Ini Tugas Jokowi yang Dilimpahkan ke Basuki

10
85

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan mengambil alih beberapa tugas strategis Gubernur Joko Widodo terkait pencalonannya sebagai presiden. Menurut Ahok, dia telah membahas dengan Jokowi tugas-tugas tersebut.

“Kalau tadinya berbagi, nanti saya semua yang kerjakan,” kata Ahok, sapaan akrabnya, di Balai Kota, Selasa, 13 Mei 2014. (Baca juga: Presiden SBY: Saya Sudah Izinkan Pak Jokowi)

Ahok mencontohkan. Dalam hal surat menyurat dinas, semula Ahok hanya memberi tanda “Untuk Diketahui (UDK)” pada setiap surat yang ditujukan untuk Jokowi yang mampir ke mejanya. Ahok tak bisa menyelesaikan surat tersebut sampai ada disposisi Jokowi yang menyatakan ia boleh menyelesaikannya. Jika Jokowi resmi non-aktif, hal-hal itu bisa langsung ia kerjakan.

Saat Tempo menyambangi kantor Ahok, terlihat tumpukan surat yang tingginya lebih dari 30 sentimeter di mejanya. Ahok membaca dan menandatangani surat-surat tersebut. Apalagi, belakangan, Ahok mendapat “bonus” kelimpahan surat yang seharusnya ditandatangani Jokowi. “Biasanya separuhnya itu status UDK, sisanya baru saya baca,” kata dia. (Baca:Jokowi Jadi Capres, Ahok: Saya Agak Galau)

Untungnya, kegalauan Ahok tak akan berlangsung lama. Ahok mengaku telah berbicara dengan Jokowi soal tugas-tugas yang diambil-alih setelah capres dari PDIP ini resmi non-aktif.  Hasilnya, Jokowi memberi kewenangan Ahok untuk melakukan tugas strategis lainnya selain tugas administrasi, yang biasanya dikerjakan Jokowi. “Saya sudah bicarakan dengan Pak Gubernur,” Ahok berujar.

Ahok menjabarkan tugas-tugas strategis itu. Menurut Ahok, Jokowi mengizinkan Ahok memutasi sejumlah pegawai negeri sipil eselon dua di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ahok juga dapat izin dari Jokowi untuk mengesahkan kebijakan pelayanan publik. Misalnya, dalam kasus program Kartu Jakarta Pintar yang memerlukan surat keputusan gubernur agar dapat diterima siswa. “Kalau perlu nanti saya buat SK-nya,” ujar Ahok.

Soal pemberian wewenang Jokowi kepada Ahok ini baru akan ia sampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri dalam pertemuan Rabu, 14 Mei 2014. Ahok berencana akan menemui Kemendagri untuk membahas tugas dan wewenangnya sebagai pelaksana harian Gubernur DKI Jakarta. “Saya akan mendatangi Kementerian Dalam Negeri untuk konsultasi,” kata Ahok. [Tempo.co]

10 COMMENTS

  1. Pak basuki

    Hati hati dlm menandatangani SRT2 ,semua kemungkinan harus diperhitungkan .

    Situasi belum sepenuhnya kondusif di Pemprov sepertinya, bisa dr segala arah.

    Saran ditambah legal expertnya ,untuk membantu membaca srt srt yg mau di tandatangani.

    Hati hati kl yg sifatnya memaksa kalau sudah mepet mepet, spt dulu kecil di masa sekolah,kl ulangan jelak kan carinya kita ke Mama ,pagi hari kl sdh mau jam berangkat sekolah,biar mamanya gak sempat baca .

    Bapak siap siap saja ,sy feelingnya nanti akan mulai ada serangan serangan macem macem ,mudah mudahan sich salah feelingnya.

    Just be cautious

    • Betul pak ahok.. hati hati dalam hal tanda tangan dan perintah..selalu di kontrol, walaupun terhadap orang kepercayaan pak ahok sendiri.. biasanya musuh berbahaya adalah orang dekat kita.. selalu rekam apapun yg dilakukan walaupun bkn konsumsi publik.. untuk arsip pribadi saja
      Bawahan bpk bisa berbahaya..jangan gunakan hati tetapi gunakan logika dan hukum

  2. Pak Ahok, sy tahu bpk ga begitu suka blusukan. Tapi kalo boleh saran paling ga sebulan sekali blusukan krn anak buah bpk msh banyak yg suka “ngerjain”.
    Sukses untuk Bpk sbg Plt dan mungkin seterusnya mjd Gubernur (lalu lanjut ke RI)

  3. Yth. Bapak Wagub Dki

    Saya Selaku perwakilan Warga RT.04 RW.06 sudah mengirimkan surat ke balaikota dengan nomor tanda terima 004036 lantai 2 ibu diah yang terima dan Gubernur 01/RT-04/IV/2014 lantai 6
    mohon agar segera di buatkan saluran air khususnya di RT kami yang tidak pernah mendapat sarana dari PEMDA setempat baik Saluran Air, Pengecoran Jalan dan Penerangan jalan selama 20 tahun, RT, RW, Kelurahan, Kecamatan& Dinas terkait di Walikota Jaktim Seperti TUTUP MATA/ tidak pernah memperhatikan Kami jadi kami mohon agar Bapak bisa membantu kami karena kami sering kali kebanjiran dan saluran air swadaya warga kami Tersumbat.
    Atas Perhatiannya Saya Ucapkan Terimakasih

    Hormat Saya

    Mochammad.Taufiq

  4. Bukannya mau ngajarin. Tapi nasihat Baracuda, Chandra, Yece semuanya ada benarnya. Kami semua mencintai Bang Ahok karenanya kami “concern”. Kadang2 kalau lagi emosi bisa saja dimanfaatkan oleh orang2 yang tidak bertanggung jawab. Hati2 rayuan gombal penjilat ataupun orang dekat!

  5. Hrsnya ada undang2 yg mengatur perlindungan pejabat yg tlh dinyatakan sbg terdakwa krn satu & lain hal, jika terbukti dijebak “dikerjain” oleh bawahan atau phk ketiga (mis. Pt monorail) dan terbukti dr semula pejabat tsb tdk ada niatan/maksud/motivasi utk melakukan pelanggaran hukum/undang2.
    Sebaliknya yg hrs dinyatakan terdakwa adalah si penjebak(tukang kerjain) krn dr oknum inilah lahir ide2 pelanggaran hukum dgn mengorbankan pejabat/atasan sbg tameng/kambing hitam.
    Atasan kl ketemu bawahan yg punya niat “kerjain” spt ini lgs pecat saja, 100% sdh nga bs dipercaya, ini malah menghambat tugas atasan.

  6. Pak BTP/Ahok,mulai bersih-bersih di eselon dua, menghemat waktu, yg kerja ga effisien, menghambat dan menjebak atasan segera mutasikan kalo perlu pecat atau pension dini kan…
    Kondisi Jakarta harus terus jalan cepat, kerja cepat dan tepat, bukan waktunya lelat lelet…antisipasi JKW jadi Presiden …

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here