikota Jakarta, Senin (11/8/2014) malam.
Basuki mengaku akan semakin mudah menjalankan seluruh program Ibu Kota jika Jokowi telah resmi menjadi Presiden RI. Sebab, seluruh perencanaan telah dibuat. Sehingga, dia tinggal bertindak sebagai eksekutor untuk menjalankan seluruh program yang telah dicanangkan.
Setelah merealisasikan seluruh program itu, tugas lain yang tak kalah beratnya adalah mengawasi program-program itu dengan baik. Kepada Basuki, Jokowi menitipkan beberapa program unggulan untuk segera direalisasi. Seperti revitalisasi Kota Tua, pembangunan mesjid raya di Luar Batang, pembangunan dermaga Yacht di lahan Pantai Mutiara, pelebaran Waduk Pluit, dan lainnya.
“Saya tinggal eksekusi, kan memang dari sananya, saya ini satu paket dengan pak Jokowi,” kata Basuki.
“Selama dua tahun ini, ya kebijakannya itu gabungan ide saya dengan Pak Jokowi. Jadi, ya tidak apa-apa kalau pak Jokowi yang namanya jadi besar. He-he-he,” kata Basuki terkekeh.
Saat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI, Basuki telah melantik Saefullah menjadi Sekda DKI dan melakukan reformasi birokrasi lainnya. Seperti pengukuhan ribuan calon PNS dan menempatkan mereka di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk melayani para warga Ibu Kota.
Untuk permasalahan infrastruktur, Basuki memutuskan untuk mendukung pembangunan enam ruas tol dalam kota. Serta dari sisi transportasi, Basuki melakukan ujicoba pelaksanaan proyek electronic road pricing (ERP) di Jalan Sudirman, penerapan e-ticketing dalam transjakarta, dan lainnya.
Basuki juga menginstruksikan Satpol PP terus bekerja membongkar kawasan kumuh dan pedagang kaki lima (PKL) untuk pembangunan jalan inspeksi dan penegakkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Berbagai kebijakan itu dikerjakan Basuki saat “ditinggalkan” Jokowi yang non-aktif dari Gubernur untuk berkampanye di Pilpres 2014.
Kemudian, setelah Jokowi kembali aktif menjadi Gubernur DKI, tampuk kepemimpinan terlihat kembali berada di tangan Basuki. Misalnya saja seperti keputusan pemecatan puluhan pegawai Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Kedaung Angke Jakarta Barat dan empat pejabat Dinas Perumahan DKI yang ketahuan “bermain” dalam pengelolaan rusun. [Kompas.com]
unda-undi
buy one get one free
hi hi hi
awak sikil
terkantil-kantil
semrinthil
gokil
Masih terjadinya banjir di Jakarta Selatan, belum rampung jalan inspeksi dikedua sisi Kali,dan peninggian jalan raya yg tergenang, sebaiknya di betonisasi…
Doko: Saya Selalu di Bawah Bayang-bayang Ahok. he.he.he…
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/08/12/15342111/Masih.Banyak.Warga.yang.Belum.Paham.Apa.Itu.ERP?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
disosialisasikan lagi erp nya banyak yg gak tau. jgn taunya hnya menerpkan kebijakkan tapi tanpa sosialisasikan ke masyarakat. kalo perlu pasang iklan/pemberitahuan di sepanjang sudirman-thamrin. beritahukan kegunaanya apa. manfaatnya apa.
Jokowi Ahok saling membayang-bayangi bayangan jokowi yang membayangi ahok yg selalu terbayangi oleh jokowi yang memberikan bayang bayang ahok yg mana ahok selalu dibawah bayang bayang jokowi
pak Ahok, dibayang2 pak Jokowi, ga mungkin, pasti masih kena sinar matahari, bayangan pak Jokowi gak mungkin nutupi badan pak Ahok yg jauh lebih besar! 😀