Ahok.Org – Isu agama dan etnis tidak akan mempengaruhi dukungan kepada pasangan calon gubernur Joko Widodo (Jokowi) – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Hal ini dikatakan oleh politisi Gerindra Pius Lustrilanang, saat dihubungi, Senin (16/7/2012). Menurutnya, pasangan Jokowi-Ahok adalah pasangan yang sudah teruji latar belakangnya.
“Isu ini penting untuk menguji kedewasaan berpolitik. Kalau Jokowi – Ahok tidak terpengaruh berarti mereka berhasil,” ujarnya.
Jokowi adalah muslim dan menjunjung tinggi keberagaman agama yang ada di Indonesia. Tidak ada langkah-langkah yang membenarkan isu agama tersebut. Begitu pula dengan Ahok adalah pemimpin yang menghargai keberadaan agama.
Gerindra sejak awal mendukung pasangan Jokowi-Ahok dengan dua alasan. Pertama, mereka adalah kader terbaik yang didukung tanpa latar belakang etnis. Kedua komitmen Gerindra kepada kebhinekaan. Gerindra percaya masyarakat tidak terprovokasi isu-isu yang tidak sehat ini.
“Politik adu domba adalah politik yang kotor dan tidak mendidik rakyat untuk berpolitik yang sehat dan bersih,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, sebuah pesan beredar melalui BlackBerry Messenger (BBm), isinya tentang isu agama dan etnis yang berkaitan dengan pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani menilai pesan tersebut sebagai kampanye hitam. Seperti diketahui, Jokowi pada putaran pertama Pemilukada DKI Jakarta menempati urutan pertama dalam perolehan suara (berdasarkan penghitungan cepat berbagai lembaga survei), mengalahkan pasangan incumbent Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.
Muzani tidak heran dengan beredarnya pesan tersebut karena isu etnis dan agama memang digunakan untuk ‘menghajar’ Jokowi-Ahok. Cara ini dipakai oleh kelompok yang tidak ingin jagoan Gerindra tersebut menang di Pemilukada DKI Jakarta.
Tim pemenangan Jokowi-Ahok akan berkampanye bersih dalam menghadapi putaran kedua yang pencoblosannya akan digelar pada September mendatang. “Ini adalah sebuah kampanye hitam yang dibuat saat kepepet, kita tidak membalasnya dengan kampanye hitam juga,” katanya.[Inilah.com]