Apa yang Saya Lakukan “Shameful and Dishonorable”, tetapi…

4
73

Ahok – Pilihan Basuki Tjahaja Purnama meninggalkan pilihan maju Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen dipertanyakan seorang muda di dalam konferensi nasional Young on Top 2016 di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Sabtu (13/8/2016).

Dia mempertanyakan integritas seorang Basuki, atau Ahok, yang telah memilih jalur partai politik.

Ahok yang menjadi pembicara buka-bukaan untuk menjawab pertanyaan itu. Di depan ribuan anak muda, Ahok mengatakan, melepas pilihan jalur independen adalah hal yang sulit dan menjadi pergolakan batin baginya.

“Anda bisa lihat seminar saya di Gereja Reformed, saya ngomong ini shameful (memalukan) and dishonorable apa yang saya lakukan itu. Tapi ini demi orang banyak, semua dilakukan,” ujar Ahok.

Dia juga mengatakan bahwa memilih jalur partai politik sebenarnya telah menurunkan levelnya. Andai Ahok memilih jalur independen, kemudian kalah karena dicurangi saat proses verifikasi, Ahok tidak merasa hal itu adalah sebuah masalah. Dia bisa menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur DKI sampai Oktober 2017.

Setelah itu, dia bisa keliling Indonesia selama beberapa bulan. Tidak lama kemudian, proses Pilpres 2019 dimulai. Seperti Susilo Bambang Yudhoyono dahulu, Ahok bisa muncul dengan partai baru yang memikat semua orang.

Ahok yakin dukungan akan melimpah kepadanya. Sebab, orang akan melihat dia sebagai orang yang dicurangi ketika Pilkada DKI 2017. Dia akan menjadi simbol perlawanan bagi semua orang yang tidak percaya dengan partai politik.

“Tapi apa itu tujuan hidup saya? Bukan. Tujuan hidup saya adalah mengadministrasi keadilan sosial. Saya sekarang sudah menukar beras jadi ubi, emas jadi perak sebetulnya,” ujar Ahok.

“Sekarang nilai saya agak turun sedikit. Kenapa turun? Tadinya saya simbol perlawanan semua orang. Tiba-tiba saya ikut parpol, saya enggak bisa jualan lagi parpol keroyokin saya,” ucap dia.

Kepentingan lebih besar

Ahok mengaku melihat ada kepentingan yang lebih besar sehingga dia tidak jadi memilih jalur perseorangan. Ahok mengatakan, sejak awal dia tidak antiparpol. Dia memilih jalur perseorangan karena menilai parpol bisa menyanderanya.

Ketika proses pengumpulan KTP oleh Teman Ahok semakin banyak, satu per satu partai mendukungnya.

“Saya tanya, kenapa Anda mendukung? Mereka jawab, ‘Kami takut terjadi deparpolisasi. Seandainya kami (parpol) semua melawan Anda dan Anda menang melalui jalur independen, di situlah deparpolisasi. Orang tidak percaya kepada partai’,” ujar Ahok menirukan pendapat partai pendukungnya.

Ahok tidak mau hal itu terjadi. Bagaimanapun, partai politik merupakan pilar demokrasi yang harus dijaga.

Ketika ada tiga partai yang memastikan untuk mendukungnya tanpa syarat, Ahok pun memilih ikut partai. Semua itu demi kepentingan yang lebih besar yaitu mencegah deparpolisasi. Meskipun, secara pribadi, dia lebih memilih maju melalui jalur perseorangan. [Kompas.com]

4 COMMENTS

  1. Ini submission yang baik sekali dan fair Gub selalu berusaha untuk se fair mungkin.bisa meneladani semua kaum muda Indonesia untuk Indonesia kedepan.
    TemanAhok Anda selalu dipuji dimana-mana dalam segala kesempatan. Keep up the hard work, still a long way to go!

  2. kalau sampai terjadi dikeroyok 10 dan menang; itulah deparpolisasi defacto . . . .
    apa benar demikian ???
    .
    saya rasa tidak !!!
    .
    yg akan hilang adalah parpol yg sejatinya makelar, yg menghilangkan akses rakyat, sang juragan negeri ini, dari hak hak nya, dan meng-ngangkangi semuanya utk diri sendiri !!!
    .
    ini mah ibarat beli sandal, ukurannya lidi, alih alih sodorkan kaki yg mau disandalin; memang dalam hal kakinya kotor banget, harus dibersihkan dulu; dan memang si tukang bersih bersih kaki tadi adalah parpol; tapi kalau parpol malah buat lebih kotor si kaki, yah, pilihannya jadi jelas kan !!! sebodoh amat istilah, istilah doang, “deparpolisasi” !!
    .
    apakah beras sudah jadi ubi n emas sdh jadi perak dng pilihan diatas ??? jangan sepelekan sang Kebenaran !!! kalau dia sudah mau hadir, tidak akan ada yg bisa mencegah Nya . . . .
    .
    ini pelajaran bagi kita, termasuk n terutama utk para pro Kebenaran . . . .
    .
    salam,

  3. Social charity or social justice,the statement which is truly inspired as declared years gone by. Wish the idea, concept,framework would be influenced than word war in media. Deviance of good will to political will, and political party’s being questioned their performance,just getting power than building this country.

  4. kagum n shallot buat semua komen di atas, semuanya briliant dan sangat berintegritaas thdp keutuhan bangsa ini. semoga banyak pemikiran anak muda sepertri ini. masih sangat banyak cara berpolitik yg santun sesuai ajaran semua agamam (saya sangat yakin…!!) hanya kita yg tdk kuat dan konsisten menlakoni, krna menjalani hidup ini bukan hanya hitungan jam, hari, bulan, tahun, tapi beberapa atau beberapa puluh tahun sehingga terjadi inkonsistensi dgn pijakan kebenaran (tdk kekeh pada the right).
    klu saya jadi pak ahok, akan tetrap puilih jalur independen melalui tem,an ahok yg heroik, jujur, briliant, tanpa pamrih, spontan dan sangat berintegritas. tdk ada deparpolisasi disitu, malah yg ada pembelajaran yg nyata agar parpol tdk cengeng. sewaktu-waktu hrs tega/kekeh pada kebenaran, sekalipun hrs menelan pil pahit, tapi kebenaran dan konsistensi tetap ditangan, krna itulah yg akan menjadi karakter sejati, apalagi tdk ada target 100% harga mati hrs jadi gub dki, paling tdk sdh memberikan bukti cara berpolitik yg benar dan jujur.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here