Ahok, Isu SARA dan Orang Jadul

5
180

Ahok.Org – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yakin dirinya bukan faktor penghambat bagi munculnya dukungan dari massa partai atau kandidat lain selama putaran kedua pemilihan gubernur DKI Jakarta.

Masalah etnis atau agama, lanjut Ahok, tidak akan mempengaruhi warga Jakarta untuk memberikan dukungan pada pasangan yang diusung PDIP dan Gerindra tersebut.

“Saya kira saya bukan faktor penghambat, saya pernah jadi Bupati di daerah yang mayoritasnya muslim (Belitung Timur). Itu sudah masa lalu,” kata Ahok, Senin, 16 Juli 2012. Menurut dia, pemilih pada era sekarang, termasuk massa pendukung partai dengan mayoritas massa Islam lebih menitikberatkan pada rekam jejak dan pencapaian pasangan.

Ia memberi contoh bagaimana Parta Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mulai menjual ide untuk pemimpin yang jujur, bersih dan merupakan partai terbuka. Jika ada orang tertentu yang enggan berkoalisi atau memilih Jokowi-Ahok, menurut dia sudah sangat jarang terjadi. “Itu cuma sebagian kecil orang yang berfikir jadul (jaman dulu), sama seperti di Belitung Timur,” katanya.

Ia mengaku tidak akan melakukan lobi khusus pada kandidat lain atau partai pengusung kandidat yang tak lolos ke putaran kedua untuk mencari dukungan karena adanya isu etnis dan agama. “Untuk urusan lobi, saya sudah bagi tugas dengan pak Jokowi, itu wilayah beliau,” katanya. Sedangkan untuk lobi partai, hal tersebut menjadi tanggung jawab partai.

Untuk menarik simpati massa PKS misalnya, Ahok mengaku akan kembali turun ke kampung-kampung untuk menjual program.

Menurut Ahok, massa dari kandidat atau partai lain yang sensitif dengan isu etnis atau agama akan terketuk dengan rekam jejak yang dimiliki oleh Jokowi maupun Ahok. Cawagub yang diusung Gerindra ini yakin rekam jejaknya bersama Jokowi akan membuat massa pendukung kandidat lain beralih. “Calon incumbent sudah terbukti tak berhasil melakukan programnya, warga Jakarta akan cukup cerdas,” katanya.[tempo.co]

5 COMMENTS

  1. banyak yang masih mengangkat isu agama dan etnis utk menjegal pak ahok hingga saat ini. tapi masyarakat jakarta telah bersabda… “peduli amat!”

    mau ngomong apa mereka sekarang?

  2. Saya skeluarga(serumah) memiliki agama/kyakinan yg brbeda2 (ad kristen & islam) etnis pun brbeda2 mama saya chinese papa saya sunda, kami pun hidup rukun2 aj saling pngertian tuh! Untuk apa hr gnie msh bnyk orang2 meributkan msalah etnis & agama?? untuk apa ego di bsar2kan?? Saat ini di depan mata kita sudah ada spasang calon pemimpin yg jelas2 terbukti topcer & mau ngeribetin dirinya sendiri demi memperjuangkan nasib rakyatnya, klo msh mau egois boleh2 aj tp sperti ini pemikirannya “pikirkan/kasihanilah diri kita sndiri yg stiap hri macet2an di jalanan kena debu & polusi + banjir2an pula!”. Ta apa lah jika anda2 msh egois ttpi slma anda msh berfikir mngunakan logika, hati nurani anda akan sadar sndiri siapa yg memang pantas anda pilih untuk jadi pemimpin Jakarta 20 september nnt… MERDEKA….. LOL

  3. saya orang jakarta keterunan orang cina dan orang padang keluarga dari ibu saya muslim semua dan keluarga dari ayah saya ada yang budha,kristen,katolik,islam dan saya sekeluarga muslim tapi ketika sedang ada acara imlek kami tetap berkunjung untuk merayakan imlek di rumah popoh saya di kota dan itu tidak menjadi masalah besar kalo pun ada makan yang maaf terbuat dari “sapi berkaki pendek” tapi di buat juga makanan yang bisa kami makan

    so kalo ada yang black campaign ngangkat sara dah gak ngepek cuy LOL……….. saya tetep duku pak ahok dan pak jokowi 😀

  4. Berharap yang melemparkan isue SARA .. terlempar dari Kursi DKI 1 … tolak gubernur yang menghalalkan segala cara untuk menang .. karena yg nanti yg menikmati hasilnya hanya gubernur dan kroni-kroninya .. boro-boro buat rakyat sejahtera, Maju terus Jokowi – Ahok, Tuhan menyertai dan memberi kemenangan untuk kalian .. amin

  5. hari gini masih ada yang isu SARA, itu artinya ada yang gak rela kalah karena udah keluar duit banyak,Awalnya saja sudah tidak menunjukkan etikat yang baik.Klau menang sudah dipastikan akan menguruk keuntungan bersama kroni2nya dan yang jadi korban pastilah rakyat.Janji tinggal janji,Saya dukung Jokowi – Ahok yang sudah terbukti bukan janji.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here