Ahok Minta Penanggung Jawab Kebakaran Kilang Dipecat

0
68

BTP – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak henti-hentinya membuat gebrakan. Setelah membongkar limit kartu kredit korporat yang diterimanya dari Pertamina hingga adanya ‘uang saku’ direksi Pertamina, kali ini dia meminta agar pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya insiden kebakaran kilang Pertamina dipecat.

Seperti diketahui, kurang dari tiga bulan Pertamina mengalami dua kali kebakaran kilang bahan bakar minyak (BBM). Pertama, terjadi pada Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada 29 Maret 2021, di mana empat tangki penyimpanan BBM di kilang ini terbakar.

Lalu, pada Jumat malam pekan lalu (11/06/2021), Pertamina kembali mengalami insiden kebakaran di mana satu tangki penyimpanan benzene, salah satu produksi petrokimia, di Kilang Cilacap, Jawa Tengah kebakaran.

Terulangnya kejadian kebakaran ini membuat Ahok meminta agar pihak yang bertanggung jawab atas kebakaran kilang ini dipecat.

“Iya,” saat ditanya apakah benar dirinya mengusulkan adanya pemecatan bagi pihak yang bertanggung jawab atas kebakaran kilang ini, Kamis (17/06/2021).

Namun untuk eksekusinya, menurutnya hal ini bisa ditanyakan kepada direksi.

Dia pun mempertanyakan standar keamanan dari pengoperasian kilang minyak ini.

“Masalah-masalah kebakaran yang beruntun di Kalimantan, Balongan, Cilacap ini kan kayak main-main. Ini benar kebakaran atau bagaimana? kan harusnya standarnya ketat,” ucapnya dalam Rapat Kerja dengan Menteri ESDM, Senin (14/06/2021).

Menurutnya, sebelumnya kejadian kebakaran kilang ini jarang terjadi. Akan tetapi, saat ini malah kerap terjadi dan bahkan beruntun.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memantau langsung penanganan insiden di area tangki penyimpanan di Kilang Cilacap sekaligus memberikan dukungan kepada jajaran Subholding Refinery & Petrochemical dalam penanganan insiden tersebut.

Atas insiden ini Nicke menekankan dua hal, yakni:
1. Operasional kilang tidak terganggu dan masih berjalan seperti biasa.

2. Pelayanan kepada masyarakat dan customer tetap terlaksana dengan baik.

“Komitmen kami dalam penyediaan BBM dan LPG kepada masyarakat tidak akan terganggu, serta komitmen kepada customer khusus benzene semua sudah terpenuhi. Tidak ada isu supply pelanggan terganggu. Kami punya back up dari TPPI. Benzene untuk customer industri tidak ada kendala,” tegasnya.

Kilang Cilacap merupakan satu dari enam Kilang Pertamina, dan kapasitas operasional pengolahan 270 ribu barel per hari. Kilang ini memiliki sekitar 200 tangki untuk menampung crude yang akan diolah, gas serta BBM hasil pengolahan minyak mentah. [CNBC Indonesia]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here