Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan masjid bergaya modern di kompleks perkantoran World Trade Center Jakarta, Jumat (27/2/2015) siang ini.
Sebagai tanda peresmian, Basuki menggunting pita bersama Kepala Badan Pembina Yayasan Jenderal Sudirman yang juga mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno, Komisaris PT Jakarta Land Murdaya Poo, mantan Wakil Menteri Agama Nazarudin Umar, dan lainnya. Ucapan takbir “Allahu Akbar” menggema ketika mereka memotong pita.
“Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Masjid Jenderal Sudirman saya resmikan,” kata Basuki yang saat meresmikan menggunakan baju sadariah (koko) berwarna putih, di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (27/2/2015).
Dalam sambutannya, Basuki meminta imam dan remaja masjid itu untuk lebih memperhatikan kebutuhan jemaahnya. Nantinya, data warga yang dimiliki remaja masjid akan digunakan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan warga yang kekurangan tersebut.
“Saya yakin, selain dipergunakan untuk beribadah, masjid ini adalah tempat yang paling baik bagi pengurus masjid mengenal masalah jemaahnya. Saya harap pengurus dan imam masjid menjadi pemerhati yang baik,” kata Basuki.
Sebagai informasi, Masjid Jenderal Sudirman WTC terdiri dari empat lantai dan satu lantai basement yang dibangun di atas tanah seluas 1.336 meter persegi serta luas bangunan mencapai 2.200 meter persegi. Masjid ini dapat menampung sebanyak 2.500 jemaah dan telah dilengkapi dengan sarana penunjang ibadah.
Pembangunan masjid ini merupakan pemenuhan kewajiban fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) oleh PT Jakarta Land dengan nilai total tanah dan bangunan mencapai Rp 120 miliar. [Kompas.com]
hati2 masalah ups bisa2 jebakan buat anda dari dprd untuk menurunkan anda.
NEH ADA SAKSI OM SAK BUAT PAK AHOK :
Kepala SMA Negeri 68 Jakarta Rudi Gunadi membenarkan sekolahnya menerima UPS yang dianggarkan sebesar Rp 5.833.058.000.
Rudi mengungkapkan, pada Oktober 2014 lalu, para kepala sekolah dikumpulkan di Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat. “Pada bulan Oktober dikumpulkan dan dipresentasikan tentang kegunaan daru UPS tersebut. Setelah itu kita mengirimkan surat pengajuan,”ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (27/2/2015).
Kepala SMA Negeri 68 Jakarta Rudi Gunadi membenarkan sekolahnya menerima UPS yang dianggarkan sebesar Rp 5.833.058.000.
Rudi mengatakan pihaknya tidak pernah mengajukan pengadaan UPS, tetapi ditawari oleh Suku Dinas. “Kita tidak mengajukan, kalau ditawari dan dirasa ada manfaatnya ya kita ambil saja,” katanya
SUDIN SIAP2 LAH ANDA
Ada kesaksian lagi ga @lovemata?
Smg Pak Gub & aparat berwajib bisa segera mengungkap kasus2 korupsi menahun ini. Sungguh bejat tindakan para koruptor ini.
Mohon bisa ditindak lanjut nih informasi nya…
Pak Gubernur Maju terus pantang mundur
Soal hak angket ,badai pasti berlalu iblis iblis pasti terlibas
Ada yang lagi membuat Gerakan pembentukan Lembaga Referendum Nasional penggati DRPD dan DPR yg selalu bisa diindikasikan menhambat jalannya program Pemerintah
https://www.facebook.com/pages/Lembaga-Referendum-Nasional-Usulan-Pengganti-Dprd-Dan-Dpr/359482770914537?ref=hl
Buat PNS Dari Sudin Pendidikan, yg ikut mengadakan UPS, segera periksa,kalo terbukti pecat. Itwilprov memang lemah syahwat bener, ga Ada blas gregetnya…