Dulu sebelum masuk menjadi anggota DPR, saya sering sekali mendengar betapa mewahnya ruangan anggota dewan yang terhormat, dari adanya kamar mandi di dalam ruangan sampai adanya kamar tidur, pokoknya persis seperti sebuah kamar hotel kelas suite. Lengkap dengan sofa yang berkelas untuk tamu. Apakah semua ini benar?
–
Ternyata setelah melihat dengan mata kepala sendiri, saya rasa hal tersebut terlalu dibesar-besarkan. Tidak ada hal yang istimewa di ruangan anggota dewan. Ruang anggota dewan hanyalah ruangan ber AC dengan meja kerja juga sofa tamu dan 2 meja untuk staf ahli serta asisten pribadi saja. Tidak ada kamar tidur, jelas karena itu merupakan ruang kerja bukan ruang tidur. Toilet pun berbagi dengan sesama penghuni di lantai tersebut. Layaknya standar ruangan perkantoran perusahaan swasta jika boleh saya bandingkan.
–
Bahkan jika dibandingkan lagi, di perusahaan swasta sesungguhnya ada lift khusus untuk direksi, disini kami para anggota dewan harus berbagi lift dengan orang lain, walaupun sesungguhnya ada lift yang tertera tulisan “Khusus anggota dewan”. Namun bukanlah masalah mengingat kami ini para anggota dewan sesungguhnya adalah rakyat biasa yang kebetulan ‘dititipkan’ aspirasi untuk diperjuangkan.
–
Jadi sekali lagi persepsi tentang kemewahan ruang kerja anggota DPR yang katanya mewah ternyata dibesar-besarkan saja.Untuk itulah saya tetap bersyukur bisa masuk ke DPR/MPR sebagai anggota, dan tentu saja saya akan senantiasa menceritakan terus tiap hal menarik yang ada disini.
–
Semoga bermanfaat
Jakarta, 20 Oktober 2009
–
BTP
sepertinya masih lebih mewah kantor bupati BELTIM, ya boss..?
TIDAK MASALAH DENGAN RUANG KERJA YANG TERPENTING BISA MENJALANKAN AMANAT RAKYAT.AHOK JUGA ORANG YANG MERAKYAT