Ahok.Org – Pemprov DKI menerima hibah satu bus Transjakarta (TransJ) gandeng dari perusahaan swasta. Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terlihat sumringah dan langsung menjajal bus baru itu selama sekitar 10 menit.
Bus merek Scania itu diberikan oleh PT Wahana Artha Group, PT Saratoga, PT Daya Adicipta Mustika dan diterima langsung oleh Ahok di Silang Barat Daya Monas, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2014).
Pemberian bus dibarengi dengan peluncuran logo baru TransJ, yang kini menjadi warna biru. Ahok sempat memuji penampilan bus itu saat pertama tiba di Monas.
“Wah ini keren warna busnya sekarang. Sudah mirip kayak pesawat presiden,” kata Ahok membuat sejumlah pejabat dan awak media ikut tertawa.
Saat memberi kata sambutan, Ahok menantang agar bisa langsung menjajal bus buatan Swedia itu. Dia mengklaim bus tersebut berbeda dengan bus TransJ sebelumnya yang mayoritas adalah buatan Tiongkok.
“Mungkin Bapak-bapak belum pernah naik bus Scania ya. Nanti setelah meresmikan kita naik saja, sekalian pulang ke kantor ya. Biar tahu lebih enak daripada suspensi Xenia, Avanza bahkan Kijang Innova. Ini jauh lebih enak karena bannya gede dan suspensinya independen,” kata Ahok.
Begitu seremoni serah terima kunci dan pengesahan logo, Ahok langsung masuk ke dalam bus lewat pintu tengah. Dia sempat berdiri di bagian depan bus, yang dikhususkan untuk penumpang wanita. Kondisi dalam bus itu lumayan dingin berkat bantuan pendingin udara (AC).
Lantas Ahok memuji susunan bangku yang sekarang menghadap ke depan, bukan membelakangi jendela seperti yang biasa. “Ini kursinya juga bisa dilipat kalau mau berdiri. Terus sekarang pegangannya juga dibuat lebih pendek biar yang cewek-cewek enggak susah,” kata Ahok.
Kemudian Ahok duduk di salah satu bangku berdampingan dengan Dirut PT TransJ, Steve ANS Kosasih. Bus lantas melaju dari Monas menuju ke kantor Ahok di Balai Kota melewati gerbang Barat Daya Monas, lalu ke Jalan Medan Merdeka Selatan.
Sekitar 10 menit bus biru yang membawa Ahok dan rombongan wartawan tiba di halte Balai Kota. “Ini merek Scania dari Swedia, pemain bus terbaik di dunia. Suspensinya independen. Tadi kursinya juga nyaman, orang gemuk dan kakinya panjang masih bisa duduk,” kata Ahok dengan senyum mengembang.
Ahok berharap bus tersebut akan menjadi standar untuk pengadaan bus TransJ selanjutnya. “Kita sengaja pasang bus yang kelas dunia. supaya masyarakat bisa tahu bus yang enak gitu loh. Kalau sudah naik bus begini terus naik yang sempit yang enggak muat tempat duduknya, terus orang gendut pas-pasan dan kakinya yang panjang mentok, pasti protes dan nggak mau naik lagi yang begitu,” tutupnya. [Detikcom]
karya yang bagus buat melayani/ membantu masyarakat… masih juga ada yang menghina dan mencacinya…. kita lihat 2017
Mantap sekali pak Ahok
Tolong tahun 2015 pemprov DKI beli 300 bus merek COBUS dari Jerman, 300 bus merek MERCEDES dari Jerman, 300 bus merek MAN dari Jerman, 300 bus merek NEOPLAN dari Jerman dan 300 bus merek SCANIA dari Swedia. Total 1500 bus tingat gandeng.
Nah semua bus TJ yg ada sekarang nanti di th 2015 dihibahkan saja ke Papua, Sulawesi dan Kalimantan sehingga transportasi di Papua, Sulawesi dan Kalimantan menjadi lebih baik. Kan sudah ada gantinya tuh 1500 bus tingkat gandeng asal Jerman dan Swedia
Sebaiknya satu merk saja, maintanence bisa murah kalau banyak, nanti kopaja juga satu merk saja, dua-duanya harus merk terkenal, jangan yg lokal pak, setelah semuanya beres baru 5 tahun kemudian merk yg bener2 lokal yg dipake tapi tetap satu merk.
Di Manado pernah ada sistem yang mirip sama Bus Transjakarta, namanya TransKwanaua. Tetapi proyeknya gagal total. Kajiannya sangat tidak matang sehingga implementasinya hanya mendatangkan kerugian besar-besaran.
Bus-bus tersebut juga sudah rusak kayaknya, pintu yang seharusnya otomatis sudah tidak lagi berfungsi. Beberapa tahun terakhir ini, pelayanan TransKawanua ini sudah ditiadakan.
Tahun 2015 ini pemerintah kota berencana mengganti rute yang sebelumyna dari pusat kota ke suburbans area menjadi rute dalam kota saja. Seharusnya ini bisa berfungsi karena sebagian besar pengguna jasa angkutan umum adalah orang-orang yang tinggal di dalam kota Manado sendiri.
Takut banget dapat hibah dari TJ, ntar busnya kebakaran hahaha
Entar dipikir ‘monopoli’ lagi!?
tulisan digital koridor didepan bus terlalu kecil. tolong diganti yg besar.