Harapan Pemimpin Muda

1
137

Ahok.Org – Pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden RI membawa angin segar bagi birokrasi pemerintahan. Tokoh muda yang memimpin pemerintahan menaruh harapan besar kepada sosok Jokowi. Mereka mengharapkan ada kerja sama yang baik antara pusat dan daerah. Kendala birokrasi yang selama ini buntu diharapkan jebol dengan komitmen menata Indonesia menjadi lebih baik.

Basuki Tjahaja Purnama
Warga Jakarta menaruh harapan besar kepada Joko Widodo setelah dilantik sebagai Presiden RI. Selama ini, banyak persoalan pelik Ibu Kota belum bisa diselesaikan karena buruknya koordinasi antara pusat dan daerah. Komitmen pemerintah pusat membantu menyelesaikan persoalan Jakarta sangat minim.

”Setelah era Presiden Soekarno, baru Pak Jokowi yang terang-terangan akan membantu Jakarta. Padahal, menyelesaikan masalah Jakarta perlu campur tangan pemerintah pusat,” ujar Basuki, Kamis (16/10), di ruang kerjanya.

Menurut Basuki, koordinasi pemerintah pusat-Pemprov DKI di bawah pemerintahan Jokowi tidak membutuhkan hal yang rumit. Dalam hal pengelolaan aset, misalnya, Basuki meminta Presiden menyerahkan sejumlah aset pusat yang ada di Jakarta dikelola DKI. Dengan cara ini, pemeliharaan jalan tidak lagi terkotak-kotak status jalan nasional dan jalan provinsi. Pengawasan tata ruang yang selama ini kacau menjadi lebih mudah.

Tidak hanya itu, Basuki juga mengharap pusat membantu merealisasikan program normalisasi kali. Program ini terganjal pembebasan lahan yang sangat berbelit. Program normalisasi kali ini berdampak semakin besarnya kapasitas kali. Normalisasi kali juga dapat menambah ruas jalan sehingga mampu mengurangi persoalan kemacetan lalu lintas.

Persoalannya, banyak lahan negara di Jakarta yang diduduki orang tanpa proses legal. Praktik ini melibatkan oknum pemerintah selama bertahun-tahun. Persoalan ini membutuhkan peran pemerintah pusat. ”Dua tahun duduk di sini (sebagai Wakil Gubernur DKI), saya melihat praktik ini terjadi,” kata Basuki.

Terkait harapan itu, Basuki mengingatkan Jokowi tidak salah memilih menteri. ”Pemilihan menteri adalah kunci penting. Beliau harus memilih menteri yang berani bertarung menghadapi masalah. Kalau tidak berani memilih orang yang benar, pembangunan bisa tidak berjalan,” katanya.

Selain posisi menteri, beberapa jabatan kunci yang tidak boleh keliru memilih orang adalah Kepala Polri dan Jaksa Agung. Dua posisi ini menjadi kunci penting penegakan hukum untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih. Basuki yakin, Jokowi akan mati-matian memilih orang terbaik duduk di kursi kabinet. Walau begitu, hal ini tidak mudah di tengah tarik-menarik kepentingan politik yang berkembang.

Jika komitmen pusat membantu DKI benar-benar direalisasikan, Basuki yakin Jakarta dapat maju seperti kota-kota besar lain di dunia.

”Jakarta bisa menjadi seperti Tokyo di kawasan Sudirman, Thamrin, dan Kuningan. Kalau ingin Jakarta seperti London atau Paris, ada kawasan Kota Tua. Kami juga memiliki kawasan budaya di Situ Babakan. Modal dasar kota ini sudah lengkap. Kita harus kencang terus menata Jakarta,” ujar Basuki. [Kompas 20/10/14]

1 COMMENT

  1. Kata kuncinya addalah : Komunikasi yang tetap lancar…saya harap, Bapak dengan Bapak Presiden, bisa tetap memelihara komunikasi yang intens dengan pak Jokowi, tunjukkan kemajuan kinerja DKI dan bantuan seperti aps ysng dibutuhkan dari pemerintah pusat….Sala…Go…JB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here