Basuki Beri Waktu Tambahan untuk Calon Eselon II yang Belum Ikut Seleksi

2
183

Ahok.Org – Seleksi calon eselon II yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dalam rangka perombakan kembali pejabat eselon II akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Sedikitnya sudah ada 30 orang dari eselon III dan IV yang akan menjadi calon eselon II, meskipun di luar itu masih ada yang belum sempat ikut tes.

Kendati demikian, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama masih memberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi susulan.

“Sudah saya buka lagi, kasih mereka ikut tes, tapi yang sudah dapat, akan kami comot. Ada beberapa yang kami dorong, tapi mereka tidak mau ikut tes. Padahal kami ada 700 potensi pejabat yang bisa jadi pejabat eselon II,” ujar Basuki di Balai Kota, Jakarta, Selasa (16/6).

Alasan mereka tak mau dinaikkan menjadi eselon II, menurut Basuki agak lucu, sebab bila mereka naik eselon II, maka mereka akan lebih banyak berinteraksi dengan gubernur. Bila kinerjanya buruk, maka jabatan mereka sangat mungkin diturunkan.

Basuki menilai, mental mereka yang berpikir semacam itu justru terkesan tidak sopan. Pasalnya, mereka sudah terlalu nyaman berada di zona eselon III dan IV, sehingga ketika didorong ke tingkatan yang lebih tinggi justru tidak mau.

“Tapi tidak apa-apa, saya sudah ancam juga yang eselon II sekarang, termasuk eselon III dan IV dengan staf Anda, kalau isi TKD (tunjangan kinerja daerah)-nya tidak benar, maka suruh buat pernyataan dan saya akan stafkan juga. Jadi yang (kerja) tidak benar, kami akan pidanakan lama-lama,” katanya.

Basuki menargetkan, ke-30 calon pejabat eselon II ini bisa dilantik pada bulan Ramadan, sekaligus untuk perombakan eselon II-nya. Ia memilih Ramadan sebagai waktu pelantikan, karena bila dilaksanakan sebelum puasa, waktunya sudah tidak mencukupi. [Suara Pembaruan/Beritasatu.com]

2 COMMENTS

  1. Bagaimana dengan Benjamin Bukit itu yang dipecat tidak dipidanakan tidak. Kurangi bicara pecat memecat tetapi langsung lakukan ini lebih repectable. Pak JKW juga demikian langsung pecat. Atau Anda memang Omdo. Kurang baik mengumbar kosakata pecat memecat kalau tidak dilakukan. Lagipula makan hati berulam jantung situasi seperti itu. Dan bagaimana dengan si Leo Amstrong Manalu, ini dia sudah berkicau jangan asal pecat kepada Gubernurnya!
    Katanya: “Pak Ahok jangan sedikit-sedikit pecat orang. Perlu ada keseimbangan antara keleluasaan bekerja dan disiplin,” ujar anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta ini.
    Sudah hearing dengan si Leo ini? Anak buah si Bukit. Ini eselon berapa Pak Lasro Marbun?
    2301/Kepala.Unit.Pelaksana.ERP.Mengaku.Pasrah.bila.Dipecat.Ahok?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=news

  2. semenjak pak ahok yg gubernur terjadi perubahan coba bayangkan dari jaman dulu hingga diluar pemerintahan dki pusat atau daerah bila dipromosikan pasti pada berebut tapi kalau di dki beda, ini menandakan adaperubahan bahwa pejabat dki bila betul dia tidak mampu maka dia tau diri dengan kata lain mulai tampak budaya malu untuk naik tingkat, gimana daerah lain ?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here