Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ikut senang dengan terpilihnya Agus Rahardjo sebagai ketua KPK baru. Ahok mengenal Agus sebagai penolong dalam tata kelola Pemprov.
“Bagus. Saya kenal, bukan kenal lagi, jadi yang nolong RSUD Koja pakai rancang bangun itu Pak Agus. Kalau kamu lihat saya bisa hapus outsourcing dan minta kontrak individual itu karena (diajari) Pak Agus. Jadi saya hampir tiap apa-apa (minta tolong) ke Pak Agus Raharjo. Dia ini yang ngajarin kenapa Jakarta harus jadi model,” ujar Ahok berbicara soal pimpinan KPK yang baru terpilih di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (18/12/2015).
Ahok memang sering berdiskusi dengan Agus yang sebelumnya pernah menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Diskusi menurut Ahok banyak dilakukan dirinya dengan Agus saat menyusun sistem e-katalog, sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari LKPP.
“Jadi Anda kalau bicara e-Catalogue di republik ini itu indentik dengan Pak Agus Rahardjo karena dia yang mendirikan LKPP dari tahun 2007 jadi ketua sampai pensiun,” sambungnya.
Ahok juga punya harapan khusus bagi Agus dan empat pimpinan baru KPK lainnya yakni Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang dan Laode Muhammad Syarif. Ahok ingin agar sistem e-katalog juga bisa diimplementasikan di provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia. Tujuannya agar dapat mengontrol anggaran dan pembelian barang.
“Pak Agus Raharjo sangat baik. (Dengan e-Catalogue) enggak ada lagi pembelian-pembelian individual, termasuk pembelian barang sehingga nanti kontrolnya gampang, pembeliannya cepat dan mutunya baik,” terang Ahok.
Ahok menyebut masyarakat tidak boleh bersikap apatis terhadap 5 pimpinan baru KPK. Sebab Ahok yakin mereka merupakan pilihan terbaik hasil Pansel dan Komisi III DPR.
“Aku sih oke saja, jangan underestimate dulu lah. Kan pansel sudah pilih (capim dengan baik) jadi saya kira sudah cukup. Apalagi Bu Betti Alisjahbana kan enggak sembarang pilih orang, pasti dia punya standar,” lanjutnya.
Menyoal ketidakterpilihannya 2 calon pimpinan KPK lama, yakni Johan Budi dan Busyro Muqoddas, Ahok enggan berkomentar banyak. Baginya, mereka yang lolos sudah terbilang baik.
“Itu hak DPR kamu ngomong ke DPR. Pak Busyro baik dan Pak Johan juga baik. Kan 8 (capim) yang diusulkan itu terbaik lah. Kalau enggak baik pasti ditolak dong sama presiden. Saya kira formasinya juga lengkap dan imbang ya ada hakim Tipikor dan Polri,” ujar Ahok. [Detik.com]
We will give them the benefit of the doubt!
Tumben PakGub engga suudzon (the correct spelling every1)