Ahok.Org – Gubernur DKI Jokowi kembali menegaskan mengenai proyek Mass Rapid Transit (MRT) dan proyek Monorail di Jakarta. Ia memaparkan proyek-proyek tersebut harus dipresentasikan lebih dulu kepadanya.
“Saya ingin presentasi semuanya. MRT saya ingin ada presentasi dulu seprti apa. Kalau sudah oke, kalkulasi perhitungan oke, baru jalan. Monorail juga sama,” ujar Jokowi, Rabu (17/10/2012).
Dikatakannya, karena Monorail sempat mandek pembangunannya saat era Gubernur DKI Sutiyoso, maka ia meminta proyek tersebut dipresentasikan lagi.
“Sekarang kan Monorail berhenti. Jadi presentasi lagi. Kalau kalkulasi oke, rencana makronya oke, jalan. Jangan rumit-rumit lah. Masalah sederhana jangan dibikin rumit,” cetusnya..
Saat ditanya apakah proyek Monorail akan menggusur koridor busway, Jokowi menjelaskan Monorail tidak berada di jalur busway, melainkan disamping jalur busway.
“Mau menggusur gimana? Nanti kalau sudah selesai MRT, Monorail, baru buswaynya itu digeser ke pinggir. Itu kan duitnya juga masih kurang. Nanti sebagai feeder, itu kan nanti jadi feeder,” paparnya.
Saat ditanya mengenai hal lain, yakni soal penempatan rumah dinas di Jalan Taman Suropati, Jokowi menuturkan saat ini rumah dinas masih diperbaiki sedikit-sedikit. Menurutnya hari ini rumah dinas sedang dicat ulang. “Nanti kalau sudah selesai, ya langsung pindah,” tuturnya.[Tribunnews]
kemacetan sebagian juga di sumbang dari penyebrang jalan…..
Alangkah baiknya jika penyebrang jalan dibuatkan jembatan yang naiknya pake eskalator supaya tidak malas naik tangga…dan di perempatan jalan jembatan penyebrangan dibuat sistem looping…
pak ahok “THE SILLENT WARIOR” MRT dan Monorail itu kan transportasi umum menurut saya klo mau buat itu, bapak harus benahi dulu yang “mikro, seperti jalanan, trotaar disertai kap jadi bisa terhidar dari panas matahari(yang fasilitas jalan kaki), pohon dan setiap tembok dijakarta harus dicat ulang setiap bulan(unsur estetika kan katanya mau jadi jakarta baru), harus ada petugas kebersihan,fasilitas TOILET PORTABLE sehingga setiap sore bisa diganti untuk dibersihkan dan tempatkan juga polisi kebersihan sehingga klo orang buang sampah sembarang bisa langsung didenda ini salah satu untuk bentuk kedisiplinan karena percuma bapak dan pak jokowi ngeruk kali atau apapun itu klo warganya ntar lupa lantas buang sampah lagi ke kali ya jadi sia sia usaha bapak oleh karena itu saya usul dibuat polisi kebersihan dalam bentuk “green box berisi polisi kebersihan” disetiap 50 meter karena bapak kudu tau kalo orang indonesia itu males jalan jauh jauh , dan terakhir “yellow box” setiap 15 m ini penting karena jakarta itu macet jadi pas dibutuhkan keamanan eh malah keamanan telat datengnya, dimana di yellow box ini ada polisi keamanan sehingga jika ada konflik misal tawuran antar pelajar bisa langsung diatasi”. ngatasi masalah macet itu gampang gampang susah BUAT DULU JAKARTA ASRI,RAPI,BERWARNA,BEBAS POLUSI, SEGALA TRANSPORTASI DIREMAJAKAN dan tentunya HARUS AMAN karena jakarta yang sekarang ini sangat kotor kaya bukan ibukota.