Ahok.Org – Masalah kemacetan di Jakarta tak lepas dari minimnya transportasi massal di Jakarta. Calon Gubernur DKI Jokowi pun menilai jumlah transportasi massal di Jakarta kian menurun saat ini.
“Tahun 1980-an, transportasi massal di Jakarta itu sudah 19 persen. Harusnya kalau ada subway, monorel dan sebagainya, meningkat jadi diatas 50 persen. Sekarang malah turun jadi dua persen,” ujar Jokowi, Selasa (29/5/2012) usai menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha Kencana di kantor Kementerian Perhubungan.
Jokowi menuturkan perkembangan transportasi massal di Jakarta harus diseimbangkan dengan memperhatikan pertumbuhan penduduk. “Jangan orangnya tambah, transportasi massalnya tidak berkembang. Ini yang harus dilihat, grand design totalnya seperti apa, termasuk grand design transportasinya,” ucapnya.
Jokowi kembali menegaskan, yang terpenting dalam menata transportasi adalah konsistensi dalam melakukan manajemen lalu-lintas. Menurutnya manajemen transportasi jangan hanya baik di tahun pertama dan kedua, tetapi terus berlanjut tahun ketiga dan seterusnya.[Tribunnews]
Sangat setuju dengan “… transportasi massal harus disesuaikan dengan pertumbuhan penduduk…”
Di atas semua itu, menurut saya terdapat masalah yang sangat serius yang selama ini terjadi di jalanan; di semua ruas jalan DKI “diciptakan” sedemikian rupa sehingga situasi dan kondisi jalanan menjadi tidak lancar. Hal ini hanya untuk membuat kesempatan dan keuntungan pihak-pihak tertentu. Bila Pak Jokowi atau Pak Basuki berkenan, saya ingin sekali menunjukkan langsung/ membuktikan. Saya yakin hal ini akan sangat bermanfaat untuk assessment saat sekarang atau untuk membuat kebijakan nantinya setelah menjadi gubernur DKI.