Ahok.Org – Pertarungan dua calon dalam Pemilukada DKI Jakarta, yakni Joko Widodo (Jokowi) melawan calon incumbent Fauzi Bowo (Foke), kerap disebut pertarungan antara kedaulatan rakyat melawan kedaulatan uang.
Jokowi pun dinilai sadar takkan mampu mengalahkan Foke jika mengandalkan uang. Aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) Mustar Bona Ventura menyatakan, pertarungan Jokowi versus Foke juga bisa disebut pertarungan antara pro perubahan melawan pro status quo yang mapan.
Menurutnya, sejak awal Jokowi sudah sadar tak bakal mampu menang melawan Foke jika mengandalkan uang.
“Jokowi tahu, sedikit uang yang dimilikinya tidak akan menang melawan Foke yang merupakan calon incumbent. Sebagai incumbent, Foke mengelola APBD DKI sebesar Rp 140 triliun, dan didukung penuh oleh partai yang berkuasa selama tujuh tahun terakhir,” ujar Mustar dalam keterangan pers, Minggu (15/7/2012).
Sejak awal, lanjut Mustar, Jokowi paham bahwa ia hanya bisa menang karena satu hal, yakni karena rakyat.
“Sejak awal Jokowi dengan sadar menolak melakukan politik uang. Jokowi tahu, politik uang tak ubahnya human trafficking (perdagangan manusia). Politik uang mengubah manusia menjadi benda yang bisa diperjualbelikan,” tuturnya.
Mustar menambahkan, Jokowi juga meyakini bahwa politik uang sama saja menghina rakyat. Karena prinsip itulah, banyak aktivis menjadi pendukung Jokowi dalam Pemilukada DKI tahun ini.[Tribunnew]
