Penyebab Kawasan Istana, Thamrin, Sunter Terendam Banjir

23
599

Ahok.Org – Hujan menghajar Jakarta sejak Minggu kemarin memicu banjir di berbagai titik, termasuk kawasan Istana Kepresidenan. Selain tingginya curah hujan, banjir juga dipicu kondisi pompa air hingga rob. Ini penjelasan Pemprov DKI Jakarta.

“Ini (banjir) murni karena hujan lokal yang turun dari pukul 20.00 hari Minggu kemarin hingga Senin siang ini pukul 12.00. Hujan turun dengan deras sehingga air sungai meluap dan ditambah air laut pasang,” kata Kepala Dinas Tata Air Pemprov DKI Agus Priyono, Senin (9/2/2015).

Agus yang saat ini sedang berkeliling dan memantau wilayah Jakarta mengatakan banjir di wilayah Gunung Sahari, Mangga Dua, Kali Sunter memang tak bisa dihindarkan. Menurutnya tidak ada pompa di sana dan air laut pasang membuat kawasan tersebut lumpuh.

“Kali Sunter juga meluap itu karena muara langsung ke laut, tak ada pompa di sana berdampak ke Cempaka Putih, makanya Jalan Yos Sudarso, Jalan Ahmad Yani tergenang,” jelas Agus.

Agus menjelaskan untuk kawasan sekitar Istana yang ikut terendam banjir karena pompa Pluit sempat mati dan tak bisa dioperasikan. Sehingga air di Kali Abdul Muis meninggi dan meluap ke jalan di kawasan Medan Merdeka.

“Pompa Pluit sebenarnya sehat semua, namun karena PLN mematikan aliran listrik karena banjir jadi sempat tak bisa beroperasi, tapi sekarang sudah dinyalakan lagi. Kami sempat pakai genset, jadinya tidak optimal, makanya Istana tadi sempat terendam,” jelas Agus.

Soal banjir di kawasan Jl MH Thamrin dan Sudirman, Agus mengatakan genangan tak bisa dihindarkan karena harusnya genangan tersebut disedot oleh pompa Pluit yang ternyata mati karena tak ada suplai listrik dari PLN. Selain itu hujan lebat dan lama juga jadi penyebab banjir.

“Thamrin dan Sudirman masih pemompaan dari Pluit. Tadi PLN sudah minta maaf dan sudah bisa nyala lagi. Hujan dengan intesitas tinggi juga jadi penyebab banjir, kami nggak bisa ngejar (tanggulangi) hujan yang lebat itu,” ucapnya.

Sementara itu untuk banjir di kawasan Jakarta Barat memang penanganannya belum tuntas. Penyebab banjir di sana karena rob, tanggul pantai serta pompa kanal yang belum maksimal.

“Jakarta Barat, Bandara Cengkareng itu katanya banjir juga. Jadi surutnya nunggu rob turun,” kata Agus. [Detikcom]

23 COMMENTS

  1. Mana nih si fat zhong dan si topix musuh rakyat Indonesia ?

    Pak Ahok lebih baik menyuruh si fat zhong dan si topix untuk bertaubat karena dosa mereka berdua sangat besar dan berat terhadap republik ini.

  2. Pak Agus itu kau omong enak ya…ki sunter itu lAngsung muaranya kelaut,jadi ngak ada pompa…KaLau rob…ya BanJir sudah. Dia tau ngak berapa kerugian warga dan pengusaha akibat banjir ini….mau GANTI ? Harusnya KaLau sudah tau, lakukan pencegahan dong…bAngun tanggul kek…sediakan pompa kapasitas besar 12 buah kek, dialirkan air rob ke waduk marunda kek….bukannya cuma menginformasikan doang…NgAk butuh..CEp deh.

  3. Geblek ni orang,dua tahun Gubernur dipegang pak Jokowi dan sekarang pak Ahok,Gunung Sahari, Mangga Dua, dan Sunter banjir ga surut sampai malam ini, rakyat kecewa menggajimu..

  4. Setiap pompa harus dilengkapin dengan genset.You have all the power. No excuse… Semua harus disimulasi dengan skenario terburuk. upaya sabotase, listrik yang mati, rakyat tidak mau tahu …

  5. Kelapa gading sudah mulai surut kok. Gub & jajarannya sdh bekerja setengah mati, masih dicaci maki. Jangan hanya lihat sedikit kekurangan lalu menyalahkan habis2an. Mana ada sih manusia yg sanggup melawan alam? Bersikap fair lah.

    • posisi sy sama ama hattori, gunung sahari, mangga dua sampe sekarang gak surut2. kali ini banjir bener2 parah dari thn 2013 lalu. thn 2013 rumah sy banjir hnya selutut kali ini thn 2015 sepaha. sebenarnya gak bisa sepenuhnya salahkan GUB juga.

    • yg sy gak suka ama Gub ahok kadang selalu mengklaim bisa mengatasi banjir hnya dgn pengerukan dan pasang sheetpile. dulu bilang kawasan gunung sahari setelah pasang sheetpile dijamin gak banjir lagi. kali ini dicaci makikan ama warganya. next time jgn suka klaim/mengeluarkan statement yg merasa sok hebat gak bakalan banjir lagi. seperti statement kampung pulo kalo warganya mengalah mundur bbrp meter pasti gak bakalan banjir lagi.

      • Setuju bro, mulutnya yg ga bs ditahan, kalaubdia bijak dan menahan mulutnya, bicara seperlunya dan hati2, tentu rakyat ga se-kesel ini.

        Mesti belajar dr Mentri jaman Pak Harto, Pak Moerdiono. Diem,kalem , ngomong pelan dan seperlunya.

        Pak ,tahun baru berubah, jangan selalu berkoar, sekali2 introspeksi diri, lebih banyak diam berbicara yg tidak penting, tegas dalam melakukan pekerjaan. Kalau tidak yakin, lebih baik jawab seperlunya. Coba mulut di rem, emosi di tahan, anda selalu mengklaim kalo tidak kepilih lagi ya sudah, maka terjadlah sesuai perkataan anda kalau anda maunya begitu.

  6. Pak Gubernur Yth:

    Mungkin pendapat saya ini keliru:

    Ke1.
    Kalu cuma Jakarta di sabotage .masih mending
    tapi percaya atau tidak sudah mulai terasa ,orang orang baik di Indonesia di Sabotage yg kalau Pemerintah Pusat dan Daerah tidak cepat memperbaiki Komunikasi dengan menggunakan yg ahli komunikasi,maka Orang orang yg niatnya baik akan pada pecah/ribut sendiri.

    Contoh :
    Menhub dengan Ibu Risma,soal kepala dishub ,Menhub dengan Bapak soal bus tingkat,Bapak dengan Mendagri soal RAPBd 2015.
    Pak Jokowi dengan Ibu Mega sepertinya .Menteri2 Pak Jokowi dengan Ibu Mega.

    Semua masalahnya sederhana :
    a.Karena Komunikasinya so poor,
    b.Pemerintah Pusat analisanya kurang tajam dalam bidang Politik,Hukum,HanKam dan Intelijen.

    Tidak tahu mana lawan mana kawan dan melakukan business ass usual,padahal Negara sedang dalam keadaan anomali Politik yang sangat dahsyat.

    Tidak melakukan reformasi di Departemen2 secara cepat dan professional.

    Akibatnya Menteri Menteri atau Kepala daerah yg baik nanti akan selalu ketemu dengan orang orang lama yg mengganjal dengan sok menegakan HUkum ,padahal “TANDA KUTIP”

    Ke2.
    Percaya atau tidak ,sepertinya proses pembusukan ke Pemprov DKI dan Pemerintahan Pusat sedang berlangsung.

    Cara Mengatasinya:
    1.
    Jangan over confident dengan Legalitas Kepemimpinan ,di negara berkembang manapun Hukum bisa dipolitisir untuk pemakzulan
    2.
    Politik ( Legislatif), Hankam ,Intelijen, adalah Lokomotif Pemerintahan .

    Sepertinya semua hal diatas belum dikuasai Pemerintah Pusat.Sehingga sulit sepertinya Pemerintah bisa berjalan dengan lancar.

    Gerbongnya : Adalah Kabinet Kerja /atau team Kerja

    3.
    Dukungan internasional tidak boleh dianggap remeh

  7. Dear Pak Ahok, dari awal sy sngt nge-fans dgn anda, cmn tuk kali ini(Banjir Jakarta), sy wajib mngkritik anda, yakni:

    1. Tralu bnyk “Excuse” nyalahin sabotages laah, oknum laah, pompa laah, dll.

    2. Anda merupakan slh1 putra terbaik Indonesia, sosok yg berani n pintar, ttapi sering x anda tralu “Sok” dgn suka mng-klaim mampu nyelesain 1,2,3,4 problems dgn sejuta ide, n skrg apa bedany anda dgn Om Foke?

    Note:
    Maaf klo sy mngkritik keras anda, karna sy sdh tralu mnaruh harapan pada sosok anda yg mnjanjikan transformasi pada DKI Jakarta n bahkan Indonesia

    • Bro David, janganlah lihat dari satu sisi yaitu banjir, coba lihat apa yg di kerjakan oleh pemprov DKI :
      NORMALISASI SAMPING/PINGGIR KALI, LIHATLAH PEMBANGUNANNYA DLL

      BANJIR TIDAK BISA DITANGANI DENGAN SULAP, SEHARI LANGSUNG TIDAK BANJIR

      BANDINGKANLAH APA YG DIKERJAKAN PEMPROV DKI SEBELUMNYA DAN APA YG DIKERJAKAN PEMPROV DKI SKRG, KALAU MASIH SEPERTI DULU SAYA YAKIN HARI INI BANJIR AKAN MENENGGELAMKAN JAKARTA

      Salam GO JB, PERMASALAHAN JAKARTA HARUS DISELESAIKAN DGN CARA “TANGAN BESI”

      TERIMA KASIH

      • Bro Andy, yeah sy paham, tu sebabny sy hny mngkritik penanganan banjir, bkn persoalan lainnya.

        Coba anda bayangkan, management Mall/Apartment/Office aja pasti sediain genset tuk back-up ktika PLN padam, masa sdh mmasuki musim hujan, PEMPROV DKI Jakarta, dgn puluhan kadis, ribuan pns, dll ga ada yg bisa mmikirkan antisipasi wktu PLN ga bisa mmasok listrik..inikan bnr2 kesalahan kelas rendah, bisa jadi bahan candaan kelas international kali broo..

        • Bro David, untuk mengubah mental-mental pns selama ini nga segampang membalikkan telapak tangan, butuh waktu, makanya sekarang pns dinaikkan gajinya supaya kerja lebih semangat untuk mengabdi pada masyarakat dan bagi yg malas-malasan siap di pecat hahaha

        • Sangat SETUJU Bro David, memang setiap rumah pompa harus mempunyai genset, dimana ketika aliran listrik tidak bisa terhubung dengan rumah pompa karena banjir yg mengakibatkan supply listrik dari gardu ke pompa putus, maka genset lah yg berperan menjalankan pompa tsb.
          Semoga ke depan, pemprov dki bisa menyediakan genset untuk tiap rumah pompa.Salam GO JB

  8. banjir
    saderma banyu ngalir
    saka hulu nang hilir
    apa wus dipikir
    ana ilmu kasitir
    pilih kintir
    punapa ngentir
    hastabrata disampir
    jroning hulu ka hilir
    mula pada diicir
    endi sing takdir
    lan endi sing perlu dijungkir
    alam paring sasmita
    lawan srana
    miline banyu
    tak kabendu
    piye “contingency”-mu

  9. To : Pak Agus
    Sy gak tau Pak Agus Ka.Dinas baru apa orang lama. Tapi yg pasti, pak Agus tau penyebab banjir atau rob atau setidaknya tau untuk pencegahannya bagaimana.
    Anda sbg orang baru juga shrsnya tau dari staf ahli anda permaslahan banjir dan pencegahannya, apalagi kl anda orang lama shrsny sdh expert dlm mslh ini.
    Kalau anda smart..shrsnya anda bisa argumen dng Gubernur anda, ksh saran & solusi serta action yg cepat. Anda digaji untuk ini kaaannn?
    Jng cuma bs kasih alasan atau lempar batu sembunyi tangan, nyalahin pihak lain atau ketiadaan alat & instalasi…pompa yg kurang lah, PLN yg salah, kerjaan belum selesai, dan puluhan alasan lain. Kalau tipikal PNS cuma seperti ini tapi gaji besar mau… hancurlah DKI ini.

  10. ini pelajaran berharga pak. PLN kasih mati listrik dgn berbagai alasan. Otomatis pompa air mati. Skr bangun sistem manajemen back up seandainya listrik PLN mati. Misal genset utk tiap mesin pompa. Pak skr anda sdg di blow up oleh media ttg hal ini. Tetap semangat pak basuki utk jakarta baru.. tetap semangat pak jokowi utk indonesia baru…

  11. Hampir tidak ada yg diuntungkan oleh banjir INI kecuali tukang perahu. Anak2 sekolah diliburkan, distribusi terganggu, aktivitas warga Hampir lumpuh. Marilah menyikapi INI dengan jiwa kekeluargaan dan gotong royong: 1. Bantu korban banjir
    2. got saluran didepan rumah dibersihkan dari sampah kalau sdh tidak hujan.
    3. buang sampah ditempatnya.

    memberikan kritik yg sehat utk Pemda dan sabar hingga 2017.

  12. Inilah saatnya belajar lagi . Masih banyak kekurangan dlm mengatasi masalah . Sepengetahuan saya untuk masalah pompa dan supply listrik dari pln tidak harus ada pemadaman. Pompa pasti letaknya tinggi dari genangan air jadi tidak perlu kawatir soal terendam genangan air . Dan seharusnya tiap pompa mesti ada backup generator sewaktu supply dari pln putus masih bisa jalan . Saran saya perbaiki system pompanya sediakan generator backup disetiap pompa . Kalau 12 pompa tak mencukupi tambahkan . Selamat bekerja .

  13. lucu ya Pak, instalasi vital seperti pompa waduk, listriknya diambil dari gardu yg sama untuk listrik perumahan warga…apa nga dipikirkan waktu instalasi? pompa2 itu punya kapasitas 49m3/detik itu udh setara 176.400.000 liter/jam, coba aja kali 2 jam listrik dimatikan. Lagian kalau instalasi listrik itu pakai spesifikasi yg benar kok takut setrum? nah masalahnya banyak instalasi illegal di gubuk2 illegal di bantaran kali/waduk. Belanda aja yg 50% wilayah nya berada di bawah permukaan laut, bisa mengatasi banjir dengan baik…cape juga ya…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here