DKI Terima Hibah Lahan Setneg di Kemayoran

1
55

Ahok – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerima hibah beberapa blok lahan dari Sekretariat Negara (Setneg) di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Rencananya, acara serah terima pemberian hibah tersebut akan dilakukan pada Agustus 2015.

Nantinya, lahan hibah dimaksud akan dialokasikan sebagai tempat pembangunan wisma atlet yang akan digunakan saat digelarnya Asian Games pada 2018 mendatang. Setelah event tersebut selesai, wisma atlet akan diubah fungsinya menjadi rumah susun (rusun).

“DKI mendapat Blok D1, D10, C2, C3 atau C4 saya lupa, dan satu lapangan golf, termasuk rumah sakit,” ujar Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Kamis (30/7).

Basuki mengatakan, Rumah Sakit Mitra Kemayoran yang berada di wilayah tersebut, apabila sudah diberikan kepada DKI, maka akan langsung dijadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Sementara, untuk pembangunan wisma atlet, akan langsung dilakukan groundbreaking pada Agustus atau September 2015.

Sedangkan, untuk lapangan golf, kata Basuki, pihaknya bisa saja mengubah lokasi tersebut menjadi tempat futsal, voli, maupun basket yang bisa digunakan oleh masyarakat umum.

“Ini gratisan. Dikasih. Negara kasih ke saya, ke DKI. Pokoknya luas, puluhan hektare. Satu blok saja bisa berapa hektare,” katanya.

Lahan yang diterima oleh Pemprov DKI Jakarta ini lebih luas dari yang diminta sebelumnya. Hal tersebut tak lepas dari kesanggupan Basuki memenuhi permintaan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla untuk pengelolaan lahan.

“Perumnas ditugasin Wapres, yang (sisi) komersialnya mesti kombinasi, tapi dia enggak mau. Terus, Wapres tanya sama saya, DKI sanggup enggak kalau enggak ada komersial. Saya bilang, sanggup Pak,” pungkas Basuki. [Suara Pembaruan/Beritasatu.com]

1 COMMENT

  1. Property swasta akan terkena efek bubble, over supply, yg sanggup beli hanya spekulan berduit dgn harga yg kemudian dilambungkan.
    Banyak sekali property yg tdk dihuni bertahun2.
    Sementara pengembang, minjem duit dari bank buat membangun nya. Kalo tidak ada yg beli, apa gak potensi macet itu?
    Harga2 rumah,ruko,apartmen sdh tidak wajar.
    Semoga pemerintah bisa mengendalikan lagi dgn baik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here