“Kita Nggak Bisa Jadi Malaikat, Jangan Pula Jadi Setan “

7
77

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama kedatangan puluhan tamu cilik di kantornya. Mereka adalah siswa kelas IV SD Tunas Bangsa, Kedoya, Jakarta Barat.

Tamu cilik yang jumlahnya 30 orang itu diberi kesempatan untuk mewawancarai dan menggali isi pemikiran orang nomer dua di DKI itu.

Seorang anak mengacungkan telunjuk melontarkan pertanyaan untuk Ahok tentang role model. “Saya Yonathan Pak, saya mau tanya, bagaimana cara menjadi panutan yang baik,” tanyanya dia di awal-awal sesi tanya jawab di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2014).

Mendapat pertanyaan itu, Ahok langsung mengeluarkan jawaban panjang. “Kita lakukan apa yang sepatutnya dan manusiawi. Jadi istilah orang dewasanya, kita enggak mungkin jadi malaikat atau jadi Tuhan, tapi jangan juga jadi setan. Jadi yang manuwisawi sajalah, jadi manusia,” ucapnya.

Sadar bahwa lawan bicaranya adalah anak SD, Ahok pun mencari akal agar buah penjelasannya bisa diterima oleh anak-anak tersebut. Dia mencari pendekatan dengan menyampaikan perumpamaan permainan susun balok.

“Tahu lego kan? Kalau kita beli mainan baru, kan ada buku petunjuk cara menyusunnya. (Buku) itu kan enggak pernah dibuang tapi dipakai jadi panduan supaya bisa menyusun sesuai dengan bentuknya. Tapi kadang-kadang belum tentu kita bisa membuatnya sempurna, semakin kita ikuti petunjuk, akan semakin tepat,” ujar Ahok.

“Jadi manusia standarnya juga ada, petunjuk kerja pembuatan manusia kan ada di kitab suci. Kalau Islam ada di Alquran, kalau Kristen dan Katolik ada di Alkitab. Sama seperti kita susun lego tadi, Kita harus baca kitab petunjuk dengan baik itu supaya kita tahu menjadi manusia itu harus seperti apa,” kata Ahok.

Masih tak puas, anak yang lain terus “mencecar” Ahok. “Apakah Bapak menyadari kalau Bapak adalah tokoh panutan?” tanyanya.

Mantan Bupati Belitung Timur itu pun menjawab diplomatis. “Saya kira setiap orang yang sadar sebagai manusia pasti sadar dia adalah panutan baik di rumah, kepada sopir, pembantu, anak-anak atau kepada adik, saudara dan teman kita. Jadi melakukan apa pun, Anda adalah sebuah showcase, model dan etalase, harus ingat ada yang menonton dan jadikan Anda panutan,” kata dia dengan wajah serius.

Tanya jawab dengan siswa–siswi SD sekolah internasional itu berlangsung hangat selama hampir 30 menit. Mereka bertanya banyak hal mulai dari hobi, makanan kesukaan, tokoh panutan, dan masa kecil Ahok. [Detikcom]

7 COMMENTS

  1. Pak Ahok, salut dgn kepandaian anda dalam menyampaikan hal kepada anak2. Dan sdh sepatutnya manusia yg berakal budi, melakukan hal2 yg manusiawi, tdk berbuat jahat bagai hewan…

    • Hehehehe…. Muhammad,
      Loe gilee juga ya brooo…
      Gw jg bete sama yg namanya Moko dan pejabat2 SKPD DKI yg mentalnya = si moko,
      tapi bro….. dilengserin jd cleaning service…hehehe…gw takut dia stres, bunuh diri jadinya nanti…kaya sipelaku sodomi di JIS yg juga cleaning service.
      Tapi kalo usul loe jadi kenyataan….hehehe, top bgt juga bos Ahok.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here