Pembangunan di bidang kesehatan perlu menjadi salah satu prioritas nasional. Selain permasalahan ekonomi, politik, sosial dan lainnya, masalah kesehatan penting karena kita melihat masih banyaknya masalah kesehatan yang dihadapi, seperti angka IPM (Indeks Pembangunan Manusia) kita yang masih dibawah target MDG’s, selain tingginya angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir karena masalah gizi buruk. Disamping itu masih ada pula permasalahan tingginya tingkat mortilitas dan morbiditas, rendahnya angka harapan hidup, serta belum terintegrasinya sistem jaminan sosial nasional.
Mencermati kondisi tersebut, beberapa Anggota DPR RI sebagai Lembaga negara dengan kewenangannya dalam turut menentukan arah pembangunan nasional melalui fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran tergerak untuk membentuk sebuah forum lintas Fraksi dan lintas Komisi untuk bersama-sama berperan aktif dalam mewujudkan peningkatan taraf hidup dan kesehatan Rakyat Indonesia. Forum tersebut kemudian diberi nama “Kaukus DPR RI Untuk Kesehatan Rakyat”.
Adapun tujuan serta visi dan misi dari Kaukus ini adalah sebagai berikut:
Tujuan:
Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan Rakyat Indonesia melalui peran optimal DPR dalam bidang Legislasi, Budgeting dan Supervisi.
VISI:
Bersama mengabdi sebagai wakil rakyat untuk menyehatkan Rakyat Indonesia
Program/Kegiatan:
1. Pertemuan Internal Kaukus untuk tukar menukar informasi dan mendalami masalah kesehatan rakyat, terkait dengan legislasi, budgeting dan supervisi.
2. Pertemuan terbuka/seminar/simposium dengan masyarakat/LSM/Pemerintah untuk membahas dan mencari solusi masalah kesehatan rakyat.
3. Pertemuan dengan DPD/DPRD untuk mendalami dan mencari solusi masalah kedehatan rakyat di daerah.
4. Bekerjasama dengan pelbagai pihak untukmendalami dan mencari solusi serta berupaya agar mesyarakat Indonesia melaksanakan Paradigma hidup sehat.
Kaukus Kesehatan ini beranggotakan 108 orang anggota DPR RI, berasal dari 9 (semua) Fraksi, dan 11 (semua) Komisi dan pelbagai Profesi. Dalam rapat pertama tanggal 11 Februari 2011, telah tepilih susunan pengurus sbb :
Penasihat 1. Meilani Leimena Suharli
2. Dr. Ribka Tjiptaning
3. Sumaryati Arjoso
4. Prof. Dr. Hendrawan Supratikno
5. Endang Syarwan Hamid, S.Sos
Ketua : Dr. Subagyo Partodiharjo
Wakil Ketua : 1. Dr. Surya Chandra Surapati, MPH, PhD
2. Dr. Charles J Mesang.
3. Dr. Indrawati Sukadis
Sekretaris : Ir. Basuki Tjahaja Purnama MM
Wakil Sekretaris : Itet Tridjajati Sumarijanto, MRA, SS, MBA
Bendahara : Dr. Ir. Atte Sugandhi, MM
Wakil Bendahara : Dr. Dian Syakhroza
Sebagai Sekretaris Kaukus DPR RI Untuk Kesehatan Rakyat, Basuki T. Purnama (Ahok) memiliki peran strategis untuk berperan aktif dalam turut berjuang meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan Rakyat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Untuk agenda ke depan, Kaukus kesehatan DPR RI ini berencana akan mengadakan acara Seminar Nasional bekerja sama dengan Direktorat Gizi Kemenkes RI, pada akhir Maret 2011 dengan menghadirkan Instansi-instansi dan Lembaga-lembaga Kesehatan Tingkat Nasional. Tema besar yang akan diusung adalah mengenai Pola Hidup Sehat masyarakat Indonesia demi membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas dan panjang umur.
Berikut adalah Daftar nama anggota Kaukus DPR untuk Kesehatan Rakyat
Selamat bung Ahok anda memang kebanggaan keluarga besar PSMTI PAGUYUBAN SOSIAL MARGA TIONGHOA INDONESIA
Pak Ahok saya lihat smakin kesini banyak skali orang menengah ke atas yg lbih memilih berobat ke negara tetengga karena tidak puas terhadap kualitas pelayanan kesehatan negeri sndiri (mungkin yg menengah kebawah juga tpi apa daya), bnyak dokter yg kurang berdedikasi sebagai dokter tapi malah berorientasi kepada uang. Dan untuk keilmuan klau bisa dilakukan pertukaran dokter untuk sharing antara dokter indonesia dan luar negeri untuk menambah pengalaman praktek atau ada peningkatan beasiswa spesialis ke luar negri.Dan soal fasilitas dan prasarana kesehatan masih sangat minim sepertinya dana kesehatan untuk fasilitas keshatan banyak skali di korupsi, trkadang malah ada fasilitas peralatan tetapi karna dokternya malas lbih memilih merujuk pasien ke rumahsakit yg lbih besar karena kurangnya dedikasi juga pengalaman dan masih berelit2nya masalah birokrasi untuk penanganan lanjutan.Trimakasih