Ahok Bicara Makna Sapaan Sahabat oleh Megawati di HUT Ke-49 PDIP

0
111
Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah), bersama petahana Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama (kiri), dan wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat, berbincang sesaat sebelum terbang menuju Blitar di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (10/10/2016) pagi. PDI Perjuangan hari ini mengajak para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang di usung pada Pilkada serentak 2017 berziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.

 

BTP – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyapa khusus nama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok sebagai sahabat saat membuka HUT ke-49 PDI Perjuangan. Apa kata Ahok soal momen tersebut?

Dikonfirmasi soal momen tersebut, Ahok mengucapkan terima kasih disapa sahabat oleh Megawati. Meski demikian, dia tak mau jemawa.

Bagi Ahok, setiap kader PDIP yang bertindak sesuai dengan arahan partai pastilah dianggap sahabat oleh Megawati.

“Bagi saya seperti itu artinya. Apa yang Ibu (Megawati) dengar dari Bung Karno diberitahukan kepada kader-kader PDIP untuk dilakukan (diperbuat). Semua kader PDIP yang berbuat apa yang Ibu Mega perintahkan adalah sahabat Ibu Mega,” kata sosok yang menjabat Komisaris Utama PT Pertamina ini, Senin (10/1/2022).

“Sudah sepantasnya sebagai kader PDIP menjalankan apa yang telah digariskan oleh ketua umum dan menjalankannya sesuai dengan ideologi Pancasila,” sambungnya.

Ahok diketahui memang mengagumi sosok Megawati. Sosok Megawati jugalah yang menjadi salah satu alasan mantan Gubernur DKI Jakarta ini memilih bergabung dengan PDIP.

Dalam sejumlah kesempatan, Ahok yang saat ini ramai diperbincangkan seiring bursa calon pengganti Anies Baswedan di kursi Gubernur DKI Jakarta ini pernah bercerita soal alasannya bergabung dengan PDIP. Dia memuji sosok Megawati Soekarnoputri.

“Kita bisa melihat PDI Perjuangan di bawah Ibu Megawati sebagai Ketum, ini membuktikan PDI Perjuangan adalah rumah besar kaum nasionalis dan juga memperjuangkan kepentingan semua anak bangsa tanpa membedakan SARA,” kata Ahok saat’ menjadi narasumber di acara ‘Imlekan Bareng Banteng’, Jumat (12/2/2021) lalu.

Ahok mengatakan dia telah merasakan bagaimana kepemimpinan Megawati. Dia mengatakan Megawati orang yang tegas dalam mengambil keputusan politik.

“Saya sendiri bukan cuma ngomong, mengalami kan. Mungkin banyak orang takut mencalonkan saya karena dianggap minoritas atau apa, tapi bagi Ibu Ketum tidak. Dia harus menilai orang berdasarkan meritokrasi bisa kerja atau tidak,” ujar Ahok.

Ahok juga memandang bahwa dia memiliki tujuan yang sama dengan PDIP. Ahok lalu berbicara soal kesetiaan atau loyalitas.

“Nah, orang tanya lagi saya, kenapa nggak mau pilih (jadi ketum parpol lain)? Saya juga mengutip suatu pepatah kuno yang mungkin ditulis Sulaiman ya, seorang sahabat itu melebihi saudara itu akan setia, loyal. Nah kita ini lebih dari saudara memperjuangkan ideologi Pancasila. Kalau kita mau jadi saudara, mau menjaga ideologi Pancasila, saya tidak mungkin menjadi orang yang tidak setia. Kita berjuang sama sama di partai PDI Perjuangan ini. Itu yang saya putuskan,” tutur Ahok.

Menurut Ahok, bergabung dengan PDIP bukan soal jabatan. Dia menilai PDIP memiliki tujuan membuka jalan untuk memperjuangkan hak rakyat Indonesia.

“Bukan soal jabatan, jabatan bukan sesuatu tujuan kita. Tujuan kita adalah bagaimana ketika Bung Karno memproklamirkan NKRI, kita harus mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Jabatan nggak penting, buat apa jadi ketua kalau tidak bisa memperjuangkan dan mewujudkan ini semua. Itu yang saya pilih, yang saya putuskan,” ucapnya. [Detik.com]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here