Ahok.Org (15/11) – Hari Sabtu, 13 Nov , 2010 saya menyempatkan hadir di acara Wisuda Universitas Bangka Belitung (UBB) angkatan ke-V.
Acara dimulai pada pukul 8:30 bertempat di hotel Novotel yang rencana peresmiannya akan dilakukan pada 15 desember 2010.
Hotel ini dimiliki oleh pengusaha timah swasta,dikenal sebagai teman dekat GUbernur Babel, ada yang menarik dalam kata sambutan bapak Rektor Prof DR.Bustami Rahman.MS. Dalam pandangan Islam, yang terpenting adalah kesehatan dan pendidikan, harta adalah urutan terakhir.
Dan beliau berterima kasih atas kehadiran saya yang mengingatkan beliau atas dukungan yang saya berikan dengan memberikan beasiswa 10 mahasiswa tidak mampu dari Beltim untuk kuliah di UBB, dan beliau berharap bisa diteruskan oleh adinda Basuri Tjahaja Purnama yg menjadi Bupati Beltim saat ini (kebetulan saya hadir selaku anggota DPR RI dan Basuri hadir sebagai Bupati Belitung Timur), Gubernur Babel sendiri tidak hadir dalam acara tersebut dan diwakilkan oleh Sekda Propinsi, kebetulan kota Pangkal Pinang pada waktu yang bersamaan juga sedang merayakan HUT-nya (harusnya 14 nov 2010, karena minggu, paripurna dimajukan jadi 13/11)
Dan yang menarik adalah tidak ada daerah lain di Babel yang memberikan beasiswa untuk kuliah di UBB kecuali dari Beltim.
Ada tiga mahasiswa Beltim yg lulus dengan status cum laude. Setelah selesai kami berfoto bersama lulusan dari Beltim dan acara ramah tamah, wartawan dari Babel pos melakukan wawancara dengan saya seputar pendidikan, UBB dan soal Pilgub 2012. (UBB segera akan menjadi perguruan tinggi pemerintah).
selesai makan dan wawancara saya pindah ke lobby hotel pada pukul 13:09:03 bertemu saudara Didik Setyo wibowo (koordinator proyek), perwakilan PT sawit dan Kades Pangkal Buluh Rusliadi.
Mereka menerikan klarifikasi bahwa mereka bersedia kerjasama mengganti semua kerugian jika ada yg digusur mereka, dan bersedia meng”enclave” lahan masyarakat yang menolak menerima ganti rugi. Mereka juga menyatakan lahan karet masyarakat yang di gusur bukan oleh perusahaan mereka tetapi oleh pengusaha lain.
Pak kades bercerita panjang lebar tentang kesuksesannya membangun mesjid , ruang serba guna, dan berhasil kumpulkan sumbangan atas timah sampai 2 milyar lebih, tidak mungkin dia tega merusak harta masyarakatnya.
Saya minta mereka senin untuk ketemu dengan mayarakat yang merasa dirugikan dan jelaskan bahwa lahan mereka pasti di “enclave”.
Saya juga mengancam mereka untuk lapor ke bos Sawit, bahwa memang benar pepatah kuno bilang “orang miskin jangan lawan orang kaya (pasti kalah)”, tetapi harus ingat juga lanjutannya, orang kaya jangan menantang pejabat (bangkrut jadinya).
Dan ada guyonan semua pejabat tidak perlu ditakuti selama masih mau menerima uang, saya tegaskan bos kamu sudah kenal saya karena sewaktu saya bupati di Beltim dan berusaha menyogok saya untuk mendapatkan lahan sawit ,saya tolak mentah-mentag, jadi sekarang kalau kalian masih mau menyerobot lahan masyarakat, kalian akan berhadapan dengan saya, seorang pejabat yang menolak uang kalian,jadi kalian perlu kuatir sekarang!Karena saya akan pertaruhkan jabatan saya melawan kalian .
Mereka berjanji sadar zaman perubahan dan tidak berani sembarangan lagi, Pertemuan diakhiri karena saya akan segera kembali ke Jakarta dengan penerbangan pukul 14:30, saya bergegas ke Bandara yang jaraknya tidaksampai 5 menit dari Hotel Novotel Pangkal Pinang.
BTP
Bersama Salah satu Mahasiswi Trisakti asal Beltim yang menerima beasiswa ketika Saya masih menjabat sebagai Bupati Beltim
–
Foto bersama para mahasiswa UBB yang memperoleh beasiswa dari Beltim – Sebelah kanan adalah Basuri T Purnama (adik saya dan juga Bupati Beltim saat ini)
Yang penting Universitas babel dapt menelurkan generasi penerus bangsa yang BTP BERSIH TRANSPARAN DAN PROFESIONAL.