Ahok – Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Pasar Minggu ambruk dan menyebabkan tiga orang meninggal. Ahok menduga jembatan itu ambruk karena tertutup baliho iklan yang besar sehingga tidak kuat menahan angin.
Untuk itu, Ahok mengatakan tidak akan mengizinkan lagi ada pemasangan iklan di sekitar JPO, terutama yang sampai menutupi.
“Kami tidak akan izinkan JPO ada iklan menutupi, sehingga rawan diterjang angin,” kata Ahok kepada detikcom, Sabtu (24/9/2016).
Ahok juga mengaku telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan evaluasi JPO yang ada di Jakarta, terutama untuk fisiknya.
Dia berharap, ke depan tidak ada lagi kejadian ambruknya JPO di Jakarta. Ahok mengatakan, JPO di Bundaran HI bisa dijadikan role model untuk JPO yang ada di Jakarta.
“Sudah saya instruksikan (evaluasi). Ke depan tidak ada JPO yang ambruk. Model sudah ada di JPO Bundaran HI,” katanya. [Detik.com]
Kejadian seperti ini skandal besar! Itu bukan baliho pasti kontraktornya abal-abal seperti selalu, pasti. Siapa bertanggungjawab, 3 nyawa harus dikorbankan!
Jangan hanya berteriak ini sudah dibangun itu sudah berdiri ada angin langsung minta nyawa, aiapa bertanggungjawab? Bagaimana kalau nanti juga ada kejadian seperti ini di rusunawa2 dan meminta nyawa karena bangunan dibangun dengan tidak layak, meski baru. Siapa mengaudit dari sekarang?
Ups maaf semua, ternyata sudah dibangun tahun 2011 (?) kata Pak Djarot tadi di BeritaJakarta, tetapi katanya di rehab 2 tahun yang lalu. Tetapi kejadian ini tidak baik, meski ini bukan kesalahan Gub akan memengaruhi, kemarin saja anak itu yang jatuh di rusun RawaBebek, padahal itu salah orang tuanyan yang tidak mengunci ruang depan yang seharusnya dikunci.
sy dah pernah komen di situs ini bnyk JPO gak layak..pak ahok sdh pernah bilang di bbrp rapat yutube tapi kok TJ sampe skrng gak terlaksana yaa pembangunan JPO yg bagus..dah ngomong sejak taon lalu..moga pak ahok gak lupa ngomongan sendiri. jgn sampe terjadi korban baru benar2 di kerjain/perbaiki.