Cerita Veronica Menjadi Istri Wagub DKI

7
99

Ahok.Org – Dalam acara bersama ibu PKK di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Veronica Tan sedikit membuka tentang kehidupan rumah tangganya. Istri Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu bercerita pernah “mengancam” suami untuk pergi ke Amerika.

Berdiri di depan para istri camat dan lurah di Jakarta Utara, Veronica awalnya menanyakan apakah para istri lurah dan camat senang dengan jabatan suami mereka. Sebagian besar menjawab senang sambil mengangkat tangan.

Ia kemudian menyinggung posisinya sebagai istri seorang Wakil Gubernur DKI. Menurut Veronica, sebenarnya dia lebih memilih untuk hidup seperti wanita biasa yang suaminya tidak duduk di kursi pemerintahan.

“Saya pernah ngomong ke suami saya, kalau jadi pejabat terus, saya pergilah ke Amerika, saya bawa anak-anak,” kata Veronica, Selasa (9/9/2014).

Ungkapan Veronica itu membuat sebagian besar peserta acara tertawa. Meski demikian, Veronica menyadari statusnya sekarang sebagai istri seorang Wakil Gubernur DKI.

Dengan status tersebut, ia bertanya, apakah mesti menggerutu, marah, memilih pergi, atau sampai tak mengurus rumah tangga.

“Tapi, setelah kita pikir, kenapa ya kita ada di posisi ini. Pernah enggak berpikir kalau itu suatu anugerah dari Tuhan kepada kita,” ujar Veronica.

Istri mantan Bupati Belitung Timur ini berbicara dalam acara bertema “Latihan Dasar Kepemimpinan PDK Tingkat Provinsi DKI Jakarta” di Kota Administrasi Jakarta Utara.

Veronica mengajak wanita PKK agar dapat berperan dalam mengatasi masalah dan membantu program di DKI dan lainnya. [Kompas.com]

“Waktu Pindah ke Belitung, Saya Frustrasi Banget”

Istri Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, Veronica Tan, curhat mengenai awal kehidupan pernikahannya dengan Ahok. Kisahnya diungkapkan ketika ia berbicara bersama istri para lurah dan camat se-Jakarta Utara.

Veronica bercerita, setelah menikah, ia pindah ke Belitung, kampung halaman Ahok. “Saya dulu waktu pindah ke Belitung, buat saya itu frustrasi banget,” kata Veronica dalam acara yang digelar di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Selasa (9/9/2014).

Veronica mengaku belum terbiasa karena dulunya ia tinggal di Medan, Sumatera. Di sana, ia bersama keluarga tinggal dalam suasana kota. “Sedangkan Pak Ahok itu (di) kampung banget, beneran kampung,” ujar Veronica.

Kalimat ini mengundang tawa peserta acara yang terdiri dari para wanita tersebut. Veronica kaget karena kampung halaman suaminya begitu sederhana. Di Belitung, kala itu, lanjut dia, lampu jalanan tidak ada.

“Kalau perempuan bawa mobil, diliatin dari ujung sampai ujung, dipelototin. Kok bisa ya, perempuan bawa mobil. Nah, itulah kondisi Belitung waktu itu,” ujarnya.

Ketika Ahok terpilih menjadi Bupati Belitung Timur, Veronica mau tak mau harus kembali tinggal di sana. Saat itu, Veronica mengaku tengah hamil anak ketiga.

“Stresnya minta ampun. Pada saat itu telepon enggak ada, telepon umum pakai koin itu juga enggak ada,” ujarnya. Tinggal dengan kondisi itu, Veronica sempat kesulitan untuk berkomunikasi dengan orangtua.

Veronica akhirnya menggunakan telepon satelit yang dibeli Basuki. “Ibu saya bilang gini, kamu kalau pulang kampung kayak hilang deh. Dua pekan enggak ada berita, HP pun enggak bisa. HP dulu itu enggak secanggih sekarang,” ujarnya.

Di situasi itu, Veronica melanjutkan, seseorang datang dan membisikkan sesuatu kepadanya. Veronica mendapat pertanyaan mau memilih apa. Veronica punya pilihan.

Akhirnya, ia memilih memutuskan untuk menjalaninya. “Pada saat kami ada di suatu tempat yang kita enggak suka, kita tetap dikasih pilihan kok, kita mau jalankan itu atau enggak. Saya sekarang ada di sini, saya memilih menjalankan. Karena apa, karena kita mempunyai kasih dan mempunyai hati nurani,” ucap dia. [Kompas.com]

7 COMMENTS

    • Itu tandanya bahwa suami istri ini niatnya menbangun Indonesia untuk maju, sama halnya seperti Bapak IH Doko, seorang pahlawan dari NTT, yang membangun NTT di jaman penjajahan sampai dengan jaman orba

  1. Bu vero,,makasih ud pengalaman hidup rumah tangga kepada kita. sungguh cerita ibu menjadi berkat bagi tmn saya krn beberapa bln terakhir ini tmn saya curhat mengenai kehidupan rmh tangga nya yg mna suami nya sgt sibuk dengan kegiatan grj sdgkan tmn saya menginginkan suami nya punya waktu untuk keluarganya.. padahal kl saya pikir itu bagus doang kl suaminya dpt panggilan melayani Tuhan krn tidak semua kt mempunyai hati untuk melanyani Tuhan tapi krn saya blm menikah jd saya nga berani untuk brpendapat krn saya pikir saya blm merasakan apa yg teman saya rasakan jd saya memilih untuk mendengarkan saja. setelah saya membaca artikel ini sya ksh tmn saya baca,,puji Tuhan dia mo merenungkan ulang keputusannya.. sungguh saya sgt kagum sama ibu,meskipun ibu msh sgt mudah tp ibu dpt mengambil keputusan yg bijak dan benar dengan mengesampingkan ego bu sdr. sekali lagi makasih ya bu,,ud setia mendampingi pak ahok,mgkn kl nga da ibu nga mgkn pak ahok menjd seperti skrg dan nga mgkn warga Dki mendptkan pemimpin yg mencintai rakyatnya.Gbu Bu vero,, mundah2 an saya mendapatkan kesempatan bertemu bu vero krn saya ingin sekali ketemu bu vero.

  2. sesulit-sulitnya toh masih ada di peradaban…sekali-sekali mungkin saudara-saudari perlu lihat acara Discovery Channel tentang orang yang kena musibah tapi selamat: terapung-apung di laut…(motor boat
    pergi)…, tersesat di hutan Amazon, terjebak di gunung es, kehabisan air di gunung…(ketemu air sungai kotor… langsung senengnya minta ampun)…dll…dll…

    • betul bro, tapi beda, karena yg satu punya pilihan, yg satu nya tdk punya pilihan. 😀
      Bu Vero kalo mau mengikuti ego nya, dia bisa tinggalkan beban nya. Tetapi beliau lebih memilih untuk menggenapi, Full Circle.

  3. Terima kasih sudah mau turun tangan bergabung dalam pemerintahan dan membela rakyat.
    Kalo anda berdua dan anak anak mau hidup enak, dgn mudah bisa dilakukan, tetapi ibu dan pak Ahok malah memilih untuk mengabdi bagi negara ini.
    Semoga kami kami, rakyat, bisa diberi kesempatan untuk berbuat lebih baik bagi negara ini, palng tdk bagi sesama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here