Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta terpilih Joko widodo (Jokowi) menyatakan siap mengalokasikan anggaran APBD sebanyak-banyaknya untuk program yang menyentuh masyarakat bawah di Jakarta.
“Kami akan mengalokasikan anggaran APBD harus menyentuh program masyarakat bawah sebanyak-sebanyak menuju Jakarta lebih baik,” kata Jokowi di Solo, Kamis lalu.
Program untuk masyarakat bawah tersebut, kata Jokowi, antara lain, Kartu Jakarta Sehat untuk pelayanan kesehatan, Kartu Jakarta Pintar program pendidikan bagi anak-anak, program untuk penataan kampung seperti pembangunan kampung deret.
“Anggaran harus menyentuh program masyarakat bawah agar mereka mempunyai kehidupan lebih baik,” kata Jokowi.
Selain itu, kata Jokowi, juga pembangunan pasar tradional, pembangunan untuk kantung dan kawasan pedagang Kaki Lima (PKL), hal ini ada orentasi yang berbeda dengan sebelumnya.
Pihaknya melihat dari birokrasi di Jakarta sangat baik, mereka memberikan dukungan programnya untuk berubahan baru yang lebih baik.
“Kita bangun sistem baru, bisa sangat berubah dengan program pemerintah sebelumnya,” kata Jokowi.
Peristiwa pelantikan menjadi Gubernur DKI Jakarta, kata Jokowi, akan dimaknai benar sebagai momentum mengemudikan Jakarta menuju perubahan lebih baik.
Menyinggung soal jumlah anggaran APBD DKI Jakarta, kata Jokowi, dirinya dilantik saja belum, sehingga tidak tahu berapa besarnya anggarannya.
“Kami tunggu waktunya pelantikan dulu. Kami baru bisa memaparkan rencana pembangunan Jakarta secara terbuka,” kata Jokowi.
Sementara Jokowi yang tinggal menunggu waktu pelatikan sebagai Gubernur DKI Jakarta tersebut, masih mengikuti upacara terakhir sebagai Wali Kota bersama PNS di Balaikota Surakarta, Kamis pagi.
Namun, Jokowi tidak mau pada upacara di Balaikota tersebut dijadikan momen sebuah pamitan, karena dirinya masih tetap pulang ke Kota Solo.
Menurut Jokowi, meskipun dirinya sudah tidak menjabat sebagai wali kota lagi, tetapi dirinya masih sering pulang ke Solo. Jakarta masih di NKRI, sehingga tidak perlu pamitan kepada PNS dan masyarakat Solo.[Antaranews]
ntar ‘dipersulit’ loh urusan dgn aparat pemda kalo ga pamit pak.
kita aja ‘diancam’ demikian kalo pergi ga (titip uang) pamit dulu sama ‘mereka’. 🙂
Optimis,,, untuk Jakarta Baru. semoga pendidikan peserta didik Anak Berkebutuhan Khusus, tidak terlupakan untuk diperjuangkan Pak, baik itu di SLB maupun di SD Penyelenggara Inklusi.