Tiada Jeda Menerima dan Mengurai Aduan Warga

6
82

Ahok – SALAH satu ciri kepemim­pinan ideal, apalagi di era masih mbulet (rumit)-nya birokrasi, ialah pemimpin mendekatkan diri dengan rakyat. Wujud kebijakannya, misalnya, memberikan akses seluas-luasnya bagi rakyat yang ingin menyampaikan masalahnya.

Kepemimpinan tanpa jarak model itulah yang hingga saat ini dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Belakangan, Ahok tidak henti-hentinya kebanjiran warga yang ingin bertemu dan menyampaikan masalahnya. Setiap harinya ada sekitar ratusan pengaduan.

Sebenarnya, Ahok telah menyediakan tiga nomor telepon selulernya bagi warga Jakarta yang ingin menyampaikan masalah. Tapi, tampaknya banyak warga yang lebih suka bertemu langsung dengan pemimpin mereka karena itu lebih efektif. Sebab itu, tidak aneh bila kantornya, Balai Kota, selalu ramai oleh warga yang membawa masalah masing-masing.

Biasanya, warga yang ingin berkeluh kepada Ahok rela menunggu sejak pagi-pagi di pendopo gubernur. Mereka duduk-duduk di tangga pendopo menunggu Gubernur yang selalu tepat tiba di Balai Kota pada pukul 07.30.

Sebelum melangkahkan kaki ke ruang kerjanya, Ahok dengan sabar dan telaten mendengarkan berbagai keluhan warga yang menghambur. Jika tidak ada agenda sangat penting, Ahok bisa menyempatkan waktu hingga 2 jam untuk warga.

Persoalan warga tidak melulu sengketa lahan atau penertiban. Juga soal ongkos berobat hingga biaya kuliah. Biasanya, Ahok menindaklanjuti hari itu juga.

Seperti aduan yang diterima kemarin. Ada warga Jakarta Barat yang melaporkan penggusuran rumahnya. Ia menolak digusur karena memiliki sertifikat sah. Lalu, seperti biasanya, Ahok spontan menindaklanjuti. Ia menelepon Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi. “Ini ada warga ngadu rumahnya dibongkar. Loh, jangan-jangan ini salah alamat.

Jangan sembarangan main bongkar ya,” ujar Ahok lewat ponselnya kepada Anas. Linarti, 80, pemilik rumah yang dibongkar itu, sontak kaget dengan respons Ahok yang secepat itu.

Salah satu Staf pribadi Ahok,  Sakti Budiono, mengaku dirinya selalu diminta Gubernur untuk mengonfirmasikan dan menyelesaikan setiap aduan. Dalam memberi bantuan kepada warga, misalnya, ia diminta tak memberi uang. Tujuannya dalam mengatasi masalah tepat sasaran.

Tentu, apa yang dilakukan Ahok itu merupakan upaya mengefektifkan tanggung jawabnya sebagai pemimpin. Warga pun senang dengan sang pemimpin yang benar-benar mengayomi warganya. [Putri Anisa/Mediaindonesia.com]

6 COMMENTS

  1. Pak Sakti Budiono, staf pribadi Pak Ahok, di foto tsb. yang berbatik merah ya? Bila benar …. nampak sekali kalau Pak Sakti sungguh membantu kelancaran kerja Pak Gubernur kita.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here