Ahok.Org – Untuk menghilangkan kawasan kumuh di sepanjang pinggiran rel kereta api (KA), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana akan membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di stasiun KA Kampung Bandang, Jakarta Utara.
Rusunawa akan dibangun di atas lahan kosong seluas 3,2 hektare (ha) milik PT KAI.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ingin rusunawa tersebut dibangun tahun ini oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro), yang tujuannya untuk menampung warga yang tinggal di pinggir rel KA sepanjang kawasan Tanjung Priok hingga Ancol.
Rencananya, PT KAI akan membuka rute lintasan kereta rel listrik (KRL) dari Tanjung Priok hingga Ancol. Untuk membuka rute dan memperbaiki stasiun yang sudah ada di sepanjang Tanjung Priok – Ancol, PT KAI akan melakukan penertiban kawasan kumuh di pinggir rel KA.
“PT KAI mau buka stasiun di Tanjung Priok – Ancol. Itu semua kawasan kumuh terlalu padat. Sudah ada yang tinggal dari tahun 1978 – 1980. Sekarang kita putuskan ada lahan milik PT KAI seluas 3,2 ha. Kita akan tugaskan PT Jakpro untuk bangun rusun terpadu. Jadi ada toko, pakai lift yang seperti di rusunawa Tambora,” kata Basuki, usai melakukan peninjauan ke Stasiun Kampung Bandan, Jakarta, Rabu (10/6).
Rusunawa itu akan dibangun di atas depo mass rapid transit (MRT) tahun ini.
Tahun depan, konstruksi pembangunan rusunawa diharapkan sudah bisa dimulai dan pada 2017, pembangunan rusunawa sudah selesai dan bisa dihuni.
“Nanti mereka akan kita pindahkan ke rusunawa yang kita bangun di atas Depo MRT. Saya harap, paling telat tahun depan sudah mulai konstruksi untuk pembangunan. Jadi kita akan pindahkan mereka,” ujarnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini optimistis, warga yang tinggal di pinggir rel KA mau dipindahkan, karena merupakan rumah layak huni.
“Mereka umumnya mau pindah kok. Yang keberatan kan karena punya rumah yang disewain. Tapi jadi dulu rusunnya, baru mereka pindah. Kalau sudah jadi, Anda setuju atau tidak, tetap saya bongkar. Makanya, kita akan kasih dana penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada PT Jakpro supaya cepat, nggak usah pakai detail engineering design (DED). Jadi Jakpro kerja sama dengan PT KAI,” tegasnya.
Basuki merencanakan akan memberikan dana PMP kepada PT Jakpro sebesar Rp 5 – 7 triliun dalam APBD DKI 2015.
Kepala Daops 1 PT KAI, Apriyono mengatakan, rencana pembangunan rusunawa di samping stasiun Kampung Bandan dan Manggarai masih dalam tahap pembahasan. Intinya, PT KAI dan Pemprov DKI sudah sepakat untuk membangun rusunawa di kedua stasiun tersebut.
“Yang akan dibangun di Manggarai dan Kampung Bandan. Kan ada tanah milik PT KAI yang kosong. Tadi pak gubernur melihat lokasi bersamaan dengan warga. Ini loh, yang ingin saya bangun. Tapi nanti butuh surat administrasinya. Kita harus bicarakan lebih mendalam dengan Pemprov DKI,” jelasnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta, Ika Lestari Aji mengatakan, pembangunan rusunawa di samping Stasiun Kampung Bandan direncanakan sebanyak 10 tower. Satu tower dibangun 270 unit hunian. Berarti akan ada 2.700 unit hunian yang dapat digunakan untuk menampung warga yang terkena relokasi di pinggiran rel KA.
“Satu tower minimal 270 unit. Itu minimal ya. Kalau seandainya 16 lantai saja, itu ada 270 unit. Itu baru satu tower. Pak Gubernur minta 10 tower di Kampung Bandan. Kalau di Manggarai baru direncanakan dua tower,” ujar Ika.
Ketika ditanya kapan dimulai pembangunannya, Ika mengharapkan pembangunan konstruksi fisik rusunawa Kampung Bandan sudah dapat mulai dilakukan pada 2016. Untuk anggarannya, Ika mengaku belum tahu. [Beritasatu.com]