Ahok.Org – Menghadiri ASEAN Inter-Parliamentary Assembly 32nd General Assembly 18-24 sept 2011, Phnom Penh Kamboja. Keberangkatan delegasi dibagi jadi 4 kelompok.
Kelompok I, beranggotakan delegasi perempuan,berangkat tgl 18/9 jam. 11:40 dgn singapore airlines (SQ 957), Karena pada tanggal 19/9 jam 9 ada jadwal “meeting of the women parliamentarians of AIPA (WAIPA).
Kelompok II, adalah kelompok saya yang berangkat tgl 19/9 jam 11 :40 dgn SQ 957.
Kelompok III, berangkat tgl 19/9 juga jam 8 :50 dgn pesawat garuda indonesia GA 820m
Kelompok IV, berangkat tgl 19/9 pukul 21:35 dgn pesawat thai airways (TG 434) , yang ini tdk bisa hadiri welcome dinner,karena jadwal tiba di phnom penh sudah jam 19:25. Keterangan ttg AIPA (asean inter-parliamentary assembly) bisa lihat di www.aipasecretariat.org
Mon, Sep 19, 2011
11:02:49 panggilanan boarding, kami naik bisnis kelas Singapore Airlines, pimpinan menggunakan kelas first class, ada aturan baru , seoarang Menteri saat ini hanya boleh menggunakan kelas bisnis, karena uang perjalana tidak cukup ke Kamboja, maka diputuskan sistem at cost (sesuai biaya) tidak bisa “lumpsum” (yang sering kali uangnya dipindahkan ke ekonomi),karena ke ekonomi juga tidak cukup, akhirnya pakai at cost (demikian putusan yg diambil pimpinan BKSAP).
Ternyata para pimpinan DPR dan juga DPD yang berangkat juga hanya memakai kelas bisnis saja, ini penghematan yang patut di contoh, tidak aji mumpung. Pakai first class. Istri pimpinan DPR juga ikut (disana juga ada acaranya?) Pertanyaannya biaya tiketnya tidak sistem lumpsum,tentu tidak bisa turun kelas ke bisnis untuk memgantu tiket istrinya? Atau mana bisa tiket istri pimpinan ditanggung negara? Jadi membayar sendiri? Ketua ada dana taktisnya tiap kali berangkat. Jumlahnya? Rahasia! harusnya dipublikasikan.
Saya membayar uang airport tax Rp.150,000, (harusnya ini tanggungan uang perjalanan, mereka minta bayarkan?).
11:33:28 sudah siap-siap mau terbang, SQ terkenal tepat waktu.
11:37:26 (jadwal 11.40 terbang)
11:52:39 baru bisa masuk landasan pacu ( bandara kita perlu segera ditambah landasan pacunnya) 11:54:16 take off
13:20:16 kami transit di Singapore
13:34:31 kami pisah, saya mendapatkan tugas ke kamboja dengan menggunakan Malaysia Airlines, rombongan lainnya termasuk pimpinan dan pendamping menggunakan SQ. 13:35:16.
Ternyata semua rombongan menggunakan Silk Air juga, MI 608 adalah Silk Air, SQ tidak ke kamboja, kesana menggunakan Silk Air (anak perusahaannya SQ), kami bertemu di gate 59 jam 16:05:49 , saya salah, kiranya mereka naik SQ saya naik malaysia air (info staf saya naik malaysia karena SQ penuh, setelah saya cek, kembalinya dari kamboja ,saya menggunakan Malaysia Air, singgah di Kuala lumpur sebelum kembali ke jkt.
16:11:14 dalam pesawat airbus A320 (16 kursi kelas bisnisnya). Dari jkt-singapore menggunakan pesawat boeing 777-300A. Kami juga bertemu anggota DPD dan wakil ketua DPD yang datang menggunakan SQ pada jam 9 , anehnya 1 anggota DPD menggunakan kelas ekonomi karena pakai sistem lumpsum, jadi sebenarnya tiket cukup buat ekonomi ? Hanya lumpsum tidak cukup buat kelas bisnis? Banyak hal yang tidak jelas angka-angkanya, website DPR tidak pernah menginformasikan soal hitungan biaya, termasuk eksekutif ,APBN/APBD tidak ada yg transparan?
Kondisi “runway” harus antri juga terjadi disini. Bedanya mereka langsung ambil tindakan dengan menambah bangun landasan pacunya. Kita selalu terlambat? Take off 16:37:39
17:22:05 mendarat di bandara Phnom Penh Kamboja
17:44:24 tiba di ruang vip ,naik bis, dijemput anggota parlemen Kamboja.
17:50:08 selesai acara dialog antara ketua DPR dan wkl ketua kamboja dengan menggunakan penterjemah , ketua DPD jalan terlebih dahulu. Ketua DPR melanjutkan dialog tanpa penerjemah. Dijemput juga oleh pak Dubes kita (KBRI) di kamboja pak Suharjono.
18:03:43 kami akhirnya berangkat
18:44:37 tiba di kamar hotel Inter continental, acara welcome dinner di hotel Sofitel tempat pak Jusuf Kalla menginap karena mendapatkan penghargaan dari pemerintah Kamboja. Acara makan malam ini diundang hon.post Dr.cheam Yeap (chairman of te commision on economy,finance,banking,and audit of the national assembly of cambodia and chairmn of the national AIPA group).
19:16:27 kami tiba di acara makan malam. Ketemu anggota DPD termasuk Telly Gozelie asal Babel.
20:37:47 kembali ke kamar, setelah bertukar kartu nama dengan beberapa anggota parlemen Singapura di dalam bis kembali ke hotel Intercontinental .
Acara hanya diperuntukkan untuk executive committee (@delegasi kirim 3 org , pak Marzuki Alie, pak Hidayat Nur Wahid dan pak Anton Sihombing), mulai jam 20- selesai.
Kami yang tidak bertugas, kembali ke hotel, saya masuk anggota committee on social affairs.
Staf BKSAP antar kami ke kamar uang US$.1,320 (6 hari x US$.220.).
Berhubung tiket bisnis lumpsum hanya US$1,005. Dan harga tiket bisnis semuanya jkt-singapore-kamboja dan kamboja-kualalumpur-jakarta sebesar US$1,900. Maka dilakukan sistem “at cost” dan boarding pass pp harus serahkan ke staf BKSAP.
Jadi total saya ttd nerima uang sebesar US$.1,320 uang kontan sebagai uang saku selama di Kamboja dan uang tiket. US$.1,900 (bayar ke travel).
Kami juga dapat asuransi perjalanan lagi yang dibeli dari PT. Chartis Insurance Indonesia, dimana preminya sebesar US$.34,5 untuk 8 hari tanggungan untuk maksimal tanggungan kejadian sebesar US$.100,000.
D
emikian laporan perjalanan hari ini
Hotel inter continental
Phnom penh
Jam 22:24:05 (sama dgn waktu jakarta)
Mon, Sep 19, 2011
BTP
Catatan: 22:52:03
Ada lembaran kertas yang diselipkan lewat celah pintu ke dalam lantai kamar, berisi pengumuman dari sekretariat KBRI :”sehubungan dengan akan dilaksanakannya acara Courtesy Call ke President of National Assembly of The Kingdom of Cambodia dan Inaugural Ceremony besok pagi, 20 sept 2011, bersama ini dimohon dengan hormat kepada seluruh delegasi agar berkumpl di lobi hotel jam 07:45.