Kegiatan di Beltim (17/4)

3
228

Ahok.Org (18/4) Minggu 17 April 2011, saya tiba di Gantung, Belitung Timur pukul 12:35, hadir acara makan siang HUT nenek saya yang berusia 86 tahun  (ibunda mama saya).

Pulang ke rumah, sudah ada Ibu Salam yang mau ketemu Bupati, karena Bupati sedang di Jakarta, akhirnya beliau ketemu saya untuk cerita kondisi Bapaknya yang sedang sakit dan sudah akan dirujuk ke rumah sakit di Jakarta Selasa (19/4), ia mau minta bantuan dana untuk keperluan transportasinya.

14:13:12 Rencana sebentar lagi mau ke acara kawinan di kampung kelubi mangggar, Pak Sehak adakan pesta kawinan anaknya, ada hiburan musik organ tunggal, cuaca tampaknya akan hujan besar.

15:29:28 kembali dari acara kawinan, jam 16 menerima para pengusaha cafe yang ditutup karena tanpa memiliki ijin dan mempekerjakan para pelayan perempuan asal Jawa Barat tanpa ijin.
Prinsipnya bagi Pemkab adalah bisa dapat ijin jika ada persetujuan masyarakat, terutama dari lingkungannya disekitar lokasi (HO). Mereka bisa mengerti ,mau minta jaminan dibuka, saya bilang bukan hak saya menjawab, yang penting masih ada cafe yang tetap beroperasi karena memiliki ijin yang lengkap, dari segi kesehatan, keamanan, tidak ada praktek asusila, dan lain sebagainya (total ada 16 syaratnya). Akhirnya mereka mau mengerti, dan mereka memang mengakui kalau di lakukan jajak pendapat akan ada 80 masyarakat persen yang menolak adanya usaha cafe di lingkungannya.

Saya bilang sebaiknya ada yang mau bertobat juga. Pertemuan diakhiri 16:23:40 (pertemuan setengah jam, mereka datang lebih awal, sebelum jam 16).
Sehabis maghrib, ada kades dari desa batu itam Beltim datang ke rumah, beliau sharing tentang wisata baru di desanya,yakni memancing, para nelayan menyewakan perahu dan biaya guide Rp.1,5 jt pp mancing ke laut,biasanya ikan kakap merah, para ibu-ibu memancing ikan bebulus di tepi pantai sebatas lutut, banyak turis yang datang menyayangkan tidak ada hotel /penginapan buat para pemancing yang kembali tengah malam atau waktu subuh. Saya minta pak kades bebaskan lahannya untuk tawarkan ke investor.
makan malam, jam 19-an ketemu hamba Tuhan gereja untuk menayakan apakah mungkin jika ruangan-ruangan kelas gereja yang hari biasa tidak terpakai bisa digunakan untuk kelas les bahasa asing (Mandarin, Korea dan Jepang, juga bahasa Inggris). Kami berbagi pengalaman dari soal rohani sampai soal visi mencerdaskan dan mensejahterakan bangsa sampai waktu hampir jam 22 malam.

Demikian perjalan reses hari ini minggu , Apr 17, 2011.22:20:03 .

3 COMMENTS

  1. Hanya Usul
    1. utk para pengusaha2 cafe, “PEMKAB BELTIM gunakan pulau2 utk lokasi para pengusaha cafe. pindahkan semua disana” yg punya kapal dan nelayan kebagian rezekinya, pasti 20% yg menolak
    2.banyak turis yg dtg menyayangkan tdk ada hotel /penginapan buat para pemancing yg kembali tengah malam atau waktu subuh “Maanfaatkan rmh penduduk (Home Stay)utk disewakan gak usah bikin HOTEL”

    ini hanya usul….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here