Laporan Reses 3-11 November (Belitung 3)

0
138

Ahok.Org – 6:52:03 Kami berangkat menuju acara sosialisasi 4 pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika).

07:55:14 Kami tiba, siswa-siswa yang diundang baru  tiba 47 orang dari 80 orang yang kami undang.

08:04:31 Saya minta dimulai saja walau belum capai 60 orang. Di gedung Dharma Wanita kabupaten Belitung di samping gedung nasional.

08:08:39 Selesai kasih kata pengantar, diteruskan oleh PNS bpk.Drs.Jon Artono dari pengawas diknas kab Belitung yang menyampaikan materinya.

08:09:01 Materi disampaikan. Beliau menjelaskan sejarah dulu dari BPUPKI sampai PPKI sampai soal sila pertama dari piagam Jakarta sampai pasal 6 yang aslinya draft,sebelum disyahkan, presiden harus orang Indonesia asli dan beragama Islam, setelah di revisi tokoh-tokoh Indonesia Timur (yang notabene non muslim) menghilangkan kata harus agama Islam dan demikian juga piagam Jakarta soal sila pertama Pancasila dengan kata ada kewajiban melakukan syariah Islam bagi pemeluknya dihilangkan. Bicara orang Indonesia asli, tidak ada bangsa manapun di dunia yang asli, semua pasti campur antar ras dan etnis. Gelombang pertama masuk ke Indonesia sebelum masehi, yang masuk rumpun Melayu. Cerita sejarah asal manusia yang ada di Indonesia.

08:30:28 Stop, siapkan/masukan cd ke dalam lap topnyan untuk bahan yang sudah disiapkan oleh MPR.
08:31:43 Dilanjuntukan, bahan-bahan soft copy ini juga akan dibagikan kepada semua peserta, termasuk buku UUD 1945 dan semua peserta mendapatkan sertifikat, juga uang transportasi @ Rp.100,000,-/peserta, khusus panitia mendapatkan uang Rp.130.000/ orang.

08:34:09 Gangguan teknis, laptop tidak ada listrik. Password laptop tidak ada. Setelah dihidupkan laptop yang habis batere. Pak Djon teruskan langsung karena memang guru yang sangat kuasai materi. Terlalu banyak bicara seperti pelajaran sejarah. Bahan dari MPR soal hasil amandemen belum disampaikan. Beliau jelaskan isi Piagam Jakarta tetap tidak diubah karena itu bagian dari sejarah dan hasil dari panitia 9. UUD 45 yang disahkan oleh BPUPKI pada 18 Agustus adalah UUD 45 yang disepakati setelah revisi isi Piagam Jakarta. Cara bawa materi sambil bertanya kepada perwakilan siswa yang ada. Ada beberapa slide yang sudah diceritakan dilewati. Materi-materi presentasi sudah sangat lengkap dan baik disediakan dalam sofcopy di cd rom. Acara tanya jawab:

1. Kartika, SMA 1 Tanjung Pandan, kenapa awalnya pembukaan UUD 45 diambil dari Piagam Jakarta pada awalnya?
09:36:35 Pak Djon Pujono yang jawab sangat panjang dan belum selesai. Intinya pemimpin kita akhirnya setuju dihapus karena memiliki visi jauh kedepan tentang  kebhineka tunggal ikanya.
09:37:45 Selesai

2. Yuliani,mahasiswi  LP31 Tanjung Pandan (pertanyaan semua ke arah materi). Mereka tidak ada yang nanya ke saya karena dianggap yang bawain acara bukan saya? Jadi 2 pertanyaan ke pembawa materi. Apakah pemilu sudah dilaksakan secara jurdil dan rahasia?
3.Bella (moderator), bapak sebagai anggota MPR, apa udah sempurna hasil amandemen yang ada?

10:21:08 selesai jawab.

4.Mayamsari, SMAN 1 Tanjung Pandan (sudah ditujukan ke saya), apa tugas-tugas pak Ahok sebagai MPR RI sekarang ini ?
10:27:45 Selesai jawab dan jelaskan termasuk soal rencana seminar 2 tahun ber DPR laporkan ketidakberesan reses dan uangnya,

5. Indrajaya dari akademi AMB, kenapa hanya sebentar menjabat padahal sudah jadi bupati terbaik.  (Ditujukan ke saya)
10:49:36 Harus jelaskan panjang lebar. Selesai jelaskan.

6. Kurnia Ramadhan , SMA. Nanya ke pak Jon soal sejarah bangsa, tahun 1900 ada migrasi besar-besaran jadi kita bangsa apa aslinya? Khusus pak Ahok, kesehatan di Belitung harus diperbaiki. Ketika temennya sakit di hari minggu, puskesmas tutup dan dokter juga tidak ada di tempat di RSUD.

11:04:32 Dijawab pak Jon dan saya.
11:04:41 Acara mau ditutup moderatornya. Kami akan foto-foto, sertikat dibagikan kemudian, supaya tulisaan namanya sesuai absen hadir dan tulisannya bagus. Ditutup dengan hamdallah alhamdulilah.

11:05:47 Kami bagikan makan siang, selain ada snack, semua dana dari MPR. Kami foto-foto sebelum bubar.
11:34:06 Kami meninggalkan lokasi acara mau ke rumah makan Maju dengan nasi capcainya yang terkenal dari Beltim (buka cabang di sini).
11:53:32 Ketemu di restaoran rombongan ibu2 dan anak2 dari pulau bangka yang jalan jalan, diajak foto bersama.
12:04:10 Makanan capcai terenak didunia 🙂 siap dimakan.
12:29:49 Sambil makan ngobrol politik dengan beberapa tamu restoran lainnya.
12:30:11 Kami kembali ke pusat grosir bahan bangunan, kebetulan om sendiri untuk mengetahui kondisi ekonomi dan peregerakan ekonomi di pulau Belitung.

13:27:11 Menuju ke kantor BPN Tanjung Pandan.
13:34:28 Tiba, masih pada istirahat, ada kepala pengukuran pak Sunaryo. Kegiatan pengukuran P4T sudah selesai. Kalau lanjut tinggal SK dan sertifikat. Semua yang DIPA dari APBN untuk prona dan P4T semua ada di propinsi. PP lahan terlantar, yang tahun 2010. Efektif 2011 baru berlaku khusus kawasan wisata . Ada tanah terindikasi terlantar 2 thn lalu, penertiban. Jadikan sasaran onjek baru PT bergerak di perusahaan sawit hgu. Prioritas HGU dan HGB skala besar. Soal HPL milik pemda, belum ada peraturan, rata2 lahan wisata ada di atas HPL pemda termasuk seluruh kawasan wisata, HGB di atas HPL milik pemda. Makanya ndak jadi sasaran untuk yang HPL. PP 11 tahun 2010 tidak ngatur tanah-tanah terlantar yang dikuasai pemda.
Yang sering terjadi soal prona, harusnya gratis dari APBN ada biaya surat keterangan tanah dari kantor desa dan jika pemasangan tanda patok dikoordinir pemerintah desa sering dikenakan biaya juga. Kalau harga tanah melebihi Rp.60 jt, maka akan dikenakan juga biaya BPHTB (biaya perolehan hak atas tanah dan bangunan). Khusus Babel dipa APBN tidak dilimpahkan seperti ada di beberapa propinsi lain, semua hanya koordinasi dengan kantor pertanahan kabupaten /kota, khusus soal legalisasi aset, kalau dipa rutin, langsung dari APBN ke kabupaten/kota.

Larasita, prioritas layani yang jauh dari kantor. Peminatnya tidak banyak seperti di Jawa, yang banyak mohon tanah tetap di kota Tanjung Pandan kantor BPN berada. Mobil datang sering tidak ada, pelayanan PNBP (sesuai pp 13/2010) tetap harus bayar. Prona juga diarahkan di pinggiran. Prona di kota Tanjung Pandan sudah puluhan tahun tidak pernah ada. Kasus lahan transmigrasi, sering tidak diberi karena ditinggal, khusus di transmigrasi di Membalong tumpang tindih dengan KP PT Timah. PT Timah tidak mau keluarkan surat pelepasan. BPN surati juga tidak ada responnya. Surat baru dikirim tahun ini. Penempatan trans sudah lama sejak

1995, KP PT Timah perpanjangan dan dinas transmigrasi tidak lapor, harusnya waktu perpanjanag dikeluarkan yang trans.
13:57:22 Kami akhiri. Kami minta distempel agar ada bukti kami menyerap aspirasi di kantor BPN. Kami rencana meninjau proses e-ktp di kecamatan Tanjung Pandan, sebelum kembali ke Gantung bersiap ke pertemuan di desa Dendang dengan pimpinan koperasi pada jam 19 30.
13:55:08 Masih diskusi di BPN.

14:04:43 Kami meninggalkan kantor BPN menuju kantor camat.
14:10:48 Tiba di kantor camat Tanjung Pandan sepi, ternyata pelayanan e-ktp kecamatan ini dilokasikan di UPTD pendidikan TK/SD jl. RE. Martadinata (jalan pantai). Kami meninggalkan kantor camat kembali ke rumah gantung.

14:13:39 Kami jam 15:02:21 mampir lihat kebun sengon di desa Renggiang. Cukup baik dan cocok sengon laut ini tumbuh di Belitung.
15:06:07 E-ktp di kecamatan Rengginag yang penduduk 4500an wajib ktp. Sudah 92% partisipasi sudah selesai, ada yang salah data, nama tidak sesuai, tidak ditempat, sakit dsbnya. Sudah ditawarkan pakai mobil dinas jemput. Semua berjalan lancar, internet sistem v sat sangat berjalan baik.

15:17:51 Kami melihat sistem perekaman data e-ktp sangat baik disini. Mesinnya 1 dipinjamkan ke kecamatan Manggar ibukota kabupaten Belitung Timur.
15:27:53 Daptt bbm bahwa pegawai tidak tetap honorer pemda sudah menunggu di rumah mau menanyakan nasib mereka soal pengangkatan sebagai PNS. Kami masih butuh 15 menit untuk sampai ke rumah. Jadwal pertemuan harusnya jam 16, cuaca habis hujan mempercepat mereka tiba?

15:44:52 Tiba kembali di rumah.

16:03:47 Setelah cari tempat buat rapat di rumah, sekarang sedang menerima honorer pemda yang tidak jelas statusnya, ada 24 orang. Ditemani PNS dari dinas pertanian kab. Beltim.

16:06:25 Dibacakan oleh PNS dinas pertanian.

16:30:33 Selesai aku sampaikan situasi terakhir. Jafrizal minta jangan ada istilah phl (pegawai harian lepas), pegawai kontrak saja, selama 12 bln. PNS: formasi penyuluh dari kemenpan, begitu diterima jadi PNS, langsung tidak dilapangan juga.

16:39:10 Eliyanto: soal naikan ke status PNS sulit, apa bisa pakai format lain. Data base kami tidak ada. Sadikem: saya sudah sejak grup awal diangkat, sekarang sudah 44. Bagaimana bisa diangkat, sudah 5 tahun jadi penyuluh, umumnya petani sahang (lada), badan pelaksana sampai saat ini tidak terbentuk, karena anggarannya terbatas.
17:04:13 Selesai saya bicara,

Elliyanto: setiap tahun kami was was, apa diangkat atau tidak? PNS ada jamkes dan asuransi, kenapa kami tenaga penyuluh juga sama beresiko, kenapa hanya honor saja tanpa asuransi kesehatan dsbnya. Minta ada jaminan diperpanjang.
17:14:36 Selesai aku jelaskan, tidak bisa aku janji yang manis.

Odiansyah: APBD Beltim defisit Rp.125 M dinas pertanian, usulkan untuk anggaran penyuluhan dicoret, harusnya ditambahkan buat tenaga penyuluhan. Dinas mengejar soal kinerja kami di lapangan, bagaiman bisa bagus buat penyuluhan saja nihil. 2012 gimana bisa berjalan.

Soal sengon, di desa Senyubuk, desa kami. Sudah ada 20,000 pohon yang berumur 3 tahun.
Dukung bangun pabrik, agar mereka ada usaha.
17:19:42 Eliyanto, ditutup, harapannya aku dapat fasilitasi, dan mohon maaf jika kurang berkenan.

17:20:29 Kami tutup dan bagikan cangkir mug berlambang DPR RI dan ada foto juga alamat email, website dan no hp saya.
18:21:47 Kami berangkat ke desa Dendang, ketemu beberapa pengurus koperasi di rumah pak Jangkung yang dulu pengurus, sekarang sedang kurang sehat karena sakit komplikasinya.

19:17:29 Kami tiba di rumah pak Jangkung desa Dendang. Acara jam 19 30, pada belum hadir.
19:28:05 Kami mulai ngobrol dengan pak kades Dendang yang hadir duluan. Bicara soal rencana pelabuhan di teluk Dendang yang sisi selatan pulau Belitung, rencana khusus kargo barang, sangat dekat dengan Jakarta. Ada investor Jepang budidaya udang, gagal, karena kena kawasan hutan lindung pantai. Masalah budidaya teripang gagal, karena tidak ada yang kuasai. Gagalnya budidaya ikan malas (ikan mentutu) gagal karena banyak biawak. Soal usaha kayu, ada 1 kawan yang sudah masuk penjara ,karena memotong kayu di kawasan hutan lindung, Pertemuan informal. Koperasi yang ada membuat macet, banyak anggota macet tidak bisa bayar. Kades ingin bentuk koperasi baru buat plasma sawit, kebun sawit yang tidak ada plasma, wajib bantu revitalisasi kebun dengan bantu rakyat. Sawit di beli tandan buah segarnya Rp.1,500/kg
20:09:27 Anggota DPRD Beltim yang tinggal di desa ini hadir, dulu satu partai PIB dengan saya.
Setelah cerita soal peluang bisnis, kondisi masyarakat, kondisi DPR RI dan rencana saya maju di pemilukada DKI 2012, tim awal saya berpolitik di 2003 mendukung,
21:24:48 Kami kembali menuju rumah.

Gantung

BTP

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here