Ahok Buka Konferensi GP Ansor DKI untuk Pemilihan Ketua Baru

4
65

Ahok – Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) membuka gelaran Konferensi Gerakan Pemuda Ansor, organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama (NU). Rencananya, Konferensi Wilayah GP Ansor XVII DKI itu akan memilih Ketua GP Ansor DKI yang baru.

Acara digelar di Balai Agung, Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (5/2/2016) sore. Ada sekitar 200 orang anggota GP Ansor berseragam hijau yang memenuhi ruangan.

Hadir dalam acara ini, Sekjen GP Ansor Adung Abdurrohman, Waketum GP Ansor Bahrul Amri, Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor DKI Syaiful Dasuki, dan Ketua Pelaksana Konferensi sekaligus Waketum GP Ansor Anwar Sjani.

Ketua Pelaksana Konferensi, Anwar Sjani, menjelaskan acara dibuka di Balai Kota dan selanjutnya digelar hingga 7 Februari di Hotel NAM Center Kemayoran.

“Akan memilih Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor periode 2016-2020,” kata Anwar.

Ada dua kandidat Ketua GP Ansor DKI, yakni Abdul Aziz dan Mahmud Mujofar. Abdul Aziz hadir di pemukaan ini, namun Mahmud Mujofar sedang berhalangan hadir. Ahok yang mengenakan kemeja putih dan jas hitam memberikan sambutan. Ratusan massa GP Ansor antusias menyimak sambutan Ahok. [Detik.com]

Ahok ke Massa GP Ansor: Tuntutlah Ilmu Sampai China, Saya Turunan China

Gubernur DKI Basuki T Purnama memberi sambutan hangat massa GP Ansor yang hendak menggelar Konferensi GP Ansor Jakarta. Ahok mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad SAW.

Ahok memberi sambutan dalam pembukaan Konferensi itu di Balai Agung, Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (5/2/2016). Awalnya, Ahok mengaku agak kesulitan mengemukakan satu hadis soal kaum Anshar/ Ansor, yakni kaum yang menerima hijrahnya Nabi Muhammad.

Tapi yang pasti saya punya (ingat) satu hadits. ‘Uthlubul ilma walau bishshiin’, artinya ‘tuntutlah ilmu walau sampai negeri China’. Ini ada turunan Chinanya di sini (Ahok sendiri), ya kan?” kata Ahok santai disambut tepuk tangan.

Dua ratusan massa GP Ansor bersorak mendengar ucapan Ahok sambil tertawa. Ada pula yang meneriaki, ‘Ahok Presiden!’

Ahok sendiri menyatakan dirinya sempat mengenyam pendidikan sekolah Islam dari SD hingga SMP. Dirinya juga akrab dengan masyarakat Melayu Islam di Belitung Timur, kampung halamannya.

Dalam kesempatan ini, Ahok juga menceritakan soal kenangannya bersama tokoh NU, Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dia pernah mengeluh ke Gus Dur orang Tionghoa susah menjadi Gubernur Bangka Belitung di Pilkada 2007. Saat itu, Gus Dur santai saja menghibur Ahok.

“Gus Dur bilang, tenang saja, kirim Banser (Barisan Ansor Serbaguna) 2.000 orang. Saya tanya, uangnya dari mana Gus, mendatangkan 2.000 orang? Tinggal naik kapal pasang spanduk,” kata Ahok menceritakan humor dari Gus Dur dan disambut gelak tawa seisi ruangan.

Perjalanan politik Ahok juga pernah mengantarkannya nyaris menjadi calon anggota legislatif dari PKB, partai yang lekat dengan NU. Ahok mengaku akrab dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hingga Sekjen terdahulu Hanif Dhakiri. Namun itu tak jadi dilakukan karena saat itu PKB dilanda perpecahan.

“Sampai ada singkatan, PKB itu Partai Kereta Basuki,” kata Ahok sambil tersenyum.

Pembicaraan dalam sambutan santai ini sampai pula pada tudingan soal sikap Gus Dur yang mendukung Ahok. Pria bernama Tionghoa Zhong Wanxue ini menyatakan Gus Dur pernah menjadi sasaran selebaran gelap.

“Waktu kampanye itu juga lucu sekali, ada selebaran ‘Gus Dur Kyai Palsu karena mendukung kafir jadi Gubernur (Bangka Belitung),” kata Ahok.

Gus Dur saat itu enteng menjawab bahwa orang-orang yang bikin selebaran itu tidak mengerti Al Quran. Orang yang mengerti Al Quran tidak me-Tuhankan agama secara diskriminatif dan intoleran, namun me- Tuhankan Allah yang Esa.

“Kalau baca syahadat kan memang ‘Asyhaduala ilaha ilahllah’ begitu kan?” kata Ahok yang dinantikan massa GP Ansor untuk menyelesaikan syahadatnya. Namun tawa keburu pecah melihat santainya Ahok memberikan sambutan itu.

Ahok mengakui pengurus GP Ansor sangat nasionalis dan patriotik. Dia tak heran karena pimpianannya sejak dahulu juga bersikap seperti itu dan tak pernah bertentangan dengan Pancasila. [Detik.com]

4 COMMENTS

  1. OmSak mengapa di akhir video ini ada Michael Sianipar lagi? Apa itu teman2nya dari tim suksesi atau dari MIT? Waktu peresmian pembukaan Mesjid Fatahillah Pak Michael Sianipar ini sepertinya ada lagi, berdiri di tangga. Sekarang sudah lain yang betuknya daripada dulu2 waktu baru mulai bekerja untuk BTP dan JKW dan waktu itu dk interview di JPost! Semoga selalu setia, humble dan bekerja keras, semoga!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here