Ahok.Org – Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan dia menolak untuk meneruskan pembangunan monorel dengan PT Jakarta Monorel. Namun Ahok masih belum punya rencana pasti untuk tiang-tiang monorel yang sudah terbangun di sepanjang jalan Rasuna Said. Menurutnya bisa saja tiang itu dijadikan monumen.
“(Aset yang sudah terbangun) enggak bisa disita juga, karena tiang punya Adhi Karya. Kalau kita mau pakai ya bayar. Tapi saya jamin enggak akan dibongkarlah. Mungkin dijadikan monumen terjadi penipuan, atau dijadikan tiang untuk light rel,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2014).
Ahok berujar sikap pemprov sudah bulat untuk menolak melanjutkan perjanjian kerja sama dengan PT Jakarta Monorel. Menurutnya tak ada lagi toleransi seperti yang selama ini diberikan karena PT JM tak kunjung memberikan rencana bisnis yang meyakinkan pemprov DKI.
“Toleransi apa lagi? Sudah berapa tahun. Nggak ada lagi. Biar supaya jelas. Nggak usah pusing ngurusin dia (JM) melulu. Sama kayak kamu kalau ada cowok ngelamar kamu saat lagi pengen bersuami, tapi dia nggak jelas-jelas, apa masih mau ladenin nggak? Mendingan jomblo kan. Kita memang butuh tapi mesti jelas dong,” kata dia mengumpamakan.
Ahok berujar sejak era gubernur Fauzi Bowo, kontrak dengan PT JM sudah diputus pada 2011 karena dinyatakan wanprestasi alias salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya. Namun saat era gubernur Jokowi, izin kembali diberikan. Bahkan Jokowi juga ikut melakukan groundbreaking di depan tugu 66 Kuningan.
“Karena kita berpikir segala jenis transportasi umum harus ada, jadi kita izinkan. Tapi draft yang diserahkan kepada kami berbeda dengan yang dulu. Harusnya kalau sudah beda dengan yang lama ya lelang dong. Kita minta jaminan modalnya, karena yang lama saja enggak beres apalagi sekarang. Ya saya menolak tawaran dia mau memperbaharui kontrak itu,” jelas Ahok.
Sebelumnya, Ahok juga menolak tawaran PT Adhi Karya untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan Monorel di Jakarta. Ahok berujar dia sudah bertemu dengan pihak Adhi Karya kemarin.
“Mereka menawarkan Pemprov DKI investasi di situ. Tapi kita tolak,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2014).
Ahok berujar, penolakan itu karena hitungan bisnisnya menurut pemprov tidak sesuai. Walau begitu, Ahok tak menutup kemungkinan Adhi Karya untuk mempunyai sistem transportasi monorel.
“Bisa saja (ada monorel di Jakarta). Kalau ada investor yang mau. Tapi seluruh dunia, kita sudah pelajari, monorel itu lebih cocok dari stasiun ke stasiun yang statis. Kayak bandara ke kota. Jarang dia merupakan jaringan transportasi di dalam kota,” ucapnya.
Seperti diketahui, Adhi Karya berencana membangun tiga koridor yang dianggap membutuhkan angkutan massal. Tiga rute itu yakni Bekasi-Cawang, Cibubur-Cawang dan Cawang-Kuningan dengan panjang sekitar 52 km dan diperkirakan perlu dana Rp 8,4 triliun. Tiga rute itu dipilih lantaran 67 persen kemacetan di Jakarta dinilai bermuara dari arus lalu lintas Cikampek, Bekasi hingga ke Cawang, serta dari tol Jagorawi hingga ke Jakarta. [Detikcom]
Menurut hemat rakyat Indonesia, lebih baik pak Ahok lobi Disney Amerika untuk membangun kereta api wisata di atas tiang monorel. Syukur-syukur bisa menambah devisa negara dengan bertambahnya wisatawan manca negara.