Ketika Ahok Bikin Gelagapan PKL

0
97

Ahok.Org – Seusai meresmikan logo baru transjakarta dan menumpangi bus transjakarta baru dari Monas hingga Balaikota Jakarta, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tiba-tiba saja menghentikan langkahnya serta menggertak seorang tukang cincau yang berdagang di trotoar depan Gedung Balaikota.

“Eh, Pak, ini enggak pakai pewarna sama pemanis buatan kan?” kata Basuki dengan suara meninggi menunjuk stoples gula cair berwarna hijau untuk pemanis cincau milik pedagang itu, di depan gedung Balaikota, Senin (10/11/2014).

Wajah pedagang paruh baya itu pun langsung memucat. Ia terlihat gelagapan saat digertak Ahok. “Enggak, Pak, bukan pemanis buatan. Sehat ini, Pak,” kata pedagang itu terbata-bata.

“Oh, ya sudah. Yang penting buang sampahnya jangan sembarangan ya, Pak,” lanjut Ahok seraya menyalami pedagang itu.

Pria yang akrab disapa Ahok itu kemudian langsung melanjutkan langkahnya menuju pagar Balaikota. Ternyata, langkahnya kembali terhenti saat melihat dua orang pedagang kopi keliling sedang memarkirkan sepedanya di trotoar Balaikota.

Ahok menghampiri salah seorang pedagang kopi keliling itu. “Ini kamu yang jualan kopi ini? Ini dagangan siapa ini?” tanya Ahok kepada pedagang kopi keliling yang sedang duduk di sadel sepeda dagangannya itu.

Sang pedagang kopi itu langsung kaget mendengar pertanyaan pria yang segera dilantik menjadi gubernur itu. Pedagang yang menggunakan topi itu langsung menghindar dan menunjuk orang lain yang berada di dekatnya.

Eh… eh… punya dia, Pak, dagangannya bukan punya saya,” kata dia sambil berlalu meninggalkan dagangannya dan Ahok.

Lagi-lagi Basuki memperingatkan pedagang untuk tidak membuang sampah sembarangan saat berjualan. “Kami tidak melarang jualan di trotoar karena banyak orang lewat, pasti laku dagangannya. Tapi jangan sampai dagangan ini menutup orang jalan, itu bahaya lho,” kata Ahok.

Mendengar nasihat Ahok, pedagang kopi keliling itu mengangguk-angguk. “Iya Pak, iya,” kata dia.

Ahok pun langsung menyalami pedagang yang ada di trotoar sepanjang Balaikota sambil melanjutkan perjalanannya masuk ke dalam kantornya di Balaikota Jakarta. [Kompas.com]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here