Ahok – Per hari ini harga Premium dan Solar diturunkan Rp 500. Tapi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut tarif angkutan belum tentu ikut turun.
“Sekarang Organda kan payah. Pas minyak naik mereka minta naik, minyak turun enggak mau turun. Sekarang kami ini disandera oleh mereka karena kami enggak punya bus,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2016).
Ahok lalu menjanjikan akan menambah armada bus kota. Sehingga semua rute ada bus yang dimiliki oleh Pemerintah DKI.
“Makanya tahun ini enggak bisa sandera kami lagi karena semua jalur akan kami ambil. Dulu bus enggak cukup dan trayeknya hanya di dalem TransJakarta. Sekarang semua trayek kami mau ambil,” kata Ahok.
Bus-bus tersebut akan datang tahun ini, kata Ahok. Sehingga nantinya seluruh rute akan satu tarif.
“Saya pengen semua kami ambil Rp 3.500 saja dari Tangerang, dari Depok, Bekasi,” ujar dia. [Detik.com]
Selama angkutan umum dikelola oleh
Swasta baik Pribadi/Perusahaan maka tarif angkutan dibuat untuk kepentingannya, tanpa perlu mematuhi ketentuan Pemerintah (Organda Mandul) maupun kebutuhan konsumen pengguna meskipun harga BBM sudah turun.
Jadi memang seharusnya progam angkutan massal terpadu yg digagas Pemerintah, segera harus diterapkan agar masyarakat pengguna tidak dirugikan karena : Tarif, Layanan Buruk, kondisi kendaraan angkutan yg sudah tidak layak, sopir ugal-ugalan mengejar setoran dll