Ahok.Org – Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memenangkan Pilkada DKI versi quick count Kompas.
Apa strateginya? “OTB,” kata Jokowi.
OTB yang dimaksud Wali Kota Solo dua periode ini tak lain organisasi tanpa bentuk. Organisasi ini, menurut Jokowi, bekerja berdasarkan simpul-simpul.
Bila harus bertarung lagi di putaran kedua, Jokowi menegaskan, strateginya tidak akan berubah, tetap memakai strategi OTB.
Bila memang akhirnya Jokowi memenangkan Pilkada DKI, fenomena Jokowi tetap saja mengejutkan. Wali kota yang dikenal selalu turun bersama rakyat ini praktis hanya menggarapkan Jakarta, yang ukuran dan jumlah penduduknya berkali-kali lipat dari Solo, kurang dari enam bulan.
Berbagai survei sebelumnya tidak pernah menempatkan Jokowi-Ahok sebagai pemenang. Kendati perolehan suaranya terus bergerak naik, pemenang survei selalu pasangan incumbent, Foke-Nara.
Sepertinya strategi OTB Jokowi-Ahok itu cukup ampuh. Itu pun kalau hasil quick count itu ternyata benar Jokowi-Ahok pemenang Pilkada DKI.
KPU DKI baru akan melakukan rekapitulasi suara secara manual pada 19-20 Juli 2012. Pada saat itulah, KPU menetapkan perolehan suara secara resmi sekaligus memutuskan siapa pemenang atau apakah harus dua putaran.[Tribunnews]
