Amdal Kapal Isap Timah di Bangka Tidak Jelas

3
171

Ahok.Org – Analisa mengenai dampak lingkungan (amdal) terkait pengoperasian kapal isap pasir timah di pesisir Pulau Bangka tidak jelas. Badan Lingkungan Hidup Daerah Bangka Belitung hanya pernah mengeluarkan dua penilaian. Padahal, sudah puluhan kapal isap beroperasi di pesisir Pulau Bangka.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Bangka Belitung Amrullah Harun mengatakan, amdal harus dikeluarkan tim penilai berlisensi. Tim penilai amdal Provinsi Babel baru mendapat lisensi tahun 2009. ”Amdal hanya bisa dikeluarkan tim penilai berlisensi Kementerian Lingkungan Hidup. Jadi, kami menghitung amdal yang dikeluarkan berdasarkan waktu lisensi mulai didapat,” ujarnya di Pangkal Pinang, Senin (18/7).

Tim penilai Babel menangani wilayah Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, dan Belitung Timur. Lima kabupaten itu belum punya tim amdal berlisensi. Tim penilai amdal juga hanya pernah mengeluarkan amdal untuk PT Bangka Serumpun dan PT Bangka Prima Tin. Keduanya mengusulkan amdal untuk wilayah operasi Bangka Selatan. ”Saya tidak tahu amdal untuk kapal isap lain,” ujarnya.

Padahal, puluhan kapal isap diketahui beroperasi di perairan Bangka. Di Pantai Penganak, Bangka Barat, diketahui ada 21 kapal. Di pesisir timur Kabupaten Bangka 17 kapal isap. Sementara data di Kantor Imigrasi Pangkal Pinang menunjukkan ada pengajuan izin pekerja asing untuk 67 kapal isap di perairan Bangka (Kompas, 21/5).

Menurut Amrullah, saat ini proses amdal sedang dilakukan. Amdal diajukan PT Timah untuk penambangan laut seluas 30.000 hektar. ”Kalau semua persyaratan terpenuhi, amdal bisa keluar. Setelah itu bisa mengurus izin penambangan,” ujarnya.

Anggota DPRD Bangka Belitung, Siswanto, meminta izin operasi kapal isap di laut Belitung tak dikeluarkan. Warga Belitung tidak ingin kerusakan di pesisir Bangka terjadi di Belitung. ”PT Timah sudah dapat banyak dari Babel. Jangan lagi terus mengeruk Babel. Biarkan laut Pulau Belitung bebas dari kapal isap seperti selama ini,” katanya.

Dia meminta agar Belitung difokuskan sebagai wisata berbasis kelautan. Apalagi, Belitung makin dikenal luas sebagai salah satu tujuan wisata karena keindahan laut dan pantainya.”Semua itu bisa hilang kalau kapal isap beroperasi,” ujarnya.[Kmps]

3 COMMENTS

  1. Setuju utk kawasan Laut Belitung ditunda dulu dan dijadikan Kawasan Pencadangan Nasional. Dgn demikian lumbung timah potensial masih ada di Republik ini dan bisa digali setelah kondisi bangsa dan negara Indonesia membaik sekaligus sebagai bahan industri dlm negeri nanti.

    Di sisi lain apabila masih menyimpan cadangan Laut Belitung dan madsyarakatnya memiliki posisi tawar yg tinggi dalam berbagai segi.

  2. Assalamualaikum Wr. Wb.
    Amdal untuk Kapal Isap Timah tidaklah sesederhana yang dibayangkan, banyak aspek yang perlu dianalisa, di antaranya yang sangat penting adalah keadaan Hidrografi di perairan Bangka yang meliputi (Arus Laut, Pasut, Kedalaman,Topografi,dll). Dari sisi aspek Hidrografi saja saya yakin bahwa KIP akan menimbulkan banyak bencana untuk perairan & ekosistem perairan Bangka, Kita lihat saja sekarang, KIP dapat beroperasi di sekitar pantai karena KIP pada dasarnya diciptakan adalah untuk memaksimalkan penambangan di kedalaman relatif dangkal yaitu 5 – 15 meter dari permukaan laut. Dan dalam jangka pendek akibatnya akan menyebabkan abrasi pantai yang artinya akan menggerus garis pantai. Hal ini hanya gambaran kecil dari dampak buruk beroperasinya KIP. Oleh karena itu, STOP KIP SEKARANG JUGA !!!!
    Wassalam

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here