Basuki Akan Panggil Pengelola Kalibata City

5
83

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI sedang memeriksa kasus prostitusi yang saat ini ada di Kalibata City. Ahok, sapaan Basuki, memastikan Pemprov segera memanggil pengelola apartemen tersebut.

“Kita akan panggil pengelola Kalibata City. Harusnya pengelola bisa batasin kan orang seperti apa (yang ada di apartemen),” ujar Ahok di Balai Kota DKI, Senin (26/4/2015).

Menurut Ahok, sulit bagi penduduk untuk menebak-nebak apakah tetangganya melakukan praktik prostitusi atau tidak. Pengawasan seperti itu menjadi tanggung jawab pengelola. Pengelola harus memastikan siapa saja penghuni apartemen yang dikelolanya.

Atas terbongkarnya kasus prostitusi di Kalibata City, Ahok juga mengucapkan terima kasih kepada polisi yang telah membongkar. Terlebih lagi, polisi sebelumnya juga telah membantu membongkar praktik prostitusi online. Hal ini penting dilakukan, kata Ahok, karena masyarakat tidak dapat bertindak sendiri atas gejala tersebut di lingkungannya.

“Kita terima kasih kepada Polda yang telah membantu, terutama (praktik) penjualan-penjualan diri yang melalui medsos,” ujar Ahok.

Selama enam bulan ini, dua unit apartemen di Kalibata City ternyata dijadikan tempat tinggal pekerja seks di bawah umur sekaligus tempat mereka melayani pelanggannya. Dua unit apartemen yang dijadikan tempat prostitusi, yakni unit nomor 05CT di Tower Jasmine dan unit nomor 08AU di Tower Herbras.

Kasus ini diungkap oleh polisi dari Unit V Subdit Remaja, Anak, dan Wanita (Reknata) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Heru Pranoto, mengatakan, dua tower itu punya fungsi berbeda. Unit apartemen di Tower Jasmine berfungsi sebagai tempat tinggal pekerja seks di bawah umur, sedangkan unit apartemen di Tower Herbras berfungsi sebagai tempat berhubungan badan dengan pelanggan.  [Kompas.com]

5 COMMENTS

  1. Itu rusunami yg dlu buat orang miskin kan???
    Skrg penghuninya punya mobil smua, smp meluber kejalan, heran saya ini,,, klo masalah bisnis lendir mah, tergantung manusianya aja, setuju aja klo dibikin lokalisasi di pulau nusakambangan, dan bikin aturan hukum rajam klo yg ketahuan esek-esek dijakarta

  2. Hok ,perangi prostitusi seperti perang tanpa ujung. tidak mungkin 100% hilang tp seminimal mungkin. sejahtrakan janda2 dan beri aktivitas positif dan produktif kepada pemuda2 jakarta. perhatikan sj dulu penduduk jakarta. jangan ngawur mau legalkan prostitusi dimanapun di jakarta. dosa kok dilegalkan ?????? kapan mau tobatnya ?????

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here